✔ Pandangan Honey Dan Mumford Terhadap Belajar
Pandangan Honey dan Mumford terhadap Belajar. Honey dan Mumford menggolongkan orang yang mencar ilmu kedalam empat macam golongan, yaitu kelompok aktivis, golongan reflector, kelompok teoris dan golongan pragmatis.
a. Kelompok Aktivis
Orang-orang yang tergolong dalam kelompok pencetus yakni mereka yang bahagia melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam banyak sekali aktivitas dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Orang-orang tipe ini gampang untuk diajak berdialog, mempunyai pemikiran terbuka, menghargai pendapat orang lain dan gampang percaya. Namun dalam melaksanakan tindakan sering kali kurang mempertimbangkan secara matang dan lebih banyak didorong oleh kesenangannya untuk melibatkan diri. Dalam aktivitas belajar, orang-orang demikian bahagia pada hal-hal yang sifatnya penemuan-penemuan baru, ibarat pemikiran baru, pengalaman baru. Namun mereka cepat bosan dengan kegiatan-kegiatan yang implementasinya memakan waktu lama.
b. Kelompok Reflector
Mereka yang termasuk kelompok ini kecendrungan berlawanan dengan kelompok Aktivis. Dalam melaksanakan tindakan, orang-orang tipe reflector sangat berhati-hati dan penuh pertimbangan. Pertimbangan baik-buruk, untung-rugi, selalu diperhitungkan dengan cermat dalam tetapkan sesuatu. Orang-orang demikian tidak gampang dipengaruhi, sehingga cenderung bersifat konservatif.
c. Kelompok Teoris
Orang-orang tipe theorist mempunyai kecenderungan yang sangat kritis. Mereka suka menganalisis, berpikir rasional dengan memakai penalarannya. Segala sesuatu dikembalikan kepada teori dan konsep-konsep atau hukum-hukum. Mereka tidak menyukai pendapat atau evaluasi yang sifatnya subjektif. Dalam melaksanakan tetapkan sesuatu kelompok teoris penuh dengan pertimbangan, sangat skeptif dan tidak menyukai hal-hal yang bersifat spekulatif.
d. Kelompok Pragmatis
Orang-orang tipe pragmatis mempunyai sifat-sifat yang praktis. Mereka tidak suka berpanjang lebar dengan teori-teori, konsep-konsep, dalil-dalil dan sebagainya. Bagi mereka yang penting yakni aspek-aspek praktis. Sesuatu hanya bermanfaat jikalau dipraktikkan. Bagi mereka, sesuatu yakni baik dan mempunyai kegunaan jikalau sanggup dipraktekkan dan bermanfaat dalam kehidupan.
a. Kelompok Aktivis
Orang-orang yang tergolong dalam kelompok pencetus yakni mereka yang bahagia melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam banyak sekali aktivitas dengan tujuan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Orang-orang tipe ini gampang untuk diajak berdialog, mempunyai pemikiran terbuka, menghargai pendapat orang lain dan gampang percaya. Namun dalam melaksanakan tindakan sering kali kurang mempertimbangkan secara matang dan lebih banyak didorong oleh kesenangannya untuk melibatkan diri. Dalam aktivitas belajar, orang-orang demikian bahagia pada hal-hal yang sifatnya penemuan-penemuan baru, ibarat pemikiran baru, pengalaman baru. Namun mereka cepat bosan dengan kegiatan-kegiatan yang implementasinya memakan waktu lama.
b. Kelompok Reflector
Mereka yang termasuk kelompok ini kecendrungan berlawanan dengan kelompok Aktivis. Dalam melaksanakan tindakan, orang-orang tipe reflector sangat berhati-hati dan penuh pertimbangan. Pertimbangan baik-buruk, untung-rugi, selalu diperhitungkan dengan cermat dalam tetapkan sesuatu. Orang-orang demikian tidak gampang dipengaruhi, sehingga cenderung bersifat konservatif.
c. Kelompok Teoris
Orang-orang tipe theorist mempunyai kecenderungan yang sangat kritis. Mereka suka menganalisis, berpikir rasional dengan memakai penalarannya. Segala sesuatu dikembalikan kepada teori dan konsep-konsep atau hukum-hukum. Mereka tidak menyukai pendapat atau evaluasi yang sifatnya subjektif. Dalam melaksanakan tetapkan sesuatu kelompok teoris penuh dengan pertimbangan, sangat skeptif dan tidak menyukai hal-hal yang bersifat spekulatif.
d. Kelompok Pragmatis
Orang-orang tipe pragmatis mempunyai sifat-sifat yang praktis. Mereka tidak suka berpanjang lebar dengan teori-teori, konsep-konsep, dalil-dalil dan sebagainya. Bagi mereka yang penting yakni aspek-aspek praktis. Sesuatu hanya bermanfaat jikalau dipraktikkan. Bagi mereka, sesuatu yakni baik dan mempunyai kegunaan jikalau sanggup dipraktekkan dan bermanfaat dalam kehidupan.
Sumber :
DR. C. Asri Budiningsih, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 71-73
Belum ada Komentar untuk "✔ Pandangan Honey Dan Mumford Terhadap Belajar"
Posting Komentar