✔ Beberapa Keterbatasan Pembelajaran Tematik

Selain kelebihan yang dimiliki, pembelajaran tematik juga mempunyai keterbatasan, terutama dalam pelaksanaannya, ialah pada perencanaan dan pelaksanaan evaluasi yang lebih banyak menuntut guru untuk melaksanakan penilaian proses, dan tidak hanya penilaian imbas pembelajaran secara pribadi saja (Indrawati, 2009: 24).  Sementara Puskur Balitbang Diknas (2002: 9), mengidentifikasi Beberapa Keterbatasan Pembelajaran Tematik (jika dipakai di Sekolah Menengah Pertama atau SMA), antara lain sanggup ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut :
  1. Aspek Guru : guru harus berwawasan luas, mempunyai kreatifitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi, dan berani mengemas dan membuatkan materi.  Secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali gosip ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku biar penguasaan materi latih tidak berfokus pada bidang kajian tertentu saja.  Tanpa kondisi ini, maka pembelajaran tematik akan sulit terwujud
  2. Aspek Peserta Didik : pembelajaran tematik menuntut kemampuan berguru peserta didik yang relatif "baik", baik dalam kemampuan akademik maupun kreativitasnya.  Hal ini terjadi alasannya model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitik (mengurai), kemampuan asosiatif (menghubung-hubungkan), kemampuan eksploratif dan elaboratif (menemukan dan menghubungkan).  Bila kondisi ini tidak dimiliki , maka penerapan model pembelajaran tematik ini sangat sulit dilaksanakan.
  3. Aspek Sarana dan Sumber Pembelajaran : pembelajaran tematik memerlukan materi bacaan atau sumber gosip yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga akomodasi internet.   Semua ini akan menunjang , memperkaya dan mempermudah pengembangan wawasan.  Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka penerapan pembelajaran ini akan terhambat.
  4. Aspek Kurikulum : kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman akseptor didik (bukan pada pencapaian sasaran penyampaian materi).  Guru perlu diberi kewenangan dalam membuatkan materi, metode, penilaian keberhasilan pembelajaran akseptor didik.
  5. Aspek Penilaian : pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh (komprehensif), ialah menetapkan keberhasilan berguru akseptor didik dari beberapa bidang kajian terkait yang dipadukan.  Dalam kaitan ini, guru selain dituntut untuk menyediakan teknik dan mekanisme pelaksanaan penilaian dan pengukuran yang komprehensif, juga dituntut untuk berkoordinasi dengan guru lain, bila materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda.
  6. Aspek Suasana Pembelajaran : pembelajaran tematik berkecenderungan mengutamakan salah satu bidang kajian dan "tenggelamnya" bidang kajian lain.  Dengan lain kata, pada dikala mengajar sebuah tema, maka guru berkecenderungan menekankan atau mengutamakan substansi adonan tersebut sesuai dengan pemahaman, selera, dan latar belakang pendidikan guru itu sendiri.
Sumber : Trianto, M.Pd (2010) berjudul Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.  Penerbit : PT. Prestasi Pustakaraya - Jakarta. Hal. 90-91

Belum ada Komentar untuk "✔ Beberapa Keterbatasan Pembelajaran Tematik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel