✔ Definisi Kreativitas Dalam Dunia Pendidikan
Definisi Kreativitas Dalam Dunia Pendidikan - . Kreativitas ialah kemampuan individu untuk mempergunakan imaginasi dan banyak sekali kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan wangsit atau gagasan, orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang gres serta bermakna.
Suatu ketika seseorang dihadapkan pada sebuah permainan atau perkara yang menuntut kreativitas berpikir dalam menyelesaikan. Orang tersebut tidak bisa menyelsaikan alasannya hanya berkutat pada satu jalan keluar kemudian ada seseorang yang sanggup membantunya melalui cara yang tidak terpikir olehnya. Ia mungkin berkomentar ”Kenapa tidak terpikir hingga kesana ya ?”
Komentar ibarat tadi dan mungkin disertai kekaguman juga pernah terlontar pada ketika anda melihat sebuah hasil karya seseorang, jawaban atau wangsit yang disampaikan seseorang pada suatu lembaga tertentu. Mengapa orang sanggup berpikir atau sanggup menghasilkan suatu karya yang tidak terpikir oleh kita? atau mengapa orang bisa menuntaskan problem dengan lebih cepat dengan cara yang unik dan mencapai hasil yang baik?. Hal tersebut sanggup terjadi alasannya seseorang mempunyai keterampilan berpikir memecahkan perkara secara
kreatif.
Apakah seseorang sanggup berguru berbagi keterampilan berpikir memecahkan masalah?. Ya, Setiap orang sanggup berguru untuk berbagi berpikir kreatif dan mengintegrasikan kemampuan tersebut dengan keterampilan-keterampilan berpikir tingkat tinggi lain sehingga bisa menuntaskan banyak sekali permasalahan. Belajar mengeksplorasi mimpi dan banyak sekali kemungkinan dengan berbagi kepekaan terhadap petualangan, kejutan, kenyamanan dan kesenangan sehingga memfasilitasi ide-ide gres dan pemecahan perkara secara inovatif sesuai kebutuhan. Ide-ide tersebut berbeda dan memperlihatkan kualitas yang tinggi.
Saat ini perubahan kehidupan berlangsung sangat cepat dan kompleks dengan banyak sekali permasalahan dan tantangan. Setiap orang dituntut untuk fleksibel, kritis dan terampil berpikir kreatif sehingga bisa menangani permasalahan dan menemukan solusi yang melibatkan lingkungan sosial maupun fisik.
Jadi apa itu kreativitas ?, bagaimana berbagi keterampilan berpikir kreatif, bagaimana memecahkan perkara secara kreatif dan bagaimana kita bisa memfasilitasi orang lain untuk berpikir kreatif dan bertindak kreatif ?
Kreativitas berdasarkan Lumsdaine (1995: 14) ialah mempergunakan imaginasi dan banyak sekali kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan wangsit atau gagasan, orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang gres serta bermakna. Artinya berbagi pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan banyak sekali cara sehingga bisa melihat sesuatu dari banyak sekali sudut pandang dalam interaksi individu dengan lingkungan sehingga diperoleh cara-cara gres untuk mencapai tujuan yang lebih bermakna.
Pernahkah anda merasa pemikiran kosong atau merasa tidak berdaya alasannya tidak sanggup berbuat apa-apa?. Kreativitas merupakan acara dinamis dalam diri kita yang melibatkan proses mental pada alam sadar maupun di bawah sadar. Pada ketika kita menyampaikan dalam alam bawah sadar tidak bisa melaksanakan maka secara sadar kita menjadi tidak bisa melakukan. Sebaliknya pada ketika kita memperlihatkan kemampuan kita melaksanakan sesuatu secar sadar maka akan tumbuh keberhargaan diri pada alam bawah sadar dan tertampilkan kembali dalam sikap percaya diri.
Kreativitas melibatkan keseluruhan otak. Seseorang akan bertindak kreatif manakala mempergunakan potensi otak dengan optimal. Mempergunakan kedua pecahan otak, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri yang mengatur kemampuan kebijaksanaan dan otak kanan yang mengatur humanistis. Implikasinya setiap problem yang tiba dilihat tidak hanya dari kacamata kebijaksanaan tetapi banyak sekali dimensi yang menyertainya. Contoh sederhana, kalau ditanyakan pada Bapak ibu apa guna pensil?. Jawaban secara kebijaksanaan ialah alat untuk menulis atau menggambar sesuai dengan fungsi utama. Mari kita memakai otak kanan, dengan bentuk dan kondisinya pensil sanggup dipergunakan untuk mengganjal jendela, konde rambut ataupun membolongi kertas.
Kreativitas mengekspresikan kualitas solusi penyelesaian masalah. Kunci kreativitas ialah kemampuan menilai permasalahan dari banyak sekali sudut pandang sehingga menjadi solusi yang lebih baik. Sudut pandang yang berbeda akan menstimulasi bermacam-macam wangsit dan berbagi struktur kognitif baru. Contoh seorang anak mungkin dipandang kurang cerdik oleh guru manakala memperoleh nilai 2 pada ketika ulangan Matematika.
Pertanyaannya mengapa?, akan merujuk pada banyak sekali kemungkinan kondisi anak. Apakah anak tidak mengalami gangguan fisik yang menghambat penerimaan materi belajar? Apakah anak tidak mempunyai alat penunjang belajar?. Ada berapa anak yang memperoleh nilai 2?. Pada pelajaran lain berapa nilai yang sanggup diperoleh?. Itu beberapa pertanyaan yang sanggup kita usikan kalau kita melihat dari banyak sekali sudut pandang yang berbeda. Jawaban berbeda dari bermacam-macam pertanyaan akan menawarkan citra perkara utama yang dihadapi anak sehingga memfasilitasi kita untuk tetapkan solusi pemberian yang paling mungkin dilakukan.
Menurut Mamat Supriatna (2006), kreativitas ialah kemampuan cipta, karsa dan karya seseorang untuk sanggup membuat sesuatu yang baru. Sesuatu yang gres itu sanggup ditemukan dengan menghubungkan atau menggabungkan sesuatu yang sudah ada. Kreativitas ialah talenta yang dimiliki oleh setiap orang yang sanggup dikembangkan dengan training dan aplikasi yang tepat. Banyak studi telah dilakukan ihwal sikap kreatif dari para musisi, ilmuwan besar, arsitek, pujangga, dan pelukis. Hasilnya ialah bahwa proses kreativitasnya sama, baik kreativitas itu terpusat pada pemecahan perkara sehari hari, atau inovasi ilmiah tingkat tinggi.
Menurut Need Herrmann intinya kalau kita melibatkan secara penuh pikiran yang dimiliki sehingga membangkitkan wangsit dan kenyataan ihwal sesuatu yang diinginkan atau ingin dicapai kita memfasiliasi berkembangnya kreativitas. Kekuatan pikiran membayangkan banyak sekali kemungkinan dalam mencapai apa yang diinginkan dalam koridor norma-norma yang sanggup ditoleransi. Artinya orang kreatif tahu apa yang diinginkan dan sanggup tetapkan tujuan berperilaku.
Lakukan banyak sekali cara yang bermacam-macam untuk melaksanakan suatu aktivitas, refleksi apakah memberi cara yang lebih efektif, efisien, dan pro- duktif?. Perhatikan reaksi atau komentar orang lain terhadap penampilan/ kinerja/unjuk kerja kita apakah menunjukkkan apresiasi yang positif dan kepuasan?. Hal tersebut merupakan indikator sederhana apakah kita kreatif atau tidak. Jika kita dan orang lain berusaha kreatif maka kita akan lebih kreatif. Mengembangkan sikap kreatif dimulai dengan berbagi kemampuan berpikir kreatif.
Suatu ketika seseorang dihadapkan pada sebuah permainan atau perkara yang menuntut kreativitas berpikir dalam menyelesaikan. Orang tersebut tidak bisa menyelsaikan alasannya hanya berkutat pada satu jalan keluar kemudian ada seseorang yang sanggup membantunya melalui cara yang tidak terpikir olehnya. Ia mungkin berkomentar ”Kenapa tidak terpikir hingga kesana ya ?”
Komentar ibarat tadi dan mungkin disertai kekaguman juga pernah terlontar pada ketika anda melihat sebuah hasil karya seseorang, jawaban atau wangsit yang disampaikan seseorang pada suatu lembaga tertentu. Mengapa orang sanggup berpikir atau sanggup menghasilkan suatu karya yang tidak terpikir oleh kita? atau mengapa orang bisa menuntaskan problem dengan lebih cepat dengan cara yang unik dan mencapai hasil yang baik?. Hal tersebut sanggup terjadi alasannya seseorang mempunyai keterampilan berpikir memecahkan perkara secara
kreatif.
Apakah seseorang sanggup berguru berbagi keterampilan berpikir memecahkan masalah?. Ya, Setiap orang sanggup berguru untuk berbagi berpikir kreatif dan mengintegrasikan kemampuan tersebut dengan keterampilan-keterampilan berpikir tingkat tinggi lain sehingga bisa menuntaskan banyak sekali permasalahan. Belajar mengeksplorasi mimpi dan banyak sekali kemungkinan dengan berbagi kepekaan terhadap petualangan, kejutan, kenyamanan dan kesenangan sehingga memfasilitasi ide-ide gres dan pemecahan perkara secara inovatif sesuai kebutuhan. Ide-ide tersebut berbeda dan memperlihatkan kualitas yang tinggi.
Saat ini perubahan kehidupan berlangsung sangat cepat dan kompleks dengan banyak sekali permasalahan dan tantangan. Setiap orang dituntut untuk fleksibel, kritis dan terampil berpikir kreatif sehingga bisa menangani permasalahan dan menemukan solusi yang melibatkan lingkungan sosial maupun fisik.
Jadi apa itu kreativitas ?, bagaimana berbagi keterampilan berpikir kreatif, bagaimana memecahkan perkara secara kreatif dan bagaimana kita bisa memfasilitasi orang lain untuk berpikir kreatif dan bertindak kreatif ?
Kreativitas berdasarkan Lumsdaine (1995: 14) ialah mempergunakan imaginasi dan banyak sekali kemungkinan yang diperoleh dari interaksi dengan wangsit atau gagasan, orang lain dan lingkungan untuk membuat koneksi dan hasil yang gres serta bermakna. Artinya berbagi pemikiran alternatif atau kemungkinan dengan banyak sekali cara sehingga bisa melihat sesuatu dari banyak sekali sudut pandang dalam interaksi individu dengan lingkungan sehingga diperoleh cara-cara gres untuk mencapai tujuan yang lebih bermakna.
Pernahkah anda merasa pemikiran kosong atau merasa tidak berdaya alasannya tidak sanggup berbuat apa-apa?. Kreativitas merupakan acara dinamis dalam diri kita yang melibatkan proses mental pada alam sadar maupun di bawah sadar. Pada ketika kita menyampaikan dalam alam bawah sadar tidak bisa melaksanakan maka secara sadar kita menjadi tidak bisa melakukan. Sebaliknya pada ketika kita memperlihatkan kemampuan kita melaksanakan sesuatu secar sadar maka akan tumbuh keberhargaan diri pada alam bawah sadar dan tertampilkan kembali dalam sikap percaya diri.
Kreativitas melibatkan keseluruhan otak. Seseorang akan bertindak kreatif manakala mempergunakan potensi otak dengan optimal. Mempergunakan kedua pecahan otak, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri yang mengatur kemampuan kebijaksanaan dan otak kanan yang mengatur humanistis. Implikasinya setiap problem yang tiba dilihat tidak hanya dari kacamata kebijaksanaan tetapi banyak sekali dimensi yang menyertainya. Contoh sederhana, kalau ditanyakan pada Bapak ibu apa guna pensil?. Jawaban secara kebijaksanaan ialah alat untuk menulis atau menggambar sesuai dengan fungsi utama. Mari kita memakai otak kanan, dengan bentuk dan kondisinya pensil sanggup dipergunakan untuk mengganjal jendela, konde rambut ataupun membolongi kertas.
Kreativitas mengekspresikan kualitas solusi penyelesaian masalah. Kunci kreativitas ialah kemampuan menilai permasalahan dari banyak sekali sudut pandang sehingga menjadi solusi yang lebih baik. Sudut pandang yang berbeda akan menstimulasi bermacam-macam wangsit dan berbagi struktur kognitif baru. Contoh seorang anak mungkin dipandang kurang cerdik oleh guru manakala memperoleh nilai 2 pada ketika ulangan Matematika.
Pertanyaannya mengapa?, akan merujuk pada banyak sekali kemungkinan kondisi anak. Apakah anak tidak mengalami gangguan fisik yang menghambat penerimaan materi belajar? Apakah anak tidak mempunyai alat penunjang belajar?. Ada berapa anak yang memperoleh nilai 2?. Pada pelajaran lain berapa nilai yang sanggup diperoleh?. Itu beberapa pertanyaan yang sanggup kita usikan kalau kita melihat dari banyak sekali sudut pandang yang berbeda. Jawaban berbeda dari bermacam-macam pertanyaan akan menawarkan citra perkara utama yang dihadapi anak sehingga memfasilitasi kita untuk tetapkan solusi pemberian yang paling mungkin dilakukan.
Menurut Mamat Supriatna (2006), kreativitas ialah kemampuan cipta, karsa dan karya seseorang untuk sanggup membuat sesuatu yang baru. Sesuatu yang gres itu sanggup ditemukan dengan menghubungkan atau menggabungkan sesuatu yang sudah ada. Kreativitas ialah talenta yang dimiliki oleh setiap orang yang sanggup dikembangkan dengan training dan aplikasi yang tepat. Banyak studi telah dilakukan ihwal sikap kreatif dari para musisi, ilmuwan besar, arsitek, pujangga, dan pelukis. Hasilnya ialah bahwa proses kreativitasnya sama, baik kreativitas itu terpusat pada pemecahan perkara sehari hari, atau inovasi ilmiah tingkat tinggi.
Menurut Need Herrmann intinya kalau kita melibatkan secara penuh pikiran yang dimiliki sehingga membangkitkan wangsit dan kenyataan ihwal sesuatu yang diinginkan atau ingin dicapai kita memfasiliasi berkembangnya kreativitas. Kekuatan pikiran membayangkan banyak sekali kemungkinan dalam mencapai apa yang diinginkan dalam koridor norma-norma yang sanggup ditoleransi. Artinya orang kreatif tahu apa yang diinginkan dan sanggup tetapkan tujuan berperilaku.
Lakukan banyak sekali cara yang bermacam-macam untuk melaksanakan suatu aktivitas, refleksi apakah memberi cara yang lebih efektif, efisien, dan pro- duktif?. Perhatikan reaksi atau komentar orang lain terhadap penampilan/ kinerja/unjuk kerja kita apakah menunjukkkan apresiasi yang positif dan kepuasan?. Hal tersebut merupakan indikator sederhana apakah kita kreatif atau tidak. Jika kita dan orang lain berusaha kreatif maka kita akan lebih kreatif. Mengembangkan sikap kreatif dimulai dengan berbagi kemampuan berpikir kreatif.
Belum ada Komentar untuk "✔ Definisi Kreativitas Dalam Dunia Pendidikan"
Posting Komentar