✔ Landasan Filosofi Pembelajaran Kolaboratif
Landasan Filosofi Pembelajaran Kolaboratif. Seperti halnya pembelajaran koopertif, pembelajaran kolaboratif pun didasarkan pada landasan kontruktivisme sosial. Selain itu kondisi kooperatif dan kerja sama diharapkan pada kondisi dunia ketika ini. Silberman menyatakan bahwa pada ketika ini siswa dihadapkan pada ledakan pengetahuan, perubahan yang cepat, dan ketidakpastian. Untuk menghadapi dunia yang menyerupai itu diharapkan kehidupan berkelompok. Hidup berkelompok akan menumbuhkan rasa aman, sehingga memungkin menghadapi aneka macam perubahan bersama-sama. Untuk itulah perlu pembelajaran berkelompok.
Vygotsky [1896-1934] (1962), salah satu pengagas konstruktivisme sosial, yang populer dengan teori “Zone of Proximal Development” (ZPD). ”Proximal” dalam bahasa sederhana bermakna “next“. Vygotsky mengamati, ketika anak diberi kiprah untuk dirinya sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika mereka berhubungan (berkolaborasi). Selanjutnya Vygotsky menyatakan, setiap insan memiliki potensi, dan potensi tersebut sanggup teraktualisasi dengan ketuntasan belajar, tetapi di antara potensi dan aktualisasi terdapat wilayah abu-abu. “Guru berkewajiban mengakibatkan wilayah abu-abu ini sanggup teraktualisasi, caranya dengan berguru kelompok. Dalam bahasa yang lebih umum, terdapat tiga wilayah “cannot yet do”, “can do with help“, and “can do alone“. ZPD ialah wilayah “can do with help”, wilayah ini bukan wilayah yang permanen, kuncinya ialah menarik pembelajar menjadi dari zona tersebut, dengan cara kolaborasi.
Referensi:
Vygotsky [1896-1934] (1962), salah satu pengagas konstruktivisme sosial, yang populer dengan teori “Zone of Proximal Development” (ZPD). ”Proximal” dalam bahasa sederhana bermakna “next“. Vygotsky mengamati, ketika anak diberi kiprah untuk dirinya sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika mereka berhubungan (berkolaborasi). Selanjutnya Vygotsky menyatakan, setiap insan memiliki potensi, dan potensi tersebut sanggup teraktualisasi dengan ketuntasan belajar, tetapi di antara potensi dan aktualisasi terdapat wilayah abu-abu. “Guru berkewajiban mengakibatkan wilayah abu-abu ini sanggup teraktualisasi, caranya dengan berguru kelompok. Dalam bahasa yang lebih umum, terdapat tiga wilayah “cannot yet do”, “can do with help“, and “can do alone“. ZPD ialah wilayah “can do with help”, wilayah ini bukan wilayah yang permanen, kuncinya ialah menarik pembelajar menjadi dari zona tersebut, dengan cara kolaborasi.
Gambar Zona Proximality Development berdasarkan Vygotsky
Referensi:
- _____________. Vygosky. [on line] http://www.learningandteching.info
- Fåhræus, E.R. (2006).Collaborative Learning through Forum Systems– Problems and Opportunities. [on line] http://www.dsv.su.se/ evafaahr
- Matthews, Roberta S.; Cooper, James L.; Davidson, Neil; Hawkes, Peter. Building bridges between cooperative and collaborative learning. [on line] http://www.teachersrock.net
- Silberman, M. (1996). Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject Mancussets: Allyn and Bacoon
- http://yherlanti.wordpress.com/
Belum ada Komentar untuk "✔ Landasan Filosofi Pembelajaran Kolaboratif"
Posting Komentar