✔ Selamat Hari Guru: Siapa Pencipta Lagu Hymne Guru?

Siapapun niscaya tahu dengan lagu satu ini: Hymne Guru. Bukan hanya guru, tapi semua kalangan juga tahu. Salah satu lagu wajib nasional ini sering dinyanyikan terutama ketika peringatan Hari Guru Nasional tanggal 25 November. Mendengar lagu ini, hati ibarat terenyuh dan tersayat. Teringat kembali jasa guru yang telah mendidik dan membimbing ketika masa-masa sekolah.

Tapi, siapa bahwasanya yang membuat lagu Hymne Guru?

Meski banyak hafal liriknya, tak banyak yang tahu siapa pencipta lagu ini. Namanya yaitu Sartono. Saat ini usianya 81 tahun. Beliau yaitu seorang guru swasta di Madiun ketika pertama kali mengenalkan lagu ini.

Proses Penciptaan Lagu Hymne Guru

Dikutip dari beberapa sumber, pembuatan lagu ini dilakukan secara tidak sengaja! Kebetulan ada kompetisi membuat lagu perihal guru di sebuah surat kabar. Sartono mengikuti perlombaan itu dengan  mengarang lagu dan mengirimkannya.

Karena terbatasnya alat musik yang dimiliki, ia memilih nadanya hanya lewat siulan mulut. Lagu yang diberi tajuk “Pahlawan Tanpa Tanpa Jasa” itu jadinya terpilih dan bertahan sebagai lagu yang sering dinyanyikan hingga ketika ini.

Profil Sartono, Pencipta Hymne Guru

Mantan guru swasta ini kini tinggal di rumah sederhana di Jalan Halmahera, Madiun. Ia bersama istri memang hidup dalam suasana kesederhanaan.

Usianya yang sudah lanjut tidak memungkinkan lagi baginya untuk bekerja. Sayangnya, tidak ada uluran sumbangan dari pemerintah kepada pengarang lagu wajib nasional ini. Sumbangan justru tiba dari orang atau komunitas tertentu.

Menyewakan alat musik tradisional menjadi satu-satunya yang diperlukan untuk menyambung hidup sehari-hari. Istrinya lah yang mengurus semuanya. Saat ada program keluar, ia menitipkan suami ke tetangga.

Perubahan Lagu Hymne Guru

Lagu karya Sartono sudah diakui sebagai lagu wajib nasional. Hanya saja ada yang berubah pada lirik terakhirnya, dari yang semula “Tanpa Tanda Jasa”, menjadi “Pembangun Insan Cendekia”. Perubahan ini terjadi pada tahun 2009.

Penggubahan ini mungkin dilakukan untuk mengakomodir kebutuhan ketika ini. Sebutan “pahlawan tanpa tanda jasa” sangat terkenal ketika lagu ini diciptakan, bahkan hingga periode tahun 2000-an. Sekarang, banyak yang kurang baiklah dengan sebutan itu, alasannya yaitu sering dimanfaatkan untuk melalaikan kesejahteraan guru. Sementara tanda jasa berupa kesejahteraan yang layak menjadi hal yang diperjuangkan guru honorer ketika ini.

Demikian ulasan mengenai lagu hymne guru, khususnya pencipta dan proses mengarangnya. Tentu disini kita tidak dapat apa-apa selain berharap ada perhatian dari pemerintah terhadap salah satu jagoan bangsa ini. Jangan hingga lagu “pahlawan tanpa tanda jasa” ciptaannya berbanding lurus dengan tidak adanya tanda jasa sedikitpun yang ia perleh.

Bagikan Artikel ini