✔ Arah Korelasi Postif, Negatif Dan Contohnya
| Hubungan antarvariabel itu kalau ditilik dari segi arahnya, sanggup dibedakan menjadi dua macam, yaitu hubungan yang sifatnya satu arah, dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah.
Hubungan yang bersifat searah diberi nama hubungan positif sedang hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut hubungan negatif.
Disebut Korelasi Positif, kalau dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi, berjalan paralel; artinya bahwa hubungan antardua variabel (atau lebih) itu menawarkan arah yang sama. Jadi, apabila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variabel Y; atau sebaliknya: penurunan atau pengurangan pada variabel X akan diikuti pula dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y.
Cantoh: Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan kenaikan ongkos angkutan; sebaliknya kalau harga BBM rendah, maka ongkos angkutan pun murah (rendah). Dalam dunia pendidikan misalnya, terdapat hubungan positif antara nilai hasil mencar ilmu matematika dan nilai hasil mencar ilmu fisika, kimia, biologi, dan sebagainya.
Disebut Korelasi Negatif kalau dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi itu berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan. Ini berarti bahwa kenaikan atau pertambahan pada variabel X misalnya, akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y.
Contoh: Makin meningkatnya kesadaran aturan di kalangan masyarakat diikuti dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran; makin ulet berlatih makin sedikit kesalahan yang diperbuat oleh seseorang, makin meningkatnya jumlah aseptor Keluarga Berencana diikuti dengan makin menurunnya angka kelahiran; atau sebaliknya. Dalam dunia pendidikan misalnya, makin kurang dihayati dan diamalkannya anutan agama Islam oleh para cukup umur akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi kenakalan remaja; atau sebaliknya.
Pernyataan di atas bila dibentuk bagannya yakni sebagai berikut;
Hubungan yang bersifat searah diberi nama hubungan positif sedang hubungan yang sifatnya berlawanan arah disebut hubungan negatif.
Disebut Korelasi Positif, kalau dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi, berjalan paralel; artinya bahwa hubungan antardua variabel (atau lebih) itu menawarkan arah yang sama. Jadi, apabila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variabel Y; atau sebaliknya: penurunan atau pengurangan pada variabel X akan diikuti pula dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y.
Cantoh: Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan kenaikan ongkos angkutan; sebaliknya kalau harga BBM rendah, maka ongkos angkutan pun murah (rendah). Dalam dunia pendidikan misalnya, terdapat hubungan positif antara nilai hasil mencar ilmu matematika dan nilai hasil mencar ilmu fisika, kimia, biologi, dan sebagainya.
Disebut Korelasi Negatif kalau dua variabel (atau lebih) yang berkorelasi itu berjalan dengan arah yang berlawanan, bertentangan, atau berkebalikan. Ini berarti bahwa kenaikan atau pertambahan pada variabel X misalnya, akan diikuti dengan penurunan atau pengurangan pada variabel Y.
Contoh: Makin meningkatnya kesadaran aturan di kalangan masyarakat diikuti dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran; makin ulet berlatih makin sedikit kesalahan yang diperbuat oleh seseorang, makin meningkatnya jumlah aseptor Keluarga Berencana diikuti dengan makin menurunnya angka kelahiran; atau sebaliknya. Dalam dunia pendidikan misalnya, makin kurang dihayati dan diamalkannya anutan agama Islam oleh para cukup umur akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi kenakalan remaja; atau sebaliknya.
Pernyataan di atas bila dibentuk bagannya yakni sebagai berikut;
Sumber:
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hal.180-181.
Belum ada Komentar untuk "✔ Arah Korelasi Postif, Negatif Dan Contohnya"
Posting Komentar