✔ Objek Penelitian Evaluatif Ialah Sebuah Sistem
| Sebelum melanjutkan klarifikasi wacana bagaimana mekanisme penelitian evaluatif, mungkin perlu dikaji terlebih dahulu apa ciri sebuah kegiatan yang akan dievaluasi itu. Keterlaksanaan sebuah kegiatan tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu, yang saling kait-mengkait dalam menentukan pencapaian tujuan.
Contoh 1:
Contoh sederhana yaitu kegiatan pulang dari kantor. Kepulangan hingga di rumah, dalam arti cepat atau lambat dan hingga dengan selamat, dipengaruhi sekurang-kurangnya oleh ramainya jalan, kendaraan yang kita pakai, kecepatan kendaraan melaju, route jalan yang kita ambil dan mulusnya jalan yang kita lalui. Semua faktor tersebut merupakan faktor atau unsur dari kegiatan kepulangan kita dari kantor.
Contoh sederhana yaitu kegiatan pulang dari kantor. Kepulangan hingga di rumah, dalam arti cepat atau lambat dan hingga dengan selamat, dipengaruhi sekurang-kurangnya oleh ramainya jalan, kendaraan yang kita pakai, kecepatan kendaraan melaju, route jalan yang kita ambil dan mulusnya jalan yang kita lalui. Semua faktor tersebut merupakan faktor atau unsur dari kegiatan kepulangan kita dari kantor.
Contoh 2:
Seorang pegawai yang mengikuti kuliah final ahad ingin mengevaluasi kinerja kuliah, cepat selesai atau tidak. Suksesnya kegiatan kuliah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a. diri mahasiswa yang bersangkutan, b. Dosen yang mengajarnya, c. Pengelolaan perguruan tinggi tinggi yang mengatur perkuliahan dan ujian, d. Sarana pendukung yang dimiliki mahasiswa sendiri dan daerah kuliah, e. Materi perkuliahan, dan f. Lingkungan daerah perkuliahan, g. Lingkungan daerah bekerja, h. Keluarga suami, isteri dan belum dewasa di rumah.
Seorang pegawai yang mengikuti kuliah final ahad ingin mengevaluasi kinerja kuliah, cepat selesai atau tidak. Suksesnya kegiatan kuliah tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: a. diri mahasiswa yang bersangkutan, b. Dosen yang mengajarnya, c. Pengelolaan perguruan tinggi tinggi yang mengatur perkuliahan dan ujian, d. Sarana pendukung yang dimiliki mahasiswa sendiri dan daerah kuliah, e. Materi perkuliahan, dan f. Lingkungan daerah perkuliahan, g. Lingkungan daerah bekerja, h. Keluarga suami, isteri dan belum dewasa di rumah.
Dari dua pola tersebut sanggup dipahami bahwa semua kegiatan yang akan diteliti, atau dengan kata lain kegiatan yang akan dievaluasi selalu merupakan sebuah kesatuan. Dengan kata lain, semua kegiatan yang akan dievaluasi merupakan sebuah sistem. Ada dua istilah yang mirip, yaitu sistim dan sistem.
Sistim yaitu cara. Contoh: Pilkada dilaksanakan dengan sistim langsung; artinya semua penduduk yang menjadi pemilih, sanggup eksklusif menentukan calon yang diminatinya secara langsung, tidak usah melalui perwakilan.
Sistem yaitu sebuah kesatuan yang terdiri dari beberapa unsur yang saling kait-mengkait menuju tercapainya tujuan sistem. Kegiatan atau kegiatan yang menjadi objek penelitian evaluatif selalu merupakan sebuah sistem, lantaran keberhasilan kegiatan selalu didukung oleh beberapa faktor.
Dalam melakukan penelitian evaluatif ini, peneliti dibutuhkan sanggup ”berpikir sistemik”, artinya memandang objek yang diteliti sebagai sebuah sistem, yaitu sebagai sebuah unit yang terdiri dari beberapa komponen yang saling kait-mengkait dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Yang dimaksud dengan komponen dalam hal ini yaitu faktor-faktor yang merupakan pendukung tercapainya tujuan.
Apa lantaran peneliti evaluatif harus berpikir sistemik? Dalam menilai sesuatu, apabila peneliti ditanya apakah sebuah kegiatan itu bagus atau tidak, dihentikan eksklusif menjawab ”bagus", atau ”tidak bagus”, tetapi harus mengemukakan alasan apa lantaran sanggup memberi balasan menyerupai itu. Sama juga contohnya kita ditanya apakah pemain film almarhumah Marilyn Monru itu bagus atau tidak, kita harus sanggup mengemukakan balasan secara sempurna dengan alasan dan bukti-bukti yang lengkap, yaitu menyebutkan keadaan semua bab tubuhnya dengan lengkap, antara lain: a. wajahnya, b. postur tubuhnya, c. kelembutan dan kemulusan kulitnya, d. perilakunya. kalau keempat unsur tersebut semua bagus, barulah kita sanggup menyebutkan bahwa Marilyn Monru itu cantik.
Peneliti evaluatif dihentikan lekas puas kalau dijawab bab badan Marilyn Monru bagus kemudian disimpulkan bahwa beliau cantik. Peneliti masih memerlukan klarifikasi lebih lanjut untuk bagian-bagian yang lebih kecil lagi. Sebagai contoh, apa buktinya bahwa wajah Marilyn Monru cantik? Untuk menjawab pertanyaan ini yang ditanya harus sanggup memberi klarifikasi untuk bagian-bagian yang lebih kecil. Wajah Marilyn Monru bagus lantaran (a) dahinya dalam proporsi bagus tidak menonjol (b) matanya tidak juling dan besar (mbIalak Jawa), (c) hidung mancung, (d) pipi menyerupai mangga dibelah, (e) bibir bentuknya bagus, (f) dagu agak meruncing. Apa yang disebutkan dari (a) hingga dengan (f) yaitu unsur-unsur pembentuk wajah yang bagus. Demikian juga unsur-unsur dari kulit harus disebutkan dengan ciri-ciri yang bagus. Jika semua bab yang kecil sudah bagus, semua menjelaskan untuk unsur-unsur yang lebih besar barulah kita sanggup menyimpulkan bahwa Marilyn Monru memang cantik.
Sumber:
Sumber:
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Hal.38-39.
Belum ada Komentar untuk "✔ Objek Penelitian Evaluatif Ialah Sebuah Sistem"
Posting Komentar