✔ Pemahaman Sebagai Pernyataan Hasil Belajar

Guna melengkapi blog ini terhadap bahan-bahan belajar, maka artikel ini kami ambil dari beberapa blog sahabat. Mudah-mudahan artikel ini menambah hasanah perbendaharaan pengetahuan kita. Simaklah artikel di bawah ini :

Seringkali seseorang menemui kesulitan dalam menguraikan konsep "pemahaman" yang nantinya akan menjadi sebuah landasan teori dalam penulisan karya ilmiah. Tetapi tidak perlu dikwatirkan, kali ini saya akan menguraikan konsep pemahaman itu sendiri. Semoga artikel yang sederhana ini sanggup membantu saudara-saudara yang hendak mencari landasan-landasan teori wacana "definisi pemahaman". Simak uraian berikut ini.
Pada hakikatnya, pemahaman merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Pemahaman ini terbentuk jawaban dari adanya proses belajar. Pemahaman berasal dari kata dasar paham yang berarti mengerti. Menurut Fajri dan Senja (2008), pemahaman berarti proses perbuatan cara memahami (dalam http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/). Sedangkan Depdikbud (1994) menjelaskan bahwa kata paham sanggup berarti: (1) pengertian; pengetahuan yang banyak, (2) pendapat, pikiran, (3) aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) terpelajar dan mengerti benar. Apabila menerima imbuhan me- i menjadi memahami, berarti : (1) mengerti benar (akan); mengetahui benar, (2) memaklumi. Dan jikalau menerima imbuhan pe- an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik agar paham) (dalam http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/).
Dalam kamus psikologi, kata pemahaman berasal dari kata insight yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam. Jadi, arti dari insight ialah suatu pemahaman atau evaluasi yang beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan yang dimiliki seseorang (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203596-pengertian-pemahaman/).
Pemahaman berarti mengerti benar atau mengetahui benar. Pemahaman sanggup juga diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran. Karena itu, maka mencar ilmu berarti harus mengerti secara mental makna dan filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga menyebabkan siswa memahami suatu situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang belajar. Memahami maksudnya, menangkap maknanya, ialah tujuan simpulan setiap mengajar. Pemahaman mempunyai arti sangat fundamental yang meletakkan bagian-bagian mencar ilmu pada porsinya. Tanpa itu, maka pengetahuan, keterampilan, dan perilaku tidak akan bermakna.

Partowisastro (1983: 22-24) mengemukakan empat macam pengertian pemahaman, yakni sebagai berikut: (1) pemahaman berarti melihat kekerabatan yang belum konkret pada pandangan pertama; (2) pemahaman berarti bisa pertanda atau sanggup melukiskan wacana aspek-aspek, tingkatan, sudut pandangan-pandangan yang berbeda; (3) pemahaman berarti memperkembangkan kesadaran akan faktor-faktor yang penting; dan (4) berkemampuan menciptakan ramalan yang beralasan mengenai tingkah lakunya.
Berdasarkan urian-uraian di atas sanggup dipahami bahwa pemahaman merupakan kemampun diri dalam mengerti atau mengetahui dengan benar terhadap sesuatu. Kemampuan memahami ini menjadi bab penting dalam mengetahui atau mempelajari sesuatu. Belajar dengan mengharapkan sesuatu hasil yang baik, tidak cukup hanya sebatas kemampuan mangetahui. Seseorang mempunyai pengetahuan atau mengetahui sesuatu, namun belum niscaya ia memahaminya. Tetapi, seseorang yang mempunyai pemahaman, sudah tentu ia mengetahuinya. Jadi, pemahaman masih lebih tinggi tingkatannya daripada pengetahuan.
Usman (2002: 35) melibatkan pemahaman sebagai bab dari domain kognitif hasil belajar. Ia menjelaskan bahwa pemahaman mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek ini satu tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berpikir yang rendah. Selanjutnya, Sudjana (2010: 24) membagi pemahaman ke dalam tiga kategori, yakni sebagai berikut: (a) tingkat pertama atau tingkat terendah, yaitu pemahaman terjemahan, mulai dari terjemahan dalam arti sebenarnya; (b) tingkat kedua ialah pemahaman penafsiran, yakni menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bab dari grafik dengan kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok; dan (c) pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi, yakni pemahaman ekstrapolasi. Dengan ekstrapolasi diharapkan bisa melihat di balik yang tertulis, sanggup menciptakan ramalan wacana konsekuensi atau sanggup memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya.
Memperhatikan uraian-uraian di atas, maka sanggup diketahui bahwa pemahaman marupakan salah satu bentuk pernyataan hasil belajar. Pemahaman setingkat lebih tinggi dari pengetahuan atau ingatan, namum pemahaman ini masih tergolong tingkat berpikir renda. Oleh alasannya itu, untuk meningkatkan pemahaman diharapkan proses mencar ilmu yang baik dan benar. Pemahman siswa akan sanggup berkembang bila proses pembelajaran berlangsung dengan efektif dan efisien.

Sumber:
  1. http://ian43.wordpress.com/2010/12/17/pengertian-pemahaman/; diakses tanggal 3 Juli 2012.
  2. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203596-pengertian-pemahaman/; diakses tanggal 3 Juli 2012.
  3. Partowisastro, Koestoer. 1983. Dinamika dalam Psikologi Pendidikan. (Jilid I). Jakarta: Erlangga.
  4. Sudjana, Nana. 2010. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
  5. Usman, Moh. Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. (Cet. XIV). Ed. II. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
  6. http://dirman-djahura.blogspot.com/

Belum ada Komentar untuk "✔ Pemahaman Sebagai Pernyataan Hasil Belajar"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel