✔ Cara Mengambil/Copas Gambar Dari Internet Dan Lolos Plagiat
Artikel ini saya tulis bermula ketika saya mencari informasi di google wacana cara mengcopy gambar yang kondusif dari plagiat. Jujur, saya ingin tau dengan trik yang bisa meloloskan gambar hasil copas bisa terbebas dari dugaan plagiasi.
Ternyata, ekspektasi saya jauh di luar dugaan. Artikel yang menjelaskan topik ini sangat minim. Atau mungkin saya salah mengetikkan kata kunci? Yang terang kebanyakan yang muncul hanya membahas cara copy artikel semoga terhindar dari dugaan plagiat, bukan gambar. Kalau menyerupai ini anda niscaya banyak yang sudah tahu.
. . .intinya, itulah awal mula saya menulis post ini.
Anda niscaya tahu, gambar/image sangat penting kiprahnya dalam menunjang konten artikel. Baik itu konten cetak (offline) maupun konten di dunia maya (online). Artikel tanpa gambar, terasa hirau taacuh dan menciptakan pembaca gampang capek dan bosan membaca goresan pena anda.
Atas dasar kebutuhan itu, banyak yang kemudian menentukan jalan pintas. Mereka mengcopy gambar secara serampangan. Mereka anggap gambar yang beredar di internet itu bebas hak cipta.
Tidak! Gambar juga punya hak cipta menyerupai halnya artikel. Kalau anda asal comot tanpa izin dan tidak menyertakan link sumber, pemilik gambar berhak menuntut anda dengan dugaan plagiasi. Mencuri karya orang lain dan diakui sebagai milik sendiri.
Akibat tidak mengenakkan itu jangan hingga kita alami. Untuk itu, perlu trik semoga gambar yang kita pajang tidak menimbulkan duduk kasus di kemudian hari.
1. Buka Google, tulis keyword yang anda inginkan.
2. Pindahkan ke sajian “Images” atau “Gambar”.
3. Muncul banyak gambar yang anda butuhkan. Silahkan “dipilih-dipilih” dulu.
4. Klik kanan pada gambar yang anda jadikan target. Jangan eksklusif “Save Images as”, tapi “Open Link in New Tab” dulu, semoga tampil ukuran gambar yang sebenarnya.
5. Nah kini sudah bisa anda simpan dan siap untuk dipakai.
Kurang lebih menyerupai itu teknik menyalin gambar yang salah dan serampangan menyerupai disinggung tadi. Biasanya itu dilakukan orang yang belum tahu, atau cuma untuk koleksi pribadi yang tidak dipublikasikan ulang.
Kenapa banyak gambar copas yang aman-aman saja?
Satu-satunya alasan kenapa gambar copas itu kondusif dari jeratan plagiasi yaitu goresan pena itu tidak terkenal sama sekali. Karena jarang yang baca, otomatis tidak ada yang menuntut. Siapa juga yang peduli dengan artikel yang tidak ada pembacanya.
Sebaliknya, jikalau goresan pena itu booming bahkan hingga ke indera pendengaran si pemilik orisinil gambar, logis apa tidak kalau ia membisu saja. Tidak. Pasti ia akan menuntut, minimal mengkonfirmasi.
Nah dengan logika ini, silahkan mengambil gambar seenaknya jikalau anda memang merencanakan artikel yang tidak populer. Kalau sewaktu-waktu banyak yang menyukai goresan pena anda, siap-siap saja mendapatkan komplain dari orang yang curiga akan originalitas gambar anda.
Teknik Menyalin Gambar yang Aman dan Lolos Plagiat
Ngomongin soal etika literasi, bergotong-royong satu-satunya jalur kondusif memajang gambar/foto yang kita akui atas nama kita ya harus milik kita sendiri. Kita yang jepret sendiri, kita yang screenshoot sendiri. Intinya foto/gambar itu benar-benar fresh belum pernah dipublikasikan sebelumnya.
Masalahnya, tidak semua topik artikel yang kita tulis kita punya persediaan gambar sendiri. Benar kan? Contoh studi kasusnya begini.
Kita ingin menulis ulang (rewrite) artikel wacana travelling. Kita menembak Pulau Raja Ampat, misalnya. Kita kumpulkan artikel dari sumber terpercaya wacana Pantai Raja Ampat, kemudian kita tulis ulang menggunakan bahasa kita sendiri. Apakah itu plagiat? Tidak sama sekali!. Masalahnya, kita sendiri belum pernah kesana sehingga tidak punya foto sendiri. Apa yang kita lakukan?
Pilihannya sama-sama sulit. Yang pertama mencomot foto orang lain wacana Pulau Raja Ampat, yang jelas-jelas rawan plagiat. Dan kedua tidak menyertakan gambar yang niscaya menciptakan pembaca anda mengernyitkan dahi.
Itulah salah satu pola bahwa semua penulis niscaya pernah kebingungan nihilnya stok gambar terkait artikel yang mereka tulis. Untuk itu, solusinya ya mencopy gambar yang berkeliaran di internet. Tapi bukan asal ambil. Harus pakai cara semoga terhindar dari plagiasi.
1. Mengambil gambar dengan status “Free for Commersial use”
Jangan salah, banyak lho yang mengunggah gambar di internet dengan status bebas digunakan ulang. Artinya kita berhak mengambilnya secara gratis untuk digunakan sendiri tanpa menyebutkan sumbernya. Cara mencari foto ini mudah,
Pertama, pilih sajian “Gambar/Images” di google. Pilih "Alat", kemudian pada sajian Hak Penggunaan, ada 5 kategori, pilih yang "Dilabeli untuk digunakan ulang".
Selain cara di atas, kita juga bisa eksklusif menuju situs yang menyediakan foto-foto gratis. Situs dimaksud antara lain:
- Pixabay
- Picjumbo
- My Wallpapers (situs lokal milik kang Adhy Suryadi)
- Dan banyak lagi yang lain
Kelemahan:
- Sulit mencari gambar yang benar-benar relevan dengan isi artikel, lantaran gambarnya bersifat umum.
- Lebih banyak berasal dari situs luar, sehingga gambarnyapun kurang cocok untuk artikel berbahasa Indonesia.
2. Mencantumkan link sumber
Cara kedua semoga gambar kondusif dari plagiasi yaitu mencantumkan link sumber. Ini bisa anda lakukan jikalau tidak menemukan gambar gratis yang benar-benar cocok sebagaimana point nomor 1.
Umumnya cara ini dilakukan ketika anda ingin menulis artikel berjenis news/berita. Dimana bukan hanya konten gosip yang anda tulis ulang, melainkan gambarnya juga lantaran mustahil anda memfoto sendiri lantaran bukan wartawan.
Ada 2 pilihan yang bisa anda tempuh. Pertama meletakkan sumbernya pada gambar secara eksklusif (edit gambar). Kedua, menaruh link aktif eksklusif menuju sumbernya. Cara kedua lebih kondusif dan benar-benar recommended untuk menghindarkan kita dari dugaan plagiasi.
Kelemahan:
Kurang menarik di mata pembaca, lantaran sebaik apapun goresan pena kita tetap nampak tidak original lantaran gambar bukan milik sendiri.
3. Edit gambar total
Langkah terakhir jikalau tidak mau menggunakan dua cara di atas, anda tetap bisa mengambil gambar apapun sesuka hati kemudian mengedit penuh gambar tersebut. Tantangannya, anda harus bisa menciptakan gambar terlihat seakan-akan berbeda dengan gambar yang asli.
Kenapa saya katakan “seolah-olah”? Karena sebaik apapun trik editing gambar, sumber asalnya tetap milik orang lain. Kaprikornus ini hanya upaya semoga pemilik tidak mengenali gambarnya yang asli.
Beberapa cara ini bisa dilakukan untuk mengedit gambar yaitu menggabungkan beberapa teknik berikut:
- Rezise (mengubah ukuran)
- Crop (memotong sebagian gambar)
- Contrast (mengubah kecerahan gambar)
- Menggabungkan 2 gambar atau lebih
- Mengubah gambar berwarna menjadi denah pensil hitam putih
- dll.
Kelemahan:
Perlu skill editing yang cantik untuk menghasilkan gambar yang terlihat “baru”.
Demikianlah ulasan saya mengenai cara mengambil/copy paste gambar dari internet sekaligus lolos dari laporan plagiasi. Mungkin goresan pena ini terlihat remeh bagi anda yang sudah expert, namun sekali lagi motivasi saya menulis ini (sebagaimana saya sebutkan di paragraf pembuka) yaitu lantaran melihat minimnya artikel yang membahasnya. Sehingga saya bagikan saja teknik yang saya tahu dan biasa saya lakukan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda . . .
Belum ada Komentar untuk "✔ Cara Mengambil/Copas Gambar Dari Internet Dan Lolos Plagiat"
Posting Komentar