✔ Prinsip-Prinsip Supervisi Manajerial
Prinsip-prinsip supervisi manajerial pada hakikatnya tidak berbeda dengan supervisi akademik, yaitu:
- a. Harus menjauhkan diri dari sifat otoriter, menyerupai dia bertindak sebagai atasan dan kepala Sekolah/guru sebagai bawahan.
- b. Supervisi harus bisa membuat kekerabatan kemanusiaan yang harmonis. Hubungan kemanusiaan yang diciptakan harus bersifat terbuka, kesetiakawanan, dan informal (Dodd, 1972).
- c. Supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi bukan kiprah bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu kalau ada kesempatan (Alfonso dkk., 1981 dan Weingartner, 1973).
- d. Supervisi harus demokratis. Supervisor dihentikan mendominasi pelaksanaan supervisi. Titik tekan supervisi yang demokratis ialah aktif dan kooperatif.
- e. Program supervisi harus integral. . Di dalam setiap organisasi pendidikan terdapat majemuk sistem sikap dengan tujuan sama, yaitu tujuan pendidikan (Alfonso, dkk., 1981).
- f. Supervisi harus komprehensif. Program supervisi harus meliputi keseluruhan aspek, sebab hakikatnya suatu aspek niscaya terkait dengan aspek lainnya.
- g. Supervisi harus konstruktif. Supervisi bukanlah sekali-kali untuk mencari kesalahan-kesalahan kepala Sekolah/ guru.
- h. Supervisi harus obyektif. Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan kegiatan supervisi harus obyektif. Obyektivitas dalam penyusunan kegiatan berarti bahwa kegiatan supervisi itu harus disusun menurut perkara dan kebutuhan aktual yang dihadapi Sekolah.
Belum ada Komentar untuk "✔ Prinsip-Prinsip Supervisi Manajerial"
Posting Komentar