✔ Example Non Example

 atau juga biasa di sebut example and non ✔ Example Non Example
Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-example merupakan model pembelajaran yang memakai gambar sebagai media pembelajaran. Penggunaan media gambar ini disusun dan dirancang semoga anak sanggup menganalisis gambar tersebut menjadi sebuah bentuk diskripsi singkat mengenai apa yang ada didalam gambar.

Penggunaan Model Pembelajaran Example Non Example ini lebih menekankan pada konteks analisis siswa. Biasa yang lebih mayoritas dipakai di kelas tinggi, namun sanggup juga dipakai di kelas rendah dengan menenkankan aspek psikoligis dan tingkat perkembangan siswa kelas rendah menyerupai ; kemampuan berbahasa tulis dan lisan, kemampuan analisis ringan, dan kemampuan berinteraksi dengan siswa lainnya. Model Pembelajaran Example Non Example memakai gambar sanggup melalui OHP, Proyektor, ataupun yang paling sederhana ialah poster. Gambar yang kita gunakan haruslah terang dan kelihatan dari jarak jauh, sehingga anak yang berada di belakang sanggup juga melihat dengan jelas.

Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Nonexample ialah taktik yang sanggup dipakai untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan memakai 2 hal yang terdiri dari example dan non-example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memperlihatkan citra akan sesuatu yang menjadi pola akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-example memperlihatkan citra akan sesuatu yang bukanlah pola dari suatu materi yang sedang dibahas.

Example Non Example dianggap perlu dilakukan alasannya ialah suatu definisi konsep ialah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example dibutuhkan akan sanggup mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.

Menurut Buehl (1996) laba dari metode example and nonexample antara lain:
  1. Siswa berangkat dari satu definisi yang selanjutnya dipakai untuk memper- luas pemahaman konsepnya dengan lebih mendalam dan lebih komplek
  2. Siswa terlibat dalam satu proses discovery (penemuan), yang mendorong mereka untuk membangun konsep secara progresif melalui pengalaman dari example dan non example
  3. Siswa diberi sesuatu yang berlawanan untuk mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan mempertimbangkan bab non example yang dimungkinkan masih terdapat beberapa bab yang merupakan suatu aksara dari konsep yang telah dipaparkan pada bab example.
Tennyson dan Pork (1980 hal 59) dalam Slavin 1994 menyarankan bahwa jikalau guru akan menyajikan pola dari suatu konsep maka ada tiga hal yang seharusnya diperhatikan, yaitu:
1. Urutkan pola dari yang simpel ke yang sulit.
2. Pilih pola – pola yang berbeda satu sama lain.
3. Bandingkan dan bedakan pola – pola dan bukan contoh

Menyiapkan pengalaman dengan pola dan non-contoh akan membantu siswa untuk membangun makna yang kaya dan lebih mendalam dari sebuah konsep penting. Joyce and Weil (1986) dalam Buehl (1996) telah memperlihatkan kerangka konsep terkait seni administrasi tindakan, yang memakai model inkuiri untuk memperkenalkan konsep yang gres dengan metode Example and Nonexample.

Kerangka konsep tersebut antara lain:
  1. Menggeneralisasikan pasangan antara pola dan non-contoh yang menjelas- kan beberapa dari sebagian besar aksara atau atribut dari konsep baru. Menya- jikan itu dalam satu waktu dan meminta siswa untuk memikirkan perbedaan apa yang terdapat pada dua daftar tersebut. Selama siswa memikirkan perihal tiap examples dan non-examples tersebut, tanyakanlah pada mereka apa yang menciptakan kedua daftar itu berbeda.
  2. Menyiapkan examples dan non examples tambahan, mengenai konsep yang lebih spesifik untuk mendorong siswa mengecek hipotesis yang telah dibuatnya sehingga bisa memahami konsep yang baru.
  3. Meminta siswa untuk bekerja berpasangan untuk menggeneralisasikan konsep examples dan non-examples mereka. Setelah itu meminta tiap pasangan untuk menginformasikan di kelas untuk mendiskusikannya secara klasikal sehingga tiap siswa sanggup memperlihatkan umpan balik.
  4. Sebagai bab penutup, ialah meminta siswa untuk mendeskripsikan konsep yang telah diperoleh dengan memakai aksara yang telah didapat dari examples dan non-examples
Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example:

CONTOH DAPAT DARI KASUS/GAMBAR YANG RELEVAN DENGAN KOMPETENSI DASAR.
  1. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
  2. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui OHP/Proyektor/ hanya berupa slide kertas.
  3. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk memperhatikan/menganalisa gambar
  4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas
  5. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
  6. Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai
  7. Kesimpulan.

Belum ada Komentar untuk "✔ Example Non Example"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel