✔ Sifat Kelas Kolaboratif

 sifat umum yaitu dua masalah berkenaan dengan perubahan kekerabatan antara guru dan siswa ✔ Sifat Kelas Kolaboratif
Ada empat sifat – sifat umum yaitu dua masalah berkenaan dengan perubahan kekerabatan antara guru dan siswa,  yang ketiga berkaitan dengan pendekatan gres penyampaian guru dan yang keempat menyatakan isi kelas kolaboratif.

a)  Berbagi info antara siswa dan guru
Dalam kelas tradisional, guru yakni sebagai pemberi info yang mutlak di mana aliran info bergerak satu arah saja yaitu dari guru ke siswa dan sedikit sekali dari  siswa kepada siswa yang lain. Guru dianggap mempunyai pengetahuan ihwal isi mata pelajaran, keahlian, dan pengajaran. Siswa hanya menunggu isyarat yang akan diberi oleh guru. Siswa yang memberi reaksi yang berbeda dianggap sebagai pengganggu di dalam kelas, begitu juga untuk siswa  yang tidak memahami atau membantah arahan.
Akan tetapi berlainan dengan guru kolaboratif, siswa  menilai  dan sentiasa membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, training bahasa komunikasi, taktik dan konsep pengajaran pembelajaran sesuai teori, menggabung keadaan sosiobudaya dengan situasi pembelajaran.
Sebagai contohnya, kalau guru mengajar topik sains pesawat sederhana. Siswa yang mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan konsep tersebut diberikan peluang menyatakan sesuatu pada sesi pengajaran dan menyebarkan idea serta memberi garis-garis besar  arus komunikasi siswa. Tambahan lagi apabila siswa tahu dan melihat, maka pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan sanggup dibagikan dalam jalinan pembelajaran mereka serta pembelajaran guru, mereka akan bermotivasi untuk melihat dan mendengar. Mereka juga sanggup menciptakan satu kaitan antara mencar ilmu dengan dunia bahwasanya dengan mencar ilmu dalam kelas.

b)  Perbagian kuasa 
Dalam kelas kolaboratif, guru menyebarkan kuasa autoritas dengan siswa, dalam beberapa keadan tertentu. Kebanyakan dalam kelas tradisional guru bertanggungjawab memutuskan arah, memberi dan mengatur kerja, melihat perjalanan kiprah serta menilai apa yang diajarkan. Pembelajaran kolaboratif pula memberi peluang siswa memahami apa yang telah diajar dalam ruang lingkup yang ditetapkan oleh guru. Guru menyediakan kiprah yang sesuai isyarat dan kegemaran siswa dan menggalakkan siswa untuk menilai apa yang diajar. Menggalakkan siswa menimba pengalaman mereka sendiri,  memastikan pelajar menyebarkan taktik dan informasi, menghormati pelajar lain, menyokong menggalakkan idea–idea yang bernas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalak pelajar mengambil bab secara terbuka dan bermakna.
Contoh dalam mata pelajaran sains, tajuk yang diajar yakni energi alternatif.  Guru yang mempunyai faham tradisional akan mengarahkan siswa menyiapkan esei berkenaan dengan tajuk tersebut. Sebaliknya guru yang  memegang prinsip kolaboratif akan memastikan dahulu produk apakah pelajar hendak hasilkan. Antara kegiatan yang akan dihasilkan ialah model kompor ekonomis energi, kemudian melaksanakan sedikit penyelidikan dari sumber original yang lain yang menyokong buku teks  tumpuan dan mungkin menciptakan proyek dengan siswa.

c)  Guru sebagai perantara (mediator)
Peranan guru di kelas sebagai perantara, ia menolong menghubung informasi  gres dengan pengalaman yang ada serta membantu siswa kalau siswa buntu dan bersedia mengatakan cara bagaimana hendak belajar.

d)   Kelompok siswa yang heterogen
Perkembangan pengalaman siswa yakni penting untuk memperkaya pembelajaran di kelas.  Pada kelas kolaboratif siswa mengatakan kebolehan mereka, dibebaskan menyumbang info dan mendengar atau membahas derma info siswa lain.

Satu sifat kelas kolaboratif ialah siswa tidak diasingkan dari usaha, tingkat pencapaian, kegemaran dan penilaian.  Berbeda dengan kelas non-kolaboratif,  perlombaan yang bersifat individual akan melemahkan semangat berhubungan dan menyekat peluang siswa belajar  melalui berinteraksi secara bermakna dan berkesan.  Siswa yang lemah tidak ada peluang untuk mencar ilmu daripada siswa yang berakal atau sebaliknya. Guru yang mengajar di kelas yang dikelola secara kolaboratif sanggup melihat perkembangan siswa  yang lemah dengan terang dan terarah.

Referensi:
  1.     _____________. Vygosky. [on line]  http://www.learningandteching.info
  2. Fåhræus, E.R. (2006).Collaborative Learning through Forum Systems– Problems and Opportunities. [on line] http://www.dsv.su.se/ evafaahr
  3. Matthews, Roberta S.; Cooper, James L.; Davidson, Neil; Hawkes, Peter. Building bridges between cooperative and collaborative learning. [on line]  http://www.teachersrock.net
  4. Silberman, M. (1996).  Active Learning 101 Strategies to Teach Any Subject Mancussets:  Allyn and Bacoon
  5. http://yherlanti.wordpress.com/

Belum ada Komentar untuk "✔ Sifat Kelas Kolaboratif"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel