✔ Sampling Pertimbangan (Judgment Sampling)

| Teknik sampling ini termasuk kepingan dalam metode Nonprobability Sampling. Inilah penjelasannya yang diresume dari buku Sugiarto dkk (2001:40-42):

Judgment Sampling intinya merupakan suatu bentuk Convenience sampling jikalau ditinjau dari cara pengambilan unit-unit sampelnya. Sampel diambil berdasarkan pada kriteria-kriteria yang telah dirumuskan terlebih dahulu oleh peneliti. Dalam perumusan kriterianya, subjektifitas dan pengalaman dari peneliti sangat berperan.

Teknik sampling ini sanggup diterapkan dan pada umumnya lebih cocok digunakan pada tahap awal suatu studi eksploratif. Sampel yang diambil dari anggota populasi dipilih sekehendak hati oleh peneliti berdasarkan pertimbamgan dan intuisinya. Bila dalam subjektifitas dan intuisi dari peneliti benar, maka sampel yang dipilih peneliti tersebut sanggup mencerminkan karakteristik populasi.

Dalam teknik ini dikenal juga adanya Expert sampling (sampling atas dasar keahlian) dan Purposive sampling (sampling dengan maksud tertentu). Dalam expert sampling, pemilihan sampling yang representatif didasarkan atas pendapat ahli, sehingga siapa, dalam jumlah berapa sampel harus dipilih sangat tergantung pada pendapat hebat yang bersangkutan. Dalam purposive sampling, pemilihan sampling bertitik tolak pada evaluasi langsung peneliti menyatakan bahwa sampel yang dipilih benar-benar representatif. Peneliti harus menguasai bidangnya dan nemiliki pengetahuan memadai wacana karakteristik anggota populasi.

Kelebihan
Situasi semoga teknik judgment sampling sanggup digunakan bahkan dianjurkan, seperti:
1. Pada kondisi dimana probability sampling tidak sanggup digunakan sama sekali.
2. Bila ukuran sampel sangat kecil (<20).
3. Bila peneliti mempunyai pengetahuan dan penguasaan yang memadai terhadap topik yang dihadapi sehingga sanggup dijamin bahwa sampel yang diambil benar-benar representatif.

Kekurangan
Kendala yang dihadapi dalam penggunaan teknik sampling ini ialah tuntunan adanya kejelian dari peneliti dalam mendefinisikan populasi dan menciptakan pertimbangannya. Pertimbangan (judgment) harus masuk nalar dan relevan dengan maksud penelitian.

Contoh Aplikasi
Akan diteliti perilaku dan prilaku konsumen terhadap rokok "Star ABC". Adapun judgment yang diambil ialah sbb:
A. Para perokok di Jakarta Utara yang pernah mencoba rokok Star ABC. Batasan ini diambil karena, pertama, mungkin letak geografis, perokok (respinden) gampang diakses. Kedua, dipilihnya hanya perokok akan mengurangi bias dari hasil penelitian lantaran antara perokok dan tidak biasanya mengatakan perilaku dan prilaku yang saling bertolak belakang. Ketiga, pembatasan responden yang pernah mencoba rokok Star ABC, sudah terperinci dikarenakan bagaimana mereka akan bersikap dan berprilaku tertentu terhadap rokok tersebut jikalau mereka belum pernah mencoba.
B. Pria/wanita yang berusia 15 tahun ke atas dan perokok. Hal ini didasarkan pada faktor kejiwaan yang menyatakan bahwa orang pada usia 15 dibutuhkan sudah sanggup memutuskan dan menjawab/mengisi angket dengan benar. Tidak adanya perbedaan antara laki-laki dan perempuan disebabkan kenyataan pada remaja ini bahwa rokok bukan sepenuhnya dikonsumsi oleh laki-laki saja.
C. Periode penyebaran dan pengumpulan angket dibatasi selama 2 minggu. Judgment ini dipilih berkaitan dengan efisiensi wakti dan biaya yang tersedia.

Sumber:
Sugiarto dkk. 2001. Teknik Sampling.  Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 

Belum ada Komentar untuk "✔ Sampling Pertimbangan (Judgment Sampling)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel