✔ Validitas Instrumen & Macamnya Sesuai Cara Pengujian
| Validitas ialah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berati mempunyai validitas rendah.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila bisa mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila sanggup mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari citra wacana validitas yang dimaksud.
Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati semenjak awal penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub-variabel dan indikator gres memuaskan butir-butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati. Apabila cara dan isi tindakan ini sudah betul, sanggup dikatakan bahwa peneliti sudah boleh berharap memperoleh instrumen yang mempunyai validitas logis. Dikatakan validitas logis alasannya validitas ini diperoleh dengan suatu perjuangan hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga berdasarkan kecerdikan akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki.
Selain memperoleh validitas logis, peneliti juga menguji validitas instrumen yang sudah disusun melalui pengalaman. Dengan mengujinya melalui pengalaman akan diketahui tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti mencobakan instrumen tersebut pada target dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan aktivitas uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini dibutuhkan teknik uji validitas.
Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 211-212.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila bisa mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila sanggup mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari citra wacana validitas yang dimaksud.
Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati-hati semenjak awal penyusunannya. Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen, yakni memecah variabel menjadi sub-variabel dan indikator gres memuaskan butir-butir pertanyaannya, peneliti sudah bertindak hati-hati. Apabila cara dan isi tindakan ini sudah betul, sanggup dikatakan bahwa peneliti sudah boleh berharap memperoleh instrumen yang mempunyai validitas logis. Dikatakan validitas logis alasannya validitas ini diperoleh dengan suatu perjuangan hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga berdasarkan kecerdikan akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki.
Selain memperoleh validitas logis, peneliti juga menguji validitas instrumen yang sudah disusun melalui pengalaman. Dengan mengujinya melalui pengalaman akan diketahui tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman.
Untuk menguji tingkat validitas empiris instrumen, peneliti mencobakan instrumen tersebut pada target dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan aktivitas uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang didapat dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini dibutuhkan teknik uji validitas.
Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu validitas eksternal dan validitas internal.
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal. 211-212.
Belum ada Komentar untuk "✔ Validitas Instrumen & Macamnya Sesuai Cara Pengujian"
Posting Komentar