✔ Anggapan Dasar: Pengertian, Pola & Kegunaan
| Menurut Arikunto (2015:104) Setelah peneliti menjelaskan permasalahan secara jelas, yang dipikirkan selanjutnya ialah suatu gagasan ihwal letak duduk kasus atau masalahnya dalam relasi yang lebih luas. Dalam hal ini peneliti harus sanggup menawarkan sederetan perkiraan yang besar lengan berkuasa ihwal kedudukan permasalahannya. Asumsi yang harus diberikan tersebut, diberi nama perkiraan dasar atau anggapan dasar. Anggapan dasar ini merupakan landasan teori di dalam pelaporan hasil penelitian nanti.
Menurut Winarno Surakhmad anggapan dasar atau postulat ialah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik sanggup merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran.
Dari teladan kehidupan sehari-hari orang sering berkata bahwa orang yang banyak makan akan menjadi gemuk. Yang ada di balik ucapan itu ialah suatu anggapan bahwa semua yang dimakan orang tentu sanggup dicerna, kemudian berubah menjat otot dan lemak. Inilah sebabnya maka orang menjadi gemuk.
Contoh lain ialah dari panjangnya jam berguru dan derma waktu istirahat. Jadwal pelajaran di Sekolah Menengan Atas tersebut 45 menit tiap jam belajar, dengan susunan 3 jam pelajaran kemudian istirahat, dilanjutkan 2 jam berguru lagi kemudian bubar. Penyusunan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa: sehabis berguru selama kurang lebih 135 menit, anak menjadi lelah.
Di dalam penelitian anggapan-anggapan semacam ini sangat perlu dirumuskan secara terang sebelum melangkah mengumpulkan data. Anggapan-anggapan semacam inilah yang disebut anggapan dasar, postulat atau perkiraan dasar.
Peneliti perlu merumuskan anggapan dasar:
1 . Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi kasus yang sedang diteliti.
2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi sentra perhatian.
3. Guna memilih dan merumuskan hipotesis.
Dilain halaman Arikunto (2015:63) menyampaikan bqjwa Anggapan dasar ialah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang digunakan untuk daerah berpijak bagi peneliti di dalam melakukan penelitiannya. Misalkan kita akan mengadakan ihwal prestasi berguru siswa, kita memiliki anggapan dasar bahwa prestasi berguru siswa ialah berbeda-beda, tidak seragam. Jika prestasi berguru ini seragam, maka bukanlah merupakan variabel yang perlu diteliti.
Sumber:
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Menurut Winarno Surakhmad anggapan dasar atau postulat ialah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dikatakan selanjutnya bahwa setiap penyelidik sanggup merumuskan postulat yang berbeda. Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran.
Dari teladan kehidupan sehari-hari orang sering berkata bahwa orang yang banyak makan akan menjadi gemuk. Yang ada di balik ucapan itu ialah suatu anggapan bahwa semua yang dimakan orang tentu sanggup dicerna, kemudian berubah menjat otot dan lemak. Inilah sebabnya maka orang menjadi gemuk.
Contoh lain ialah dari panjangnya jam berguru dan derma waktu istirahat. Jadwal pelajaran di Sekolah Menengan Atas tersebut 45 menit tiap jam belajar, dengan susunan 3 jam pelajaran kemudian istirahat, dilanjutkan 2 jam berguru lagi kemudian bubar. Penyusunan ini didasarkan atas suatu anggapan bahwa: sehabis berguru selama kurang lebih 135 menit, anak menjadi lelah.
Di dalam penelitian anggapan-anggapan semacam ini sangat perlu dirumuskan secara terang sebelum melangkah mengumpulkan data. Anggapan-anggapan semacam inilah yang disebut anggapan dasar, postulat atau perkiraan dasar.
Peneliti perlu merumuskan anggapan dasar:
1 . Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi kasus yang sedang diteliti.
2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi sentra perhatian.
3. Guna memilih dan merumuskan hipotesis.
Dilain halaman Arikunto (2015:63) menyampaikan bqjwa Anggapan dasar ialah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang digunakan untuk daerah berpijak bagi peneliti di dalam melakukan penelitiannya. Misalkan kita akan mengadakan ihwal prestasi berguru siswa, kita memiliki anggapan dasar bahwa prestasi berguru siswa ialah berbeda-beda, tidak seragam. Jika prestasi berguru ini seragam, maka bukanlah merupakan variabel yang perlu diteliti.
Sumber:
Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Belum ada Komentar untuk "✔ Anggapan Dasar: Pengertian, Pola & Kegunaan"
Posting Komentar