✔ Teori Berguru Berdasarkan Landa
Landa ialah penganut aliran sibernetik. Ia membedakan dua macam proses berpikir, yaitu proses berpikir algoritmik dan proses berpikir heuristik.
Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir sistematis, tahap-demi tahap, linier, konvergen, lurus menuju ke satu sasaran tujuan tertentu. Contoh contohnya acara menelpon, menjalankan mesin mobil, dan lain-lain.
Proses berpikir heuristik, yaitu cara berpikir devergen, menuju ke beberapa sasaran sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk memakai cara berpikir heuristik. Contoh: operasi pemilihan atribut geometri, inovasi cara-cara pemecahan masalah, dan lain-lain.
Proses berguru akan berjalan lancar, kalau bahan pelajaran yang hendak dipelajari atau duduk kasus yang hendak dipecahkan (dalam istilah teori sibernetik ialah sistem gosip yang hendak dipelajari) diketahui ciri-cirinya. Materi pelajaran tertentu akan lebih sempurna disajikan dalam urutan yang teratur, linier, sekuensial, sedangkan bahan pelajaran lainnya akan lebih sempurna bila disajikan dalam bentuk "terbuka" dan memberi kebebasan kepada siswa untuk berimajinasi dan berpikir. Misalnya, supaya siswa memahami rumus matematika, akan lebih efektif kalau presentasi gosip wacana rumus disajikan secara algoritmik. Alasannya, alasannya suatu rumus matematika biasanya mengikuti urutan tahap demi tahap yang sudah teratur dan mengarah kesatu sasaran tertentu. Namun untuk memahami suatu makna suatu konsep yag lebih luas dan banyak mengandung interprestasi, contohnya konsep keadilan atau demokrasi, akan lebih baik kalau proses berpikir siswa dibimbing ke arah yang "menyebar" atau berpikir heuristik, dengan cita-cita pemahaman mereka terhadap konsep itu tidak tunggal, monoton, dogmatik atau linier.
Diresume dari sumber:
DR. C. Asri Budiningsih, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 87.
Proses berpikir algoritmik, yaitu proses berpikir sistematis, tahap-demi tahap, linier, konvergen, lurus menuju ke satu sasaran tujuan tertentu. Contoh contohnya acara menelpon, menjalankan mesin mobil, dan lain-lain.
Proses berpikir heuristik, yaitu cara berpikir devergen, menuju ke beberapa sasaran sekaligus. Memahami suatu konsep yang mengandung arti ganda dan penafsiran biasanya menuntut seseorang untuk memakai cara berpikir heuristik. Contoh: operasi pemilihan atribut geometri, inovasi cara-cara pemecahan masalah, dan lain-lain.
Proses berguru akan berjalan lancar, kalau bahan pelajaran yang hendak dipelajari atau duduk kasus yang hendak dipecahkan (dalam istilah teori sibernetik ialah sistem gosip yang hendak dipelajari) diketahui ciri-cirinya. Materi pelajaran tertentu akan lebih sempurna disajikan dalam urutan yang teratur, linier, sekuensial, sedangkan bahan pelajaran lainnya akan lebih sempurna bila disajikan dalam bentuk "terbuka" dan memberi kebebasan kepada siswa untuk berimajinasi dan berpikir. Misalnya, supaya siswa memahami rumus matematika, akan lebih efektif kalau presentasi gosip wacana rumus disajikan secara algoritmik. Alasannya, alasannya suatu rumus matematika biasanya mengikuti urutan tahap demi tahap yang sudah teratur dan mengarah kesatu sasaran tertentu. Namun untuk memahami suatu makna suatu konsep yag lebih luas dan banyak mengandung interprestasi, contohnya konsep keadilan atau demokrasi, akan lebih baik kalau proses berpikir siswa dibimbing ke arah yang "menyebar" atau berpikir heuristik, dengan cita-cita pemahaman mereka terhadap konsep itu tidak tunggal, monoton, dogmatik atau linier.
Diresume dari sumber:
DR. C. Asri Budiningsih, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 87.
Belum ada Komentar untuk "✔ Teori Berguru Berdasarkan Landa"
Posting Komentar