✔ Seni Administrasi Pembelajaran Inkuiri

Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam taktik ini yaitu mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri balasan dari suatu kasus yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Strategi pembelajaran ini sering juga dinamakan taktik heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti saya menemu-kan.

1.    Ciri-ciri Strategi Pembelajaran Inkuiri
Pertama, taktik inkuiri menekankan kepada acara siswa secara mak-simal untuk mencari dan menemukan. Artinya taktik inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai akseptor pelajaran melalui klarifikasi guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

Baca Juga

Kedua, seluruh acara yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan balasan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan sanggup menumbuhkan perilaku percaya diri {self belief). Dengan de-mikian, taktik pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sum-ber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator berguru siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara gu-ru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam memakai teknik berta-nya merupakan syarat utama dalam melaksanakan inkuiri.

Ketiga, tujuan dari penggunaan taktik pembelajaran inkuiri yaitu berbagi kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau berbagi kemampuan intelektual sebagai serpihan dari proses mental. Dengan demikian, dalam taktik pembelajaran inkuiri siswa tak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka sanggup memakai potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu sanggup berbagi kemampuan berpikir secara optimal. Sebaliknya, siswa akan sanggup berbagi kemampuan berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pem-belajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, lantaran dalam taktik ini siswa memegang tugas yang sangat lebih banyak didominasi dalam proses pembelajaran.

2.    Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
a.   Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari taktik inkuiri yaitu pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, taktik pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil berguru juga berorientasi pada proses belajar.
b.   Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran intinya yaitu proses interaksi, baik inter-aksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
c.  Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam memakai taktik ini yaitu guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan intinya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
d.   Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi berguru yaitu proses berpikir (learning how to think), yakni proses berbagi po-tensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir yaitu pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.
d.   Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna yaitu pembelajaran yang menyediakan banyak sekali kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru yaitu menyediakan ruang untuk menawarkan kesempatan kepada siswa berbagi hipotesis dan secara terbuka menunjukan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

3.    Langkah-Langkah Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Secara umum proses pembelajaran dengan memakai taktik sanggup mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a.    Orientasi
Langkah orientasi yaitu langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan semoga siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan Mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas memakai kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajaran akan berjalan dengan lancar.
b.    Merumuskan Masalah
Merumuskan kasus merupakan langkah membawa siswa pada suatu kasus yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan yaitu kasus yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan kasus yang ingin dikaji disebabkan kasus itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari balasan yang tepat. Proses mencari balasan itulah yang sangat penting dalam taktik inkuiri, oleh lantaran itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya berbagi mental melalui proses berpikir.
c.    Merumuskan Hipotesis
Hipotesis yaitu balasan sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai balasan sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus mempunyai landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan pengala-man. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai wawasan akan sulit berbagi hipotesis yang rasional dan logis.
d.    Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data yaitu acara menjaring isu yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam taktik pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting da-lam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya me-merlukan motivasi yang berpengaruh dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan memakai potensi berpikirnya. Karena itu, tu-gas dan tugas guru dalam tahapan ini yaitu mengajukan pertanyaan-perta-nyaan yang sanggup mendorong siswa untuk berpikir mencari isu yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri yaitu manakala siswa tidak apresiatif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiatif itu biasanya ditun-jukkan oleh gejala-gejala ketidakgairahan dalam belajar. Manakala guru me-nemukan gejala-gejala semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-me-nerus menawarkan dorongan kepada siswa untuk berguru melalui penyuguhan banyak sekali jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mere-ka terangsang untuk berpikir.
e.    Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis yaitu proses memilih balasan yang dianggap diterima sesuai dengan data atau isu yang diperoleh menurut pengumpulan data. Dalam menguji hipotesis yang terpenting yaitu mencari tingkat keyakinan siswa atas balasan yang diberikan. Di samping itu, menguji hipotesis juga berarti berbagi kemampuan berpikir rasional. Artinya, kebenaran balasan yang diberikan bukan hanya menurut argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan sanggup dipertang-gungjawabkan.
f.    Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan yaitu proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh menurut hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, lantaran ba-nyaknya data yang diperoleh, menjadikan kesimpulan yang dirumuskan ti-dak fokus pada kasus yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk menca-pai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru bisa memperlihatkan pada siswa
data mana yang relevan.

4.    Strategi Pembelajaran Inkuiri Sosial
Terjadinya ledakan pengetahuan, menuntut perubahan referensi mengajar dari yang hanya sekadar mengingat fakta yang biasa dilakukan melalui taktik pembelajaran dengan metode kuliah (lecture) atau dari metode latihan (drill) dalam referensi tradisional, menjadi pengembangan kemampuan berpikir kritis (critical thinking). Strategi pembelajaran yang sanggup berbagi kemam-puan berpikir itu yaitu taktik inkuiri sosial.

Menurut Bruce Joyce, inkuiri sosial merupakan taktik pembelajaran dari kelompok sosial (social family) subkelompok konsep masyarakat (concept of society). Subkelompok ini didasarkan pada asumsi bahwa metode pendi-dikan bertujuan untuk berbagi anggota masyarakat ideal yang sanggup hidup dan sanggup mempertinggi kualitas kehidupan masyarakat. Karena itulah siswa harus diberi pengalaman yang memadai bagaimana caranya memecahkan persoalan-persoalan yang muncul di masyarakat. Melalui pengalaman itulah setiap individu akan sanggup membangun pengetahuan yang berkhasiat bagi diri dan masyarakatnya.

Inkuiri sosial sanggup dipandang sebagai suatu taktik pembelajaran yang berorientsi kepada pengalaman siswa.

Ada tiga karakteristik pengembangan taktik inkuiri sosial. Pertama, adanya aspek (masalah) sosial dalam kelas yang dianggap penting dan sanggup mendorong terciptanya diskusi kelas. Kedua, adanya rumusan hipotesis sebagai fokus untuk inkuiri. Ketiga, penggunaan fakta sebagai pengujian hipotesis.
Dari karakteristik inkuiri menyerupai yang telah diuraikan di atas, maka tampak inkuiri sosial intinya tidak berbeda dengan inkuiri pada umumnya. Perbedaannya terletak pada kasus yang dikaji yaitu masalah-masalah sosial atau kasus kehidupan masyarakat.

5.    Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inkuiri merupakan taktik pembelajaran yang banyak dianjurkan, lantaran taktik ini mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya:
a.    Startegi ini merupakan taktik pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,  sehingga pembelajaran melalui taktik ini dianggap lebih bermakna.
b.    Startegi ini sanggup menawarkan ruang kepada siswa untuk berguru sesuai dengan gaya berguru mereka.
c.    Startegi ini merupakan taktik yang dianggap sesuai dengan perkembang-an psikologi berguru modern yang menganggap berguru yaitu proses perubahan tingkah laris berkat adanya pengalaman.
d.    Keuntungan lain yaitu taktik pembelajaran ini sanggup melayani kebutuh-an siswa yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang mempunyai kemampuan berguru elok tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Di samping mempunyai keunggulan, taktik ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
a.    Jika taktik ini dipakai sebagai taktik pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b.    Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh lantaran terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c.    Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
Selama kriteria keberhasiJan berguru ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

Sumber:
Anonymus, 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "✔ Seni Administrasi Pembelajaran Inkuiri"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel