✔ Peranan Guru Berdasarkan Teori Konstruktivistik

Peranan Guru dalam Proses berguru konstruktivistik ✔ Peranan Guru Menurut Teori Konstruktivistik
Dalam berguru konstruktivistik guru atau pendidik berperan membantu supaya proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru hanya membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belaajar. Guru tidak sanggup mengklaim bahwa satu-satunya cara yang sempurna yaitu yang sama dan sesuai dengan kemauannya.
Peranan kunci guru dalam interaksi pendidikan yaitu pengendalian, yang meliputi:
  1. Menumbuhkan kemandiriran dengan menyediakan kesempatan untuk mengambil keputusan dan bertindak.
  2. Menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan dan bertindak, dengan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa.
  3. Menyediakan sistem pemberian yang memperlihatkan fasilitas berguru supaya siswa mempunyai peluang optimal untuk berlatih.
Sumber:
DR. C. Asri Budiningsih, 2005. Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Rinika Cipta, Yogyakarta. Hal. 59.

Artikel Lainnya:
Peranan Guru dalam Pembelajaran berdasarkan Paradigma Konstruktivistik
Menurut hasil lembaga Carnegie ihwal pendidikan dan ekonomi (Arend et al., 2001), di kala informasi ini terdapat sejumlah kemampuan yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran. Kemampuan-kemampuan tersebut, yaitu mempunyai pemahaman yang baik ihwal kerja baik fisik maupun sosial, mempunyai rasa dan kemampuan mengumpulkan dan menganalisis data, mempunyai kemampuan membantu pemahaman siswa, mempunyai kemampuan mempercepat kreativitas sejati siswa, dan mempunyai kemampuan kolaborasi dengan orang lain.

Para guru dibutuhkan sanggup berguru sepanjang hayat seirama dengan pengetahuan yang mereka perlukan untuk mendukung pekerjaannya serta menghadapi tantangan dan kemajuan sains dan teknologi. Guru tidak diharuskan mempunyai semua pengetahuan, tetapi hendaknya mempunyai pengetahuan yang cukup sesuai dengan yang mereka perlukan, di mana memperolehnya, dan bagaimana memaknainya. Para guru dibutuhkan bertindak atas dasar berpikir yang mendalam, bertindak independen dan kolaboratif satu sama lain, dan siap menyumbangkan prtimbangan-pertimbangan kritis. Para guru dibutuhkan menjadi masyarakat mempunyai pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam. Di samping penguasaan materi, guru juga dituntut mempunyai keragaman model atau taktik pembelajaran, alasannya yaitu tidak ada satu model pembelajaran yang sanggup dipakai untuk mencapai tujuan berguru dari topik-topik yang beragam.

Apabila konsep pembelajaran tersebut dipahami oleh para guru, maka upaya mendesain pembelajaran bukan menjadi beban, tetapi menjadi pekerjaan yang menantang. Konsep pembelajaran tersebut meletakkan landasan yang meyakinkan bahwa peranan guru tidak lebih dari sebagai fasilitator, suatu posisi yang sesuai dengan pandangan konstruktivistik. Tugas sebagai fasilitator relatif lebih berat dibandingkan hanya sebagai transmiter pembelajaran. Guru sebagai fasilitator akan mempunyai konsekuensi pribadi sebagai perancah, model, pelatih, dan pembimbing.

Peranan Guru Dalam Pembelajaran
Di samping sebagai fasilitator, secara lebih spesifik peranan guru dalam pembelajaran yaitu sebagai expert learners, sebagai manager, dan sebagai mediator.

Sebagai expert learners, guru dibutuhkan mempunyai pemahaman mendalam ihwal bahan pembelajaran, menyediakan waktu yang cukup untuk siswa, menyediakan dilema dan alternatif solusi, memonitor proses berguru dan pembelajaran, merubah taktik saat siswa sulit mencapai tujuan, berusaha mencapai tujuan kognitif, metakognitif, afektif, dan psikomotor siswa.

Sebagai manager, guru berkewajiban memonitor hasil berguru para siswa dan masalah-masalah yang dihadapi mereka, memonitor disiplin kelas dan hubungan interpersonal, dan memonitor ketepatan penggunaan waktu dalam menuntaskan tugas. Dalam hal ini, guru berperan sebagai expert teacher yang memberi keputusan mengenai isi, menseleksi proses-proses kognitif untuk mengaktifkan pengetahuan awal dan pengelompokan siswa.

Sebagai mediator, guru memandu mengetengahi antar siswa, membantu para siswa memformulasikan pertanyaan atau mengkonstruksi representasi visual dari suatu masalah, memandu para siswa menyebarkan perilaku aktual terhadap belajar, pemusatan perhatian, mengaitkan informasi gres dengan pengetahuan awal, dan menjelaskan bagaimana mengaitkan gagasan-gagasan para siswa, pemodelan proses berpikir dengan memperlihatkan kepada siswa ikut berpikir kritis.

Terkait dengan desain pembelajaran, kiprah guru yaitu membuat dan memahami sintaks pembelajaran. Penciptaan sintaks pembelajaran yang berlandaskan pemahaman akan mempermudah implementasi pembelajaran oleh guru lain atau oleh siswa itu sendiri.

Sintaks pembelajaran yaitu langkah-langkah operasional yang dijabarkan berdasarkan teori desain pembelajaran. Sintaks pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik acap kali mengalami penyesuaian sesuai dengan kebutuhan. Hal ini menjadi penting untuk menyempurnakan sintaks yang rekursif, fleksibel, dan dinamis.

Sumber:
https://plasmajihan.blogspot.com/search?q=teori-belajar-konstruktivistik

Belum ada Komentar untuk "✔ Peranan Guru Berdasarkan Teori Konstruktivistik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel