✔ 4 Pandangan Kolb Terhadap Belajar
Pandangan Kolb terhadap Belajar. Kolb spesialis penganut aliran humanistic membagi tahap-tahap berguru menjadi empat, yaitu:
a. Tahap Pengalaman Konkrit
Pada tahap paling awal dalam kejadian belajar ialah seseorang bisa atau sanggup mengalami suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia sanggup melihat dan merasakannya, sanggup menceritakan kejadian tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya. Namun ia belum mempunyai kesadaran perihal hakekat dari kejadian tersebut. Ia hanya sanggup mencicipi kejadian tersebut apa adanya, dan belum sanggup memahami serta menjelaskan bagaimana kejadian itu terjadi. Ia juga belum sanggup memahami mengapa kejadian tersebut harus terjadi menyerupai itu. Kamamupan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap paling awal dalam proses belajar.
b. Tahap Pengamatan Aktif dan Reflektif
Tahap kedua dalam kejadian belajar ialah bahwa seseorang makin usang akan semakin bisa melaksanakan observasi secara aktif terhadap kejadian yang dilaminya. Ia mulai berupaya untuk mencari tanggapan dan memikirkan kejadian tersebut. Ia melaksanakan refleksi terhadap kejadian yang dialaminya, dengan berbagi pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan mengapa hal itu mesti terjadi. Pemahamannya terhadap kejadian yang dialaminya semakin berkembang. Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap kedua dalam proses belajar.
c. Tahap Konseptualisasi
Tahap ketiga dalam kejadian belajar ialah seseorang sudah mulai berupaya untuk menciptakan abstraksi, berbagi suatu teori, konsep atau aturan dan mekanisme perihal sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya. Berpikir induktif banyak dilakukan untuk memuaskan suatu aturan umum atau generalisasi dari banyak sekali teladan kejadian yang dialaminya. Walaupun kejadian-kejadian yang diamati tampak berbeda-beda, namun mempunyai komponen-komponen yang sama yang sanggup dijadikan dasar aturan bersama.
d. Tahap Eksperimentasi Aktif
Tahap tarakhir dari kejadian belajar ialah melaksanakan eksperimentasi secara aktif. Pada tahap ini seseorang sudah bisa untuk mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau aturan-aturan kedalam situasi yang nyata. Berpikir deduktif banyak dipakai untuk mempraktekkan dan menguji teori-teori serta konsep-konsep dilapangan. Ia bisa memakai teori atau rumus-rumus untuk memecahkan duduk perkara yang dihadapinya.
a. Tahap Pengalaman Konkrit
Pada tahap paling awal dalam kejadian belajar ialah seseorang bisa atau sanggup mengalami suatu kejadian sebagaimana adanya. Ia sanggup melihat dan merasakannya, sanggup menceritakan kejadian tersebut sesuai dengan apa yang dialaminya. Namun ia belum mempunyai kesadaran perihal hakekat dari kejadian tersebut. Ia hanya sanggup mencicipi kejadian tersebut apa adanya, dan belum sanggup memahami serta menjelaskan bagaimana kejadian itu terjadi. Ia juga belum sanggup memahami mengapa kejadian tersebut harus terjadi menyerupai itu. Kamamupan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap paling awal dalam proses belajar.
b. Tahap Pengamatan Aktif dan Reflektif
Tahap kedua dalam kejadian belajar ialah bahwa seseorang makin usang akan semakin bisa melaksanakan observasi secara aktif terhadap kejadian yang dilaminya. Ia mulai berupaya untuk mencari tanggapan dan memikirkan kejadian tersebut. Ia melaksanakan refleksi terhadap kejadian yang dialaminya, dengan berbagi pertanyaan-pertanyaan bagaimana hal itu bisa terjadi, dan mengapa hal itu mesti terjadi. Pemahamannya terhadap kejadian yang dialaminya semakin berkembang. Kemampuan inilah yang terjadi dan dimiliki seseorang pada tahap kedua dalam proses belajar.
c. Tahap Konseptualisasi
Tahap ketiga dalam kejadian belajar ialah seseorang sudah mulai berupaya untuk menciptakan abstraksi, berbagi suatu teori, konsep atau aturan dan mekanisme perihal sesuatu yang menjadi obyek perhatiannya. Berpikir induktif banyak dilakukan untuk memuaskan suatu aturan umum atau generalisasi dari banyak sekali teladan kejadian yang dialaminya. Walaupun kejadian-kejadian yang diamati tampak berbeda-beda, namun mempunyai komponen-komponen yang sama yang sanggup dijadikan dasar aturan bersama.
d. Tahap Eksperimentasi Aktif
Tahap tarakhir dari kejadian belajar ialah melaksanakan eksperimentasi secara aktif. Pada tahap ini seseorang sudah bisa untuk mengaplikasikan konsep-konsep, teori-teori atau aturan-aturan kedalam situasi yang nyata. Berpikir deduktif banyak dipakai untuk mempraktekkan dan menguji teori-teori serta konsep-konsep dilapangan. Ia bisa memakai teori atau rumus-rumus untuk memecahkan duduk perkara yang dihadapinya.
Sumber:
DR. C. Asri Budiningsih, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 70-71
Belum ada Komentar untuk "✔ 4 Pandangan Kolb Terhadap Belajar"
Posting Komentar