✔ Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mbs
Hasil kajian BPPN yang berhubungan dengan Bank Dunia (1999) wacana faktor-faktor yang perlu menerima perhatian sehubungan pelaksanaan manajemen berbasis sekolah. Faktor-faktor tersebut yakni kewajiban sekolah, kebijakan dan prioritas pemerintah, peranan orang bau tanah dan masyarakat, peranan profesionalisme dan manajerial, serta pengembangan profesi.
a. Kewajiban Sekolah
Manajemen berbasis sekolah yang memperlihatkan keleluasaan pengelolaan sekolah mempunyai potensi yang besar dalam membuat kepala sekolah, guru, dan pengelolaan sistem pendidikan profesional. Oleh sebab itu, pelaksanaannya perlu disertai seperangkat kewajiban, serta monitoring dan
tuntutan pertanggungjawaban yang relatif tinggi, untuk menjamin bahwa sekolahselain mempunyai otonomi juga mempunyai kewajiban melakanakan kewajiban pemerintah dan memenuhi impian masyarakat sekolah. Sehingga sekolah dituntut bisa menampilkan pengelolaan sumber daya secara transparan, demokratis, tanpa monopoli, dan bertanggung jawab terhadap pemerintah maupun kepada masyarakat, dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap penerima didik.
b. Kebijakan dan Prioritas Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab pendidikan nasional berhak merumuskan kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas nasional terutama yang berkaitan dengan acara peningkatan melek aksara dan angka (literacy and numeracy), efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Sekolah tidak diperbolehkan untuk berjalan sendiri dengan mengabaikan kebijakan dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah yang dipilih secara demokratis.
Agar prioritas-prioritas pemerintah dilaksanakan oleh sekolah dan semua kegiatan sekolah ditujukan untuk mengatakan palayanan kepada penerima didik sehingga sanggup berguru dengan baik, pemerintah perlu merumuskan seperangkat pedoman umum wacana pelaksanaan MBS. Pedoman tersebut untuk menjamin bahwa hasil pendidikan (student outcomes) terevaluasi dengan baik, kebijakan-kebijakan pemerintah dilaksanaakan dengan efektif, sekolah dioperasikan dalam kerangka yang disetujui pemerintah, dan anggaran dibelanjakan sesuai dengan tujuan.
c. Peranan Orang Tua dan Masyarakat
MBS menuntut santunan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas untuk membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktf dan memberdayakan oto-
ritas kawasan setempat, serta mengefisienkan sistem dan menghilangkan birokrasi yang tumpang tindih.
Untuk kepentingan tersebut, diharapkan partisipasi masyarakat, dan hal ini merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen berbasis sekolah. Melalui dewan sekolah (school council), orang bau tanah dan masyarakat sanggup berpartisipasi dalam pembuatan banyak sekali keputusan. Dengan demikian, masyarakat lebih memahami, serta mengawasi dan membantu sekolah dalam pengelolaan termasuk kegiatan belajar-mengajar. Besarnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sekolah tersebut, mungkin sanggup menjadikan rancunya kepentingan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah bentuk partisipasi (pembagian tugas) setiap unsur secara terperinci dan tegas.
d. Peranan Profesionalisme dan Manajemen
Manajemen berbasis sekolah menuntut perubahan-perubahan tingkah laris kepala sekolah, guru, dan tenaga manajemen dalam mengoperasikan sekolah. Pelaksanaan MBS berpotensi menngkatkan ukiran peranan yang bersifat profesional dan manajerial. Untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan MBS, kepala sekolah , guru, dan tenaga manajemen harus mempunyai kedua sifat tersebut, yaitu profesional dan manajerial. Mereka harus mempunyai pengetahuan yang dalam wacana penerima didik dan prinsip-prinsip pendidikan untuk menjamin bahwa segala keputusan penting yang dibentuk oleh sekolah, didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pendidikan. Kepala sekolah khususnya, perlu mempelajari dengan teliti, baik kebijakan dan prioritas pemerintah maupun prioritas sekolah sendiri. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus:
e. Pengembangan Profesi
Dalam MBS pemerintah harus menjamin bahwa semua unsur penting tenaga kependidikan (sumber manusia) mendapatkan pengembangan profesi yang diper-lukan untuk mengelola sekolah secara efektif.
a. Kewajiban Sekolah
Manajemen berbasis sekolah yang memperlihatkan keleluasaan pengelolaan sekolah mempunyai potensi yang besar dalam membuat kepala sekolah, guru, dan pengelolaan sistem pendidikan profesional. Oleh sebab itu, pelaksanaannya perlu disertai seperangkat kewajiban, serta monitoring dan
tuntutan pertanggungjawaban yang relatif tinggi, untuk menjamin bahwa sekolahselain mempunyai otonomi juga mempunyai kewajiban melakanakan kewajiban pemerintah dan memenuhi impian masyarakat sekolah. Sehingga sekolah dituntut bisa menampilkan pengelolaan sumber daya secara transparan, demokratis, tanpa monopoli, dan bertanggung jawab terhadap pemerintah maupun kepada masyarakat, dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan terhadap penerima didik.
b. Kebijakan dan Prioritas Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab pendidikan nasional berhak merumuskan kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas nasional terutama yang berkaitan dengan acara peningkatan melek aksara dan angka (literacy and numeracy), efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Sekolah tidak diperbolehkan untuk berjalan sendiri dengan mengabaikan kebijakan dan standar yang ditetapkan oleh pemerintah yang dipilih secara demokratis.
Agar prioritas-prioritas pemerintah dilaksanakan oleh sekolah dan semua kegiatan sekolah ditujukan untuk mengatakan palayanan kepada penerima didik sehingga sanggup berguru dengan baik, pemerintah perlu merumuskan seperangkat pedoman umum wacana pelaksanaan MBS. Pedoman tersebut untuk menjamin bahwa hasil pendidikan (student outcomes) terevaluasi dengan baik, kebijakan-kebijakan pemerintah dilaksanaakan dengan efektif, sekolah dioperasikan dalam kerangka yang disetujui pemerintah, dan anggaran dibelanjakan sesuai dengan tujuan.
c. Peranan Orang Tua dan Masyarakat
MBS menuntut santunan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas untuk membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktf dan memberdayakan oto-
ritas kawasan setempat, serta mengefisienkan sistem dan menghilangkan birokrasi yang tumpang tindih.
Untuk kepentingan tersebut, diharapkan partisipasi masyarakat, dan hal ini merupakan salah satu aspek penting dalam manajemen berbasis sekolah. Melalui dewan sekolah (school council), orang bau tanah dan masyarakat sanggup berpartisipasi dalam pembuatan banyak sekali keputusan. Dengan demikian, masyarakat lebih memahami, serta mengawasi dan membantu sekolah dalam pengelolaan termasuk kegiatan belajar-mengajar. Besarnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sekolah tersebut, mungkin sanggup menjadikan rancunya kepentingan antara sekolah, orang tua, dan masyarakat. Dalam hal ini pemerintah bentuk partisipasi (pembagian tugas) setiap unsur secara terperinci dan tegas.
d. Peranan Profesionalisme dan Manajemen
Manajemen berbasis sekolah menuntut perubahan-perubahan tingkah laris kepala sekolah, guru, dan tenaga manajemen dalam mengoperasikan sekolah. Pelaksanaan MBS berpotensi menngkatkan ukiran peranan yang bersifat profesional dan manajerial. Untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan MBS, kepala sekolah , guru, dan tenaga manajemen harus mempunyai kedua sifat tersebut, yaitu profesional dan manajerial. Mereka harus mempunyai pengetahuan yang dalam wacana penerima didik dan prinsip-prinsip pendidikan untuk menjamin bahwa segala keputusan penting yang dibentuk oleh sekolah, didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pendidikan. Kepala sekolah khususnya, perlu mempelajari dengan teliti, baik kebijakan dan prioritas pemerintah maupun prioritas sekolah sendiri. Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus:
- Memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dengan guru dan masyarakat sekitar sekolah;
- Memiliki pemahaman dan wawasan yang luas wacana teori pendidikan dan pembelajaran;
- Memiliki kemampuan dan keterampilan untuk menganalisis situasi kini menurut apa yang seharusnya serta bisa memperkirakan insiden di masa depan menurut situasi sekarang;
- Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengidentifikasi duduk kasus dan kebutuhan yang berkaitan dengan efektivitas pendidikan di sekolah; dan
- Mampu memanfaatkan banyak sekali peluang, menjadikan tantangan sebagai peluang, serta mengkonseptualkan arah gres untuk perubahan.
e. Pengembangan Profesi
Dalam MBS pemerintah harus menjamin bahwa semua unsur penting tenaga kependidikan (sumber manusia) mendapatkan pengembangan profesi yang diper-lukan untuk mengelola sekolah secara efektif.
Belum ada Komentar untuk "✔ Faktor-Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mbs"
Posting Komentar