✔ Aplikasi Teori Berguru Humanistik Dalam Acara Pembelajaran

Aplikasi Teori Belajar Humanistik Dalam Kegiatan Pembelajaran.  Teori humanistik sering dikritik lantaran sukar diterapkan daam konteks yang lebih praktis. Teori ini diangagap lebih akrab dengan bidang filsafat, teori kepribadian dan psikoterapi dari pada bidang pendidikan, sehingga sukar menterjemahkannya ke dalam langkah-langkah yang lebih kongkret dan praktis. Namun lantaran sifatnya yang ideal, yaitu memanusiakan manusia, maka teori humanistik bisa menawarkan arah terhadap semua komponen pembelajaran untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut.

Semua komponen pendidikan temasuk tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya insan yang ideal, insan yang dicita-citakan, yaitu insan yang bisa mencapai aktualisasi diri. Untuk itu, sangat perlu diperhatikan bagaimana perkembangan akseptor didik dalam mengaktualisasi dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri. Pengalaman emosional dan karakteristik khusus individu dalam berguru perlu diperhatikan oleh guru dalam merencanakan pembelajaran. Karena seseorang akan sanggup berguru dengan baik kalau memiliki pengertian ihwal dirinya sendiri dan sanggup menciptakan pilihan-pilihan secara bebas ke arah mana ia akan berkembang. Dengan demikian teori humanistik bisa menjelaskan bagaimana tujuan yang ideal tersebut sanggup dicapai.

Teori humanistik akan sangat membantu para pendidik dalam memahami arah berguru pada dimensi yang lebih luas, sehingga upaya pembelajaran apapun dan dalam konteks manapun akan selalu diarahkan dan dilakukan untuk mencapai tujuannya. Meskipun teori humanistik ini masih sukar diterjemahkan ke dalam langkah-langkah pembelajaran yang simpel dan operasional, namun pinjaman teori ni amat besar. Ide-ide, konsep-konsep, taksonomi-taksonomi tujuan yang telah dirumuskannya sanggup membantu para pendidik dan guru untuk memahami hakekat kejiwaan manusia. Hal ini akan sanggup membantu mereka dalam memilih komponen-komponen pembelajaran menyerupai perumusan tujuan, penentuan materi, pemilihan taktik pembelajaran, serta pengembangan alat evaluasi, ke arah pembentukan insan yang dicita-citakan tersebut.

Kegiatan pembelajaran yang dirancang secara sistematis, tahap demi tahap secara ketat, sebagai mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dinyatakan secara eksplisit dan sanggup diukur, kondisi berguru yang sanggup diatur dan ditentukan, serta pengalaman-pengalaman berguru yang dipilih untuk siswa, mungkin saja berkhasiat bagi guru tetapi tidak berarti bagi siswa (Rogers dalam Snelbecker, 1974). Hal tersebut tidak sejalan dengan teori humanistik. Menurut teori ini, agr berguru bermakna bagi siswa, diharapkan insiatif dan keterlibatan penuh dari siswa sendiri. Maka siswa akan mengalami berguru eksperiensial (experiential learning).

Dalam prakteknya teori humanistik ini cenderung mengarahkan siswa untuk berfikir induktif, mementingkan pengalaman, serta membutuhkan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Oleh alasannya yaitu itu, walaupun secara ekspilsit belum ada pedman baku tantang langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan humanistik, namun paling tidak langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan humanistik, namun paling tidak langkah-langkah pembelajaran yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetya Irawan (2001) sanggup digumakan sebagi acuan. Langkah-langkah yang dimaksud yaitu sebagi berikut :
  1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran. 
  2. Menentukan bahan pembelajaran.
  3. Mengidentifikasi kemampuan awal (entri behvior) siswa.
  4. Mengidentifikasi topik-topik pelajaran yang memungkinkan siswa secara aktif melibatkan diri atau mengalami dalam belajar.
  5. Merancang akomodasi berguru menyerupai lingkungan dan media pembelajaran.
  6. Membimbing siswa berguru secara aktif.
  7. Membimbing siswa untuk memahami hakikat makna dari pengalaman belajarnya.
  8. Membimbing siswa menciptakan konseptualisasi pengalaman belajarnya.
  9. Membimbing siswa dalam mengaplikasikan konsep-konsep gres ke situasi nyata.
  10. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.
Sumber :
DR. C. Asri Budiningsih, 2004. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 76-78


Belum ada Komentar untuk "✔ Aplikasi Teori Berguru Humanistik Dalam Acara Pembelajaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel