✔ Pengertian Supervisi Akademik

Pengertian Supervisi Akademik - .  Sering dijumpai adanya seorang kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik hanya tiba ke sekolah dengan membawa instrumen pengukuran unjuk kerja. Kemudian masuk ke kelas melaksanakan pengukuran terhadap unjuk kerja guru yang sedang mengajar. Setelah itu, selesailah tugasnya, seperti supervisi akademik sama dengan pengukuran guru dalam pelaksanaan pembelajaran.

Perilaku supervisi akademik sebagaimana digambarkan di atas merupakan salah satu pola sikap supervisi akademik yang salah. Perilaku supervisi akademik yang demikian tidak akan memperlihatkan banyak dampak terhadap peningkatan kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Seandainya memperlihatkan pengaruh, pengaruhnya sangat kecil artinya bagi peningkatan kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. Supervisi akademik sama sekali bukan evaluasi unjuk kerja guru. Apalagi bila tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan ratifikasi guru belaka.

Hal ini sangat berbeda dengan konsep supervisi akademik. Secara konseptual, sebagaimana ditegaskan Glickman (1981), supervisi akademik ialah serangkaian kegiatan membantu guru berbagi kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merujpakan upaya membantu guru-guru berbagi kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. (Daresh, 1989). Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru berbagi kemampuan profesionalismenya.

Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari evaluasi unjuk kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan, bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru berbagi kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa dihindarkan prosesnya (Sergiovanni, 1987). Penilaian unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran sebagai suatu proses sumbangan estimasi kualitas unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, merupakan bab integral dari serangkaian kegiatan supervisi akademik. Apabila dikatakan bahwa supervisi akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru berbagi kemampuannya, maka dalam pelaksanaannya terlebih dahulu perlu diadakan evaluasi kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara mengembangkannya.

Sergiovanni (1987) menegaskan bahwa refleksi mudah evaluasi unjuk kerja guru dalam supervisi akademik ialah melihat realita kondisi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan, contohnya apa yang bergotong-royong terjadi di dalam kelas?, apa yang bergotong-royong dilakukan oleh guru dan murid-murid di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana dari keseluruhan acara di dalam kelas itu yang berarti bagi guru dan murid?, apa yang telah dilakukan oleh guru dalam mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan dan kekurangan guru dan bagaimana cara mengembangkannya?. Berdasarkan balasan terhadap pertanyaan-pertanyaan ini akan diperoleh gosip mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Namun satu hal yang perlu ditegaskan di sini, bahwa sesudah melaksanakan evaluasi unjuk kerja guru tidak berarti selesailah kiprah atau kegiatan supervisi akademik, melainkan harus dilanjutkan dengan perancangan dan pelaksanaan pengembangan kemampuannya. Dengan demikian, melalui supervisi akademik guru akan semakin bisa memfasilitasi berguru bagi murid-muridnya. Alfonso, Firth, dan Neville (1981) menegaskan Instructional supervision is herein defined as: behavior officially designed by the organization that directly affects teacher behavior in such a way to facilitate pupil learning and achieve the goals of organization. Menurut Alfonso, Firth, dan Neville, ada tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik.
  1. Supervisi akademik harus secara pribadi mempengaruhi dan berbagi sikap guru dalam mengelola proses pembelajaran. Inilah karakteristik esensial supervisi akademik. Sehubungan dengan ini, janganlah diasumsikan secara sempit, bahwa hanya ada satu cara terbaik yang bisa diaplikasikan dalam semua kegiatan pengembangan sikap guru. Tidak ada satupun sikap supervisi akademik yang baik dan cocok bagi semua guru (Glickman, 1981). Tegasnya, tingkat kemampuan, kebutuhan, minat, dan kematangan profesional serta karakteristik personal guru lainnya harus dijadikan dasar pertimbangan dalam berbagi dan mengimplementasikan acara supervisi akademik (Sergiovanni, 1987 dan Daresh, 1989).
  2. Perilaku supervisor dalam membantu guru berbagi kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga terang waktu mulai dan berakhirnya acara pengembangan tersebut. Desain tersebut terwujud dalam bentuk acara supervisi akademik yang mengarah pada tujuan tertentu. Oleh alasannya supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama antara supervisor dan guru, maka alangkah baik bila programnya didesain bersama oleh supervisor dan guru.
  3. Tujuan simpulan supervisi akademik ialah biar guru semakin bisa memfasilitasi berguru bagi murid-muridnya. Secara rinci, tujuan supervisi akademik akan diuraikan lebih lanjut berikut ini.

Belum ada Komentar untuk "✔ Pengertian Supervisi Akademik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel