✔ Penilaian Layanan Bimbingan Di Sekolah
Evaluasi yang kontinyu ialah penting bagi setiap perjuangan yang ingin terus-menerus memperbaiki layanan bimbingan. Evaluasi harus dilaksanakan dengan sadar dan sistematis. Evalusi harus ditujukan pada usaha-usaha untuk mengukur pencapaian tujuan dari bimbingan di sekolah. Evaluasi bimbingan dihentikan dilepaskan dari penilaian sekolah secara keseluruhan.
1. Mengapa kita mengevaluasi pelayanan bimbingan dan konseling
a. Evaluasi bertujuan untuk menyelidiki efektivitas dari acara bimbingan.
b. Memperjelas dan memvalidasikan hipotesis-hipotesis yang mendasari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, contohnya benarkah OSIS sanggup berbagi sifat-sifat kepemimpinan para siswa?
c. Untuk mengetahui apakah pengalaman-pengalaman mencar ilmu yang diberikan memang benar-benar dibutuhkan oleh siswa.
d. Untuk mengukur keberhasilan dari kegiatan-kegiatan staf sekolah, contohnya hasil konselor dalam mengadakan konseling.
e. Hasil penilaian dibutuhkan untuk memperlihatkan laporan kepada masyarakat.
2. Bagaimana mengevaluasi layanan bimbingan
Evaluasi bimbingan mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penentuan tujuan dari acara pendidikan di sekolah
b. Penentuan tujuan dan kriteria yang sanggup membuktikan bahwa tujuan-tujuan itu telah tercapai.
c. Pengukuran dan penilaian layanan bimbingan menurut kriteria yang telah ditentukan.
d. Laporan hasil pengukuran dan penilaian layanan bimbingan di sekolah.
3. Masalah -masalah yang dihadapi dalam penilaian bimbingan
a. Tujuan khusus dari bimbingan sering dinyatakan dalam bentuk rumusan-rumusan yang umum yang cebderung sama dengan tujuan-tujuan pendidikan.
b. Terminologi yang dipergunakan untuk mendiskripsikan petugas-petuas bimbingan, aktivitas, teknik dan prosedur-prosedur bimbingan tidak selalu seragam.
c. Alat yang dpergunakan untuk mencapai tujuan kadang kala ditafsirkan sebagai hasil akhir.
d. Banyak faktor di luar lingkup acara bimbingan yang menghipnotis tingkah laris dan perkembangan siswa.
e. Banyak variabel dalam proses penilaian yang sangat sukar dinyatakan secara kuantitatif (kualifikasi personel, bahan-bahan interview, motivasi siswa, dan hubungan-hubungan interpersonal).
f. Kekurangan dana dan akomodasi
4. Kriteria bagi penilaian pelayanan bimbingan
Dalam menerapkan prinsip-prinsip penilaian pendidikan pada pelayanan bimbingan, perlu disadari bahwa tujuan umum pendidikan dan bimbingan ialah sama. Pelayanan bimbingan mempunyai tujuan yang lebih diarahkan pada pembiasaan diri, dan kriterianya juga harus memperlihatkan apakah pemecahan masalah-masalah pribadi, pendidikan, dan vokasional tersebut dilaksanakan dengan tepat, dengan pemahaman diri yang terang dan persepsi yang sempurna mengenai dunia sosial.
Kriteria-kriteria yang sanggup dipergunakan untuk mengevaluasi pelayanan bimbingan meliputi:
a. berkurangnya kegagalan siswa dalam belajar;
b. berkurangnya masalah-masalah disiplin;
c. bertambahnya penggunaan pelayanan bimbingan;
d. berkurangnya perubahan-perubahan acara pada siswa;
e. ketepatan dalam pilihan pekerjaan;
f. berkurangnya anak yang putus sekolah;
g. banyaknya penempatan pekerjaan dan kepuasan dalam bekeja pada para lulusan.
Akhirnya ada beberapa metode yang sanggup dipakai dalam mengevaluasi pelayanan bimbingan di sekolah, yaitu metode riset dan survey.
a. Riset sebagai metode penilaian pelayanan bimbingan
Berbagai riset sanggup dipergunakan untuk menyelidiki imbas konseling terhadap berkurangnya kegagalan siswa dalam belajar.
b. Metode survey sebagai penilaian bimbingan
Dalam survey, kita tidak memusatkan pada perubahan tingkah laris yang terjadi pada para siswa, melainkan pada ada tidaknya unsur-unsur tertentu dalam pelayanan itu yang kita percayai sanggup menghipnotis tingkah laris siswa. Logika dalam survey ini ialah bahwa ada pra-kondisi tertentu dianggap menciptakan pelayanan itu paling behasil. Survey ini memilih apakah prakondisi itu ada. Bila survey itu untuk pendapat, maka yang menjadi target ialah pendapat murid, pendapat guru, pendapat masyarakat, dan pendapat para alumni.
1. Mengapa kita mengevaluasi pelayanan bimbingan dan konseling
a. Evaluasi bertujuan untuk menyelidiki efektivitas dari acara bimbingan.
b. Memperjelas dan memvalidasikan hipotesis-hipotesis yang mendasari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, contohnya benarkah OSIS sanggup berbagi sifat-sifat kepemimpinan para siswa?
c. Untuk mengetahui apakah pengalaman-pengalaman mencar ilmu yang diberikan memang benar-benar dibutuhkan oleh siswa.
d. Untuk mengukur keberhasilan dari kegiatan-kegiatan staf sekolah, contohnya hasil konselor dalam mengadakan konseling.
e. Hasil penilaian dibutuhkan untuk memperlihatkan laporan kepada masyarakat.
2. Bagaimana mengevaluasi layanan bimbingan
Evaluasi bimbingan mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penentuan tujuan dari acara pendidikan di sekolah
b. Penentuan tujuan dan kriteria yang sanggup membuktikan bahwa tujuan-tujuan itu telah tercapai.
c. Pengukuran dan penilaian layanan bimbingan menurut kriteria yang telah ditentukan.
d. Laporan hasil pengukuran dan penilaian layanan bimbingan di sekolah.
3. Masalah -masalah yang dihadapi dalam penilaian bimbingan
a. Tujuan khusus dari bimbingan sering dinyatakan dalam bentuk rumusan-rumusan yang umum yang cebderung sama dengan tujuan-tujuan pendidikan.
b. Terminologi yang dipergunakan untuk mendiskripsikan petugas-petuas bimbingan, aktivitas, teknik dan prosedur-prosedur bimbingan tidak selalu seragam.
c. Alat yang dpergunakan untuk mencapai tujuan kadang kala ditafsirkan sebagai hasil akhir.
d. Banyak faktor di luar lingkup acara bimbingan yang menghipnotis tingkah laris dan perkembangan siswa.
e. Banyak variabel dalam proses penilaian yang sangat sukar dinyatakan secara kuantitatif (kualifikasi personel, bahan-bahan interview, motivasi siswa, dan hubungan-hubungan interpersonal).
f. Kekurangan dana dan akomodasi
4. Kriteria bagi penilaian pelayanan bimbingan
Dalam menerapkan prinsip-prinsip penilaian pendidikan pada pelayanan bimbingan, perlu disadari bahwa tujuan umum pendidikan dan bimbingan ialah sama. Pelayanan bimbingan mempunyai tujuan yang lebih diarahkan pada pembiasaan diri, dan kriterianya juga harus memperlihatkan apakah pemecahan masalah-masalah pribadi, pendidikan, dan vokasional tersebut dilaksanakan dengan tepat, dengan pemahaman diri yang terang dan persepsi yang sempurna mengenai dunia sosial.
Kriteria-kriteria yang sanggup dipergunakan untuk mengevaluasi pelayanan bimbingan meliputi:
a. berkurangnya kegagalan siswa dalam belajar;
b. berkurangnya masalah-masalah disiplin;
c. bertambahnya penggunaan pelayanan bimbingan;
d. berkurangnya perubahan-perubahan acara pada siswa;
e. ketepatan dalam pilihan pekerjaan;
f. berkurangnya anak yang putus sekolah;
g. banyaknya penempatan pekerjaan dan kepuasan dalam bekeja pada para lulusan.
Akhirnya ada beberapa metode yang sanggup dipakai dalam mengevaluasi pelayanan bimbingan di sekolah, yaitu metode riset dan survey.
a. Riset sebagai metode penilaian pelayanan bimbingan
Berbagai riset sanggup dipergunakan untuk menyelidiki imbas konseling terhadap berkurangnya kegagalan siswa dalam belajar.
b. Metode survey sebagai penilaian bimbingan
Dalam survey, kita tidak memusatkan pada perubahan tingkah laris yang terjadi pada para siswa, melainkan pada ada tidaknya unsur-unsur tertentu dalam pelayanan itu yang kita percayai sanggup menghipnotis tingkah laris siswa. Logika dalam survey ini ialah bahwa ada pra-kondisi tertentu dianggap menciptakan pelayanan itu paling behasil. Survey ini memilih apakah prakondisi itu ada. Bila survey itu untuk pendapat, maka yang menjadi target ialah pendapat murid, pendapat guru, pendapat masyarakat, dan pendapat para alumni.
Belum ada Komentar untuk "✔ Penilaian Layanan Bimbingan Di Sekolah"
Posting Komentar