✔ Pengertian, Penggunaan Dan Mekanisme Metode Eksperimen

Metode percobaan yakni tunjangan kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melaksanakan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri Djamarah, (2000).

Menurut Roestiyah (2001:80) Metode eksperimen yakni suatu cara mengajar, di mana siswa melaksanakan suatu percobaan perihal sesuatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan dievaluasi oleh guru.

Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan semoga siswa bisa mencari dan menemukan sendiri aneka macam jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Juga siswa sanggup terlatih dalam cara berfikir yang ilmiah. Dengan eksperimn siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : (a) Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah alat dan materi atau materi percobaan harus cukup bagi tiap siswa. (b) Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang meyakinkan, atau mungkin balasannya tidak membahayakan, maka kondisi alat dan mutu materi percobaan yang dipakai harus baik dan bersih. (c) dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam mengamati proses percobaan , maka perlu adanya waktu yang cukup lama, sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang dipelajari itu. (d) Siswa dalam eksperimen yakni sedang berguru dan berlatih , maka perlu diberi petunjuk yang jelas, alasannya mereka disamping memperoleh pengetahuan, pengalaman serta ketrampilan, juga kematangan jiwa dan sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam menentukan obyek eksperimen itu. (e) Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan, menyerupai masalah mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan social dan keyakinan manusia. Kemungkinan lain lantaran sangat terbatasnya suatu alat, sehingga masalah itu tidak bias diadakan percobaan lantaran alatnya belum ada.

Prosedur eksperimen berdasarkan Roestiyah (2001:81) yakni : (a) Perlu dijelaskan kepada siswa perihal tujuan eksprimen,mereka harus memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen. (b) memberi klarifikasi kepada siswa perihal alat-alat serta bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat, urutan eksperimen, hal-hal yang perlu dicatat. (c) Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen. (d) Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa, mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

Metode eksperimen berdasarkan Djamarah (2002:95) yakni cara penyajian pelajaran, di mana siswa melaksanakan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses berguru mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melaksanakan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu aturan atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
Kelebihan metode eksperimen : (a) Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya. (b) dalam membina siswa untuk menciptakan terobosan-terobosan gres dengan inovasi dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. (c) Hasil-hasil percobaan yang berharga sanggup dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia.

Kekurangan metode eksperimen :
(a) Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi. (b) metode ini memerlukan aneka macam kemudahan peralatan dan materi yang tidak selalu gampang diperoleh dan kadangkala mahal. (c) Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan. (d) Setiap percobaan tidak selalu menunjukkan hasil yang diperlukan lantaran mungkin ada factor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau pengendalian.

Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen yakni metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, lantaran metode eksprimen bisa menunjukkan kondisi berguru yang sanggup membuatkan kemampuan berfikir dan kreativitas secara optimal. Siswa diberi kesempatan untuk menyusun sendiri konsep-konsep dalam struktur kognitifnya, selanjutnya sanggup diaplikasikan dalam kehidupannya.

Dalam metode eksperimen, guru sanggup membuatkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa menerima kesempatan untuk melatih ketrampilan proses semoga memperoleh hasil berguru yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara pribadi sanggup tertanam dalam ingatannya. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional siswa diperlukan sanggup diperkenalkan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran yang sanggup menumbuhkan rasa percaya diri dan juga sikap yang inovatif dan kreatif.

Pembelajaran dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk berguru konsep fisika sama halnya dengan seorang ilmuwan fisika. Siswa berguru secara aktif dengan mengikuti tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran.

Pembelajaran dengan metode eksperimen berdasarkan Palendeng (2003:82) mencakup tahap-tahap sebagai berikut : (1) percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melaksanakan percobaan yang didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah-masalah yang berkaitan dengan materi fisika yang akan dipelajari. (2) pengamatan, merupakan aktivitas siswa ketika guru melaksanakan percobaan. Siswa diperlukan untuk mengamati dan mencatat tragedi tersebut. (3) hipoteis awal, siswa sanggup merumuskan hipotesis sementara berdasarkan hasil pengamatannya. (4) verifikasi , aktivitas untuk menandakan kebenaran dari dugaan awal yang telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diperlukan merumuskan hasil percobaan dan menciptakan kesimpulan, selanjutnya sanggup dilaporkan hasilnya. (5) aplikasi konsep , sehabis siswa merumuskan dan menemukan konsep, balasannya diaplikasikan dalam kehidupannya. Kegiatan ini merupakan pemantapan konsep yang telah dipelajari. (6) evaluasi, merupakan aktivitas simpulan sehabis selesai satu konsep.

Penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen akan membantu siswa untuk memahami konsep. Pemahaman konsep sanggup diketahui apabila siswa bisa mengutarakan secara lisan, tulisan, , maupun aplikasi dalam kehidupannya. Dengan kata lain , siswa mempunyai kemampuan untuk menjelaskan, menyebutkan, menunjukkan contoh, dan menerapkan konsep terkait dengan pokok bahasan .

Metode Eksperimen berdasarkan Al-farisi (2005:2) yakni metode yang bertitik tolak dari suatu masalah yang hendak dipecahkan dan dalam mekanisme kerjanya berpegang pada prinsip metode ilmiah.

Sumber : Trianto, M.Pd (2010) berjudul Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.  Penerbit : PT. Prestasi Pustakaraya - Jakarta. Hal.136-139

Belum ada Komentar untuk "✔ Pengertian, Penggunaan Dan Mekanisme Metode Eksperimen"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel