✔ Aplikasi Teori Sibernetik Dalam Acara Pembelajaran

Teori mencar ilmu pengolahan informasi termasuk dalam lingkup teori kognitif yang mengemukakan bahwa mencar ilmu yaitu proses internal yang tiak sanggup diamati secara eksklusif dan merupakan perubahan kemampuan yang terikat pada situasi tertentu.  Menurut Gagne, untuk mengurangi muatan memory kerja bentuk pengetahuan yang dipelajari sanggup berupa: proposisi, produksi, dan mental images.  Teori Gagne dan Briggs mempreskripsikan adanya: 1) kapasitas belajar, 2) insiden pembelajaran, dan 3) Pengorganisasian/urutan pembelajaran.  Gagne merumuskan kapasitas mencar ilmu kaitannya dengan unjuk kerja sebagai berikut (Daeng, 1989):


No.
Kapabilitas Belajar
Unjuk Kerja
1.
Informasi verbal
Menyatakan informasi
2.
Keterampilan Intelektual
Menggunakan simbol untuk berinteraksi dengan lingkugan

-    Diskriminasi
Membedakan perangsang yang mempunyai dimensi fisik yang berlainan

-    Konsep Konkret
Mengidentifikasi contoh-contoh konkret

-    Konsep Abstrak
Mengidentifikasi contoh-contoh dengan memakai ungkapan ekspresi atau definisi.

-    Kaidah
Menunjukkan aplikasi suatu kaidah

-    Kaidah tingkat lebih tinggi
Mengembangkan kaidah gres untuk memecahkan masalah
3.
Strategi Kognitif
Mengembangkan cara-cara gres untuk memecahkan masalah.  Mengunakan aneka macam cara untuk mengontrol proses mencar ilmu dan/atau berpikir
4.
Sikap
Memilih berprilaku dengan cara tertentu
5.
Keterampilan Motorik
Melakukan gerakan badan yang luwes, ekatan, serta dengan urutan yang benar.

Teori mencar ilmu pemrosesan informasi mendeskripsikan tindakan mencar ilmu merupakan proses internal yang meliputi beberapa tahapan.  Tahapan-tahapan ini sanggup dimudahkan dengan memakai metode pembelajaran yang mengikuti urutan tertentu sebagai insiden pembelajaran(the event of intruction),  yang mempreskripsikan kondisi mencar ilmu internal dan eksternal utama untuk kapabilitas apapun.  Sembilan tahapan dalam insiden pembelajaran sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam acara mencar ilmu adalah:
  1. Menarik perhatian
  2. Memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa
  3. Merangsang ingatan pada pra syarat belajar
  4. Menyajikan materi rangsanyan
  5. Memberikan bimbingan belajar
  6. Mendorong unjuk kerja
  7. Memberikan balikan informatif
  8. Menilai unjuk kerja
  9. Meningkatkan retensi dan alih belajar
Dalam menggorganisasikan pembelajaran perlu dipertimbangkan ada tidaknya prasyarat mencar ilmu suatu kapabilitas, apakah siswa telah mempunyai prasyarat mencar ilmu yang diperlukan.  Ada prasyarat mencar ilmu utama yang harus dikuasai siswa, dan ada prasyarat mencar ilmu pendukung yang sanggup memudahkan belajar.  Pengorganisasian pembelajaran untuk kapabilitas mencar ilmu tertentu dijelaskan sebagai berikut:
  1. Pengorganisasian pembelajaran ranah keterampilan intelektual.  Menurut Gagne, prasyarat mencar ilmu utama dan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya digambarkan dalam hirarkhi belajar.  Reigeluth membedakan struktur mencar ilmu sebagai keterampilan yang lebih tinggi letaknya di atas, sedangkan keterampilan tingkat yang lebih rendah ada di bawahnya.
  2. Pengorganisasian pembelajaran ranah informasi verbal.  Kemampuan ini menghendaki siswa untuk sanggup mengintegrasikan fakta-fakta ke dalam kerangka yang bermakna baginya.
  3. Pengorganisasian pembelajaran ranah taktik kognitif. Kemampuan ini banyak memerlukan prasyarat keterampilan intelektual, maka perlu memasukan keterampilan-keterampilan intelektual dan informasi cara-cara memecahkan masalah.
  4. Pengorganisasian pembelajaran ranah sikap.  Kemampuan perilaku memerlukan prasyarat sejumlah informasi wacana pilihan-pilihan tindakan yang sempurna untuk situasi tertentu, juga taktik kognitif yang sanggup membantu memecahkan konflik-konflik nilai pada tahap pilihan.
  5. Pengorganisasian pembelajaran ranah keterampilan motorik.  Untuk menguasai keterampilan motorik perlu dimulai dengan mengajarkan kaidah mengenai urutan yang harus diikuti dalam melaksanakan unjuk kerja keterampilan yang dipelajari.  Diperlukan latihan-latihan dari mengajarkan bagian-bagian keterampilan secara terpisah-pisah, lalu melatihkannya ke dalam satuan keterampilan.
Keunggulan taktik pembelajaran yang berpijak pada teori pemrosesan informasi:
  1. Cara berpikir yang berorientasi pada prses lebih menonjol.
  2. Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.
  3. Kapabilitas mencar ilmu sanggup disajikan lebih lengkap.
  4. Adanya keterarahan seluruh acara mencar ilmu kepada tujuan yang ingin dicapai.
  5. Adanya transfer mencar ilmu pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya.
  6. Kontrol mencar ilmu memungkinkan mencar ilmu sesuai irama masing-masing individu
  7. Balikan informatif memperlihatkan rambu-rambu yang terang wacana tingkat unjuk kerja yang telah dicapai dibandingkan dengan unjuk kerja yang diharapkan.
Aplikasi teori mencar ilmu sibernetik dalam acara pembelajaran sebagaimana yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetya Irwan (2001) baik diterapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Menentukan tujuan-tujuan pembelajaran.
  2. Menentukan materi pembelajaran.
  3. Mengkaji sistem informasi yang terkandung dalam materi pelajaran.
  4. Menentukan pendekatan mencar ilmu yang sesuai dengan sistem informasi tersebut (apakah algoritmik atau heuristik).
  5. Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan sistem informasinya.
  6. Menyajikan materi dan membimbing siswa mencar ilmu dengan pola yang sesuai dengan urutan materi pelajaran.
Sumber:
DR. C. Asri Budiningsih, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 89-93.

Belum ada Komentar untuk "✔ Aplikasi Teori Sibernetik Dalam Acara Pembelajaran"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel