✔ Pandangan Dan Pengertian Andal Perihal Supervisi Pendidikan

Pandangan Ahli Tentang Supervisi Pendidikan ✔ Pandangan dan Pengertian Ahli Tentang Supervisi Pendidikan
1. Pengertian supervisi 

Arti Supervisi berdasarkan asal ajakan (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik).

• Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, investigasi dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, semoga kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi sanggup diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk sanggup diberitahu potongan yang perlu diperbaiki

• Secara sematik, Supervisi pendidikan yaitu training yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan berguru dan berguru pada khususnya.

• Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan.

Orang yang melaksanakan supervisi disebut supervisor.

2. Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :

a. Good Carter
Memberi pengertian supervisi yaitu perjuangan dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan penilaian pengajaran. God Carter melihatnya sebagai perjuangan memimpin guru-guru dalam jabatan mengajar,

b.Boardman.
Menyebutkan Supervisi yaitu salah satu perjuangan menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, semoga lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka sanggup menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta bisa dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.

c.Wilem Mantja (2007)
Mengatakan bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi) yang dilakukan untuk perbaikan proses berguru mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan

d. Kimball Wiles (1967)
Konsep supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the development of a better teaching learning situation”. Kimball Wiles beranggapan bahwa faktor insan yg mempunyai kecakapan (skill) sangat penting untuk membuat suasana berguru mengajar yg lebih baik.

e. Mulyasa (2006)
Supervisi sesungguhnya sanggup dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern dibutuhkan supervisor khusus yang lebih independent, dan sanggup meningkatkan obyektivitas dalam training dan pelaksanaan tugas.

f. Ross L (1980),
Mendefinisikan bahwa supervisi yaitu pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross L memandang supervisi sebagai pelayanan kapada guru – guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan.

g. Purwanto (1987),
Supervisi ialah suatu kegiatan training yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melaksanakan pekerjaan secara efektif.

Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan yaitu Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih serumpundengan inspeksi, investigasi dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan –orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya menyidik dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :

1. Controlling : menyidik apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
2. Correcting : menyidik apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan
3. Judging : mengadili dalam arti memperlihatkan penilaian atau keputusan sepihak
4. Directing : pengarahan, memilih ketetapan/garis
5. Demonstration : memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik

Pemeriksaan artinya melihat apa yg terjadi dlm kegiatan sedangkan Pengawasan yaitu Melihat apa yg konkret & negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari - cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, semoga kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi sanggup diketahui kekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk sanggup diberitahu potongan yang perlu diperbaiki. Supervisi dilakukan untuk melihat potongan mana dari kegiatan sekolah yg masih negatif untuk diupayakan menjadi positif, & melihat mana yang sudah konkret untuk ditingkatkan menjadi lebih konkret lagi dan yang terpenting yaitu pembinaannya

Orang yang melaksanakan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan. Menurut keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam pendidikan yaitu kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.

Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus bisa melaksanakan banyak sekali pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol semoga kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah semoga para tenaga kependidikan tidak melaksanakan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.

Dalam buku Supervisi Pendidikan, Drs. N. A. Ametembun (2000 : 8-10) menyampaikan bahwa : Kepengawasan berdasarkan konsep gres (modern, progresip) sebagaimana terkandung dalam pengertian “Supervisi” bercirikan :

1. Reseach : meneliti bagaimana situasi sekolah yang sebenarnya. Dalam proses ilmiah, ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

• Merumuskan dilema yang akan diteliti.
• Mengumpulkan data wacana dilema itu.

Dalam fase ini mengumpulkan banyak sekali fakta dan opini (pendapat) sebagai materi pertimbangan. Teknik-teknik yang digunakan contohnya : observasi wawancara, angket, dan sebagainya.

• Pengolahan data.
Bahan-bahan yang telah terkumpul diolah untuk memperoleh suatu konklusi atau kesimpulan; biasanya dipergunakan perhitungan-perhitungan statistik, contohnya dengan persentase (%), dan sebagainya.

• Penyimpulan hasil penelitian
Dari hasil pengolahan itu dapatlah disimpulkan, bagaimana keadaan bahu-membahu suatu situasi pendidikan.

2. Evaluation : penilaian.
Hasil penelitian itu dinilai bersama, secara kooperatif diantara supervisor dan yang disupervisi, yaitu :

• Bersama-sama mencari aspek-aspek konkret (kebaikan-kebaikan, kemajuan-kemajuan) yang telah dicapai;
• Bersama-sama meninjau aspek-aspek negatif (kelemahan-kelemahan, kekurangan-kekurangan, atau hambatan-hambatan) yang masih ada;
• Bersama-sama menganalisa sebab-sebab masih adanya kekurangan-kekurangan/hambatan-hambatan yang dialami.

3. Improvement : mengadakan perbaikan.
Baik supervisor maupun yang disupervisi :
• Bersama-sama mengikhtiarkan cara-cara untuk mengatasi kekurangan-kekurangan atau hambatan-hambatan yang dialami;
• Bersama-sama mencari jalan mempertahankan yang sudah baik, bahkan meningkatkannya semoga lebih baik lagi.

4. Assistence : memperlihatkan dukungan dan bimbingan (guidence) dan penyuluhan (counseling). Atas kesadaran kiprah dan tanggung jawabnya, Supervisor :
• Menyediakan waktu dan tenaganya untukmembantu mengadakan perbaikan-perbaikan;
• Mengikhtiarkan sumber-sumber, baik sumber-sumber material maupun personil serta memperlihatkan jalan ke arah perbaikan;
• Memberi bimbingan (guidence) dan penyuluhan (counseling) ke arah perbaikan situasi.

5. Cooperation : yaitu kerjasama, gotong-royong secara kekeluargaan antara supervisor dan “supervisee” (orang yang disupervisi) dan diantara para yang disupervisi ke arah perbaikan situasi.


PUSTAKA :
  • Ametembun, N.A, 2000. Supervisi Pendidikan. Penuntun Bagi Para Penilik Pengawas Kepala Sekolah dan Guru-Guru. Penerbit Suri Bandung.
  • https://plasmajihan.blogspot.com/search?q=supervisi-pendidikan diakses tanggal 09 Mei 2012
  • https://plasmajihan.blogspot.com/search?q=supervisi-pendidikan diakses tanggal 09 Mei 2012

Belum ada Komentar untuk "✔ Pandangan Dan Pengertian Andal Perihal Supervisi Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel