✔ Mengenal Piramida; Sejarah Dan Penyebarannya

Piramide; Sejarah dan Penyebarannya - .  Sebelum artikel / postingan ini dibuatkan judul, melaksanakan browsing dengan kata kunci "Piramda" dan "Piramide".  Ternyata hasil yaitu "sama" dan tidak ada perbedaan, yaitu sebuah bangunan berbentuk piramid.  Namun, judul yang diberikan di atas lebih mengacu pada buku literatur yang kami miliki. Inilah hasilnya...

Piramide yaitu bangunan dengan empat buah sisi berbentuk segi tiga yang bertemu di puncaknya. Dasarnya sanggup berupa bujur kandang atau empat persegi panjang.  Piramide terbesar dan paling populer dalam sejarah dibangun oleh orang Mesir kuno sebagai makam untuk raja-rajanya yang disebut Firaun. Di Mesir ada sekitar 80 buah piramide yang masih berdiri.  Kebanyak dibangun dari tahun 2664 sampai tahun 2180 SM.  Arsitek yang berjulukan Imhotep membangun piramde yang pertama, sebuah piramide yang bertangga di Saqqara, pada tahun 2650 SM.  Piramide ini merupakan kuburan bagi Raja Djoser dan memiliki peralatan-peralatan atau tangga yang lebar.  Piramide terbesar yaitu Piramide Khufu di Giza. Semula tingginya 147 m dan terdiri dari sekitar 2.300.000 balok kerikil kapur dan kerikil pasir, yang berat masing-masing 2,3 ton.

Orang Indian di Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan pun memiliki piramide.  Kebanyak bukan merupakan kuburan.  Sisinya bertangga dan puncaknya yang datar digunakan sebagai pelataran untuk kuil.  Beberapa diantaranya besarnya mendekati piramide paling besar.  Sisi piramide besar Matahari di Teotihuacan, Meksiko panjangnya 213 m.

Catatan: Cara Membangun Piramide

Untuk membangun piramida, orang Mesir memotong balok-balok kerikil kapur dan kerikil pasir dari dalam tambang, memakai gergaji dan pahat tembaga.  Dengan eretan, tali dan pengungkit atau tuas, balok-balok itu ditarik beramai-ramai mendaki lereng-lereng yang dibentuk dari tanah.  Seperti yang terlihat dalam gambar di bawah ini:

KLIK GAMBARNYA UNTUK MEMPERJELAS

Sumber:
Anonim, 1983. Disney's Ensiklopediku Yang Pertama. PT. Widyadara, Jakarta. Buku-18 Hal. 32.

Bagikan Artikel ini