✔ Validitas Eksternal: Pengertian & Rumus Dalam Arikunto
| Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau isu lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.
Sebagai contoh, contohnya peneliti akan mengetahui validitas tes IPS. Caranya yaitu mencobakan tes tersebut kepada siswa yang diambil sebagai subjek uji coba. Hasil yang diperoleh kemudian dikorelasikan dengan nilai IPS bawah umur tersebut, contohnya dari nilai tes sumatif atau nilai rapor. Nilai rapor ini dijadikan sebagai ukuran atau kriterium. Oleh sebab letaknya ada di luar instrumen maka menghasilkan validitas eksternal.
Rumus hubungan yg dpt dipakai yaitu yg dikemukakan oleh Pearson. yg dikenal dgn rumus kolerasi product moment sebagai berikut:
Sebagai contoh, contohnya peneliti akan mengetahui validitas tes IPS. Caranya yaitu mencobakan tes tersebut kepada siswa yang diambil sebagai subjek uji coba. Hasil yang diperoleh kemudian dikorelasikan dengan nilai IPS bawah umur tersebut, contohnya dari nilai tes sumatif atau nilai rapor. Nilai rapor ini dijadikan sebagai ukuran atau kriterium. Oleh sebab letaknya ada di luar instrumen maka menghasilkan validitas eksternal.
Rumus hubungan yg dpt dipakai yaitu yg dikemukakan oleh Pearson. yg dikenal dgn rumus kolerasi product moment sebagai berikut:
Harga rxy memperlihatkan indeks hubungan antara dua variabel yang dikorelasikan. Setiap nilai hubungan mengandung tiga makna, yaitu: (1) ada tidaknya korelasi, (2 ) arah korelasi, dan(3 )besarnya korelasi.
1. Ada tidaknya korelasi, ditunjukkan oleh besarnya angka yang terdapat di belakang koma. Jika angka tersebut terlalu kecil hingga empat angka di belakang koma, contohnya 0,0002, maka sanggup dianggap bahwa antara variabel X dengan variabel Y, sebab jika toh ada, angkanya terlaku kecil, kemudian diabaikan.
2. Arah korelasi, yaitu arah yang memperlihatkan kesejajaran antara nilai variabel X dengan nilai variabel Y. Arah dari hubungan ini ditunjukkan oleh tanda hitung yang ada di depan indeks. Jika tandanya plus (+), maka arah korelasinya positif, sedang jika minus (-) maka arah korelasinya negatif. Penjelasan wacana arah hubungan ini akan sanggup Anda temui di penggalan lain, yaitu analisis data dengan rumus hubungan product moment.
3. Besarnya korelasi, yaitu besarnya angka yang memperlihatkan besar lengan berkuasa dan tidaknya, atau mantap tidaknya kesejajaran antara dua variabel yang diukur korelasinya. Dalam hal memilih besarnya hubungan ini kita tidak perlu memperhatikan tanda hitung yang terdapat di depan indeks. Oleh sebab adanya makna faktual dan negatif juga diartikan sebagai besaran dalam garis bilangan dengan tanda (-) dan (+) maka tidak sedikit kita yang terkecoh mengartikan besarnya korelasi.
Perhatikan contoh: Dari perhitungan hubungan diperoleh indeks r = -0,875. Cara menawarkan makna dari indeks hubungan tersebut yaitu demikian;
1. Dari ada tidaknya korelasi: ada, sebab angkanya besar, yaitu eksklusif di belakang koma tanpa tanda ada nol-nol lagi.
2. Dari arah korelasi: arahnya negatif sebab di depan indeks ada tanda (-).
3. Dari besarnya korelasi: indeks korelasinya besar, sebab mendekati angka 1,000.
Kesimpulan dari hubungan tersebut yaitu demikian.
”Ada hubungan yang besarnya antara variabel X dengan variabel Y, tetapi arahnya negatif.
Kini bandingkan antara empat indeks hubungan berikut ini.
a. r = + 0,0001
b. r = -0,546
c. r = -0,753
d. r = + 0,631
Sesudah mencermati dan membandingkan antara empat indeks hubungan tersebut, sekarang jawablah pertanyaan berikut:
1. Indeks yang manakah yang paling besar korelasinya?
2. lndeks manakah yang sanggup dianggap sebagai tidak ada hubungan .?
3. Bagaimanakah urutan indeks-indeks hubungan tersebut berdasarkan besarnya?
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 212-214.
Belum ada Komentar untuk "✔ Validitas Eksternal: Pengertian & Rumus Dalam Arikunto"
Posting Komentar