✔ Humanisme Retorik

 Paul Elmer More dan Irving Babbit berhubungan untuk menampilkan neohumanisme pada dunia ✔ Humanisme Retorik
Pada awal masa ke-20, Paul Elmer More dan Irving Babbit berhubungan untuk menampilkan neohumanisme pada dunia, sebagai alternatif perspektif ihwal insan dan masyarakat dari naturalis ilmiah (Karier, 1986).  Berangkat dari Harvard Yard, Babbit menuangkan pikiran-pikirannya dalam "Weltanschauung of Neohumanism" dalam Literature and the American College, 1910, "The Evening Post" (1903-1909), serta sebagai Pemimpin Redaksi "The Nation" (1903-1909), bersama dengan Babbit menentang nilai-nilai filosofi humanitarian pragmatis dan menolak naturalisme Darwin, termasuk juga anutan para andal psikologi, sosiologi dan edukator pada masa ke-20.

Dalam pandangan Babbit, Amerika pada ketika itu mengalami kemunduran alasannya yaitu terkungkung oleh naturalisme relatifistik.  Penyebab utama yaitu berkembangnya humanitarianisme, yang terdiri dari naturalisme romantik pada satu sisi dan naturalisme ilmiah pada sisi yang lain.  Babbit menyatakan bahwa tradisi romantik yang digulirkan oleh Rousseau-dalam "Of the Social Contract" (1984) dan tradisi ilmiah yang diperkenalkan oleh Bacon merupakan "korupsi" terhadap standar peradaban Barat.

Menurut Babbit, insan mempunyai suatu pilihan hidup pada satu diantara tuga peringkat, yaitu pada peringkat yang ekstrem insan sanggup mendapatkan disiplin supernatural-dibatasi oleh nilai-nilai tertentu-atau insan sanggup menentukan hidup sebagai seorang nasturalis, yang hidup dalam kebingungan tanpa standar, rasa, atau pembatasan.  Seandainya hanya terdapat dua pilihan tersebut, Babbit cenderung menentukan cara hidup supernaturalis.  Namun, berdasarkan Babbit terdapat suatu posisi yang lain, yaitu oleh Babbit disebut humanisme.  Humanisme menyebarkan disiplin internal yang membebaskan insan dari ketidakstabilan naturalistik.  Sejarah peradaban Barat, berdasarkan Babbit, merupakan perkembangan besar dari humanisme yang menyajikan standar etika dan jastifikasi dalam kelas kepemimpinan, serta perwujudan dari supernatural yang mengatakan pembatasan-pembatasan yang penting untuk rakyat banyak.

Para neohumanis menyerang psikologi modern, bukan alasannya yaitu mereka bersaing dengan para andal psikologi, tetapi juga alasannya yaitu mereka menganggap bahwa psikologi modern memotong pandangan dualistik humanis ihwal sifat manusia, yang pada gilirannya sanggup meremehkan teori mencar ilmu mereka.  Teori ini didasarkan pada suatu perkiraan bahwa pendidikan umum (liberal arts education) menekankan pada disiplin berpikir, sedangkan pendidikan kejuruan (vocational education) mengacu pada training dalam keterampilan fisik.

Sumber:
Sohandji, Ahmad.  2012. Manusia, Teknologi, Dan Pendidikan Menuju Peradaban Baru.  Malang: Universitas Negeri Malang. (hal.10-11)

Belum ada Komentar untuk "✔ Humanisme Retorik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel