✔ Minat Dalam Pembelajaran
Minat dalam Pembelajaran - . Minat artinya kecenderungan jiwa yang tetap kepada sesuatu hal yang berharga bagi seseorang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang berarti sesuai dengan kebutuhannya. Minat intinya yaitu penerimaan akan suatu kekerabatan antar diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau bersahabat kekerabatan tersebut, semakin besar minat.
Siswa yang mempunyai minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk menawarkan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Suatu minat sanggup diekspresikan siswa melalui:
- Suatu pernyataan yang memperlihatkan lebih menyukai terhadap sesuatu hal daripada hal lain.
- Partisipasi dalam suatu aktivitas.
Minat anak terhadap suatu benda sanggup timbul dari banyak sekali sumber, yaitu:
- Perkembangan instink dan hasrat,
- Fungsi-fungsi intelektual
- Pengaruh Lingkungan.
- Pengalaman.
- Kebiasaan..1)
Artikel lain perihal Pendapat Ahli Pengertian Minat:
Minat yaitu sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang lahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari talenta dan lingkungannya (Agus Sujanto, 1991: 92). Minat juga sanggup berarti kesadaran seseorang, bahwa suatu objek seseorang suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.
W.S. Winkel (1996: 105) menawarkan rumusan bahwa minat yaitu kecenderungan subjek yang mantap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa bahagia mempelajari materi itu. Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan oleh Slameto (1995: 57) bahwa minat yaitu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jika ada siswa yang kurang berminat terhadap belajar, maka diusahakan biar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang berafiliasi dengan harapan serta kaitannya dengan materi pelajaran yang dipelajari.
Sedangkan Doyles Freyer yang dikutip oleh Wayan Nurkancana (1986: 229) mengemukakan bahwa minat atau interest yaitu tanda-tanda psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang men-stimulir perasaan bahagia pada individu. Minat sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, lantaran minat yang timbul dari kebutuhan undangan merupakan merupakan faktor pendorong bagi seseorang dalam melaksanakan usahanya. Jadi, sanggup dilihat bahwa minat yaitu sangat penting dalam pendidikan, lantaran merupakan sumber dari usaha.
Menurut The Liang Gie (1988: 28) minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan lantaran menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat berguru yaitu keterlibatan sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang dituntunnya.
Minat intinya yaitu penerimaan akan suatu kekerabatan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Slameto, 1995: 180). Semakin kuat atau bersahabat kekerabatan tersebut, maka semakin besar minat yang akan tumbuh. Suatu minat sanggup diekspresikan melalui suatu pernyataan yang memperlihatkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, sanggup pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu acara siswa yang mempunyai minat terhadap subjek tersebut. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan menghipnotis terhadap berguru selanjutnya serta menghipnotis penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil berguru dan menyokong berguru selanjutnya.
Minat memegang peranan penting dalam proses berguru mengajar, lantaran kalau materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan berguru dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan ini Ahmad Tafsir (1992: 24) menyatakan bahwa minat yaitu kunci dalam pengajaran. Bila murid telah berminat terhadap kegiatan berguru mengajar, maka hampir sanggup dipastikan proses berguru mengajar akan berguru dengan baik. Dengan demikian, maka tahap-tahap awal suatu proses berguru mengajar hendaknya dimulai dengan perjuangan membangkitkan minat. Minat harus senantiasa dijaga selama proses berguru mengajar berlangsung. Karena minat itu gampang sekali berkurang atau hilang selama proses berguru mengajar.
Selain itu juga, minat sangat kuat terhadap belajar, lantaran kalau materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan berguru dengan sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya tarik baginya (Slameto, 1995: 57). Hal ini senada dengan pendapat Moh. Uzer Usman (1998: 27):
Kondisi berguru mengajar yang efektif yaitu adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap berguru lantaran dengan minat seseorang akan melaksanakan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang mustahil melaksanakan sesuatu.
Dari beberapa pengertian di atas, maka sanggup diambil kesimpulan, bahwa minat berguru yaitu keterlibatan sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman perihal ilmu pengetahuan dan mencapai pemahaman perihal ilmu pengatahuan yang dituntutnya lantaran minat berguru merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kaitannya dengan belajar..2)
Sumber:
1) Ngalimun dkk. 2015. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. (Halaman: 36-37).
2) https://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/12/01/minat-dalam-belajar-siswa/
Minat yaitu sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang lahir dengan penuh kemauannya dan yang tergantung dari talenta dan lingkungannya (Agus Sujanto, 1991: 92). Minat juga sanggup berarti kesadaran seseorang, bahwa suatu objek seseorang suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.
W.S. Winkel (1996: 105) menawarkan rumusan bahwa minat yaitu kecenderungan subjek yang mantap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa bahagia mempelajari materi itu. Hal ini sependapat dengan yang dikemukakan oleh Slameto (1995: 57) bahwa minat yaitu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Jika ada siswa yang kurang berminat terhadap belajar, maka diusahakan biar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang berafiliasi dengan harapan serta kaitannya dengan materi pelajaran yang dipelajari.
Sedangkan Doyles Freyer yang dikutip oleh Wayan Nurkancana (1986: 229) mengemukakan bahwa minat atau interest yaitu tanda-tanda psikis yang berkaitan dengan objek atau aktifitas yang men-stimulir perasaan bahagia pada individu. Minat sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, lantaran minat yang timbul dari kebutuhan undangan merupakan merupakan faktor pendorong bagi seseorang dalam melaksanakan usahanya. Jadi, sanggup dilihat bahwa minat yaitu sangat penting dalam pendidikan, lantaran merupakan sumber dari usaha.
Menurut The Liang Gie (1988: 28) minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan lantaran menyadari pentingnya kegiatan itu. Dengan demikian, minat berguru yaitu keterlibatan sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang dituntunnya.
Minat intinya yaitu penerimaan akan suatu kekerabatan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri (Slameto, 1995: 180). Semakin kuat atau bersahabat kekerabatan tersebut, maka semakin besar minat yang akan tumbuh. Suatu minat sanggup diekspresikan melalui suatu pernyataan yang memperlihatkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada hal lainnya, sanggup pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu acara siswa yang mempunyai minat terhadap subjek tersebut. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan menghipnotis terhadap berguru selanjutnya serta menghipnotis penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat terhadap sesuatu merupakan hasil berguru dan menyokong berguru selanjutnya.
Minat memegang peranan penting dalam proses berguru mengajar, lantaran kalau materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan berguru dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan ini Ahmad Tafsir (1992: 24) menyatakan bahwa minat yaitu kunci dalam pengajaran. Bila murid telah berminat terhadap kegiatan berguru mengajar, maka hampir sanggup dipastikan proses berguru mengajar akan berguru dengan baik. Dengan demikian, maka tahap-tahap awal suatu proses berguru mengajar hendaknya dimulai dengan perjuangan membangkitkan minat. Minat harus senantiasa dijaga selama proses berguru mengajar berlangsung. Karena minat itu gampang sekali berkurang atau hilang selama proses berguru mengajar.
Selain itu juga, minat sangat kuat terhadap belajar, lantaran kalau materi pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan berguru dengan sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya tarik baginya (Slameto, 1995: 57). Hal ini senada dengan pendapat Moh. Uzer Usman (1998: 27):
Kondisi berguru mengajar yang efektif yaitu adanya minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat merupakan suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya terhadap berguru lantaran dengan minat seseorang akan melaksanakan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang mustahil melaksanakan sesuatu.
Dari beberapa pengertian di atas, maka sanggup diambil kesimpulan, bahwa minat berguru yaitu keterlibatan sepenuhnya seseorang dengan segenap kegiatan pikiran secara penuh perhatian untuk memperoleh pengetahuan dan mencapai pemahaman perihal ilmu pengetahuan dan mencapai pemahaman perihal ilmu pengatahuan yang dituntutnya lantaran minat berguru merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam kaitannya dengan belajar..2)
Sumber:
1) Ngalimun dkk. 2015. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. (Halaman: 36-37).
2) https://suaranuraniguru.wordpress.com/2011/12/01/minat-dalam-belajar-siswa/
Belum ada Komentar untuk "✔ Minat Dalam Pembelajaran"
Posting Komentar