✔ Makam Yang Banyak Dikunjungi Di Banjarmasin

Makam yang Banyak Dikunjungi Di Banjarmasin - .  Sebagai kota religi Kota Banjarmasin dan sekitarnya banyak memiliki makam yang menjadi kunjungan dihari-hari biasa maupun menjelang bulan Ramadhan tiba. Ada sebagian dari keyakinan orang bahwa makam-makam tersebut memiliki nilai keramat dan sifat kewalian dari yang meninggal tersebut. Makam siapa saja?
1. Makam Datuk Kalampayan
Makam ini terletak di Desa Astambul Kabupaten Banjar Martapura atau sekitar 56 Km dari Kota Banjarmasin. Makam ini dikenal juga dengan julukan dengan Makam Syeh Muhammad Arsyad Al Banjari. Beliau ialah ulama besar Martapura yang dikenal di Asia. Banyak karya dari dia yang terkenal, salah satunya ialah Sabilal Muhtadin yang kini namanya menjadi nama masjid raya di Banjarmasin. Tidak sedikit para pengunjung  yang percaya bahwa Datuk Kalampayan memiliki sifat kewalian.

2. Makam Guru Sekumpul
Makam ini terletak masih di kota Martapura yaitu komplek Sekumpul Martapura dengan jarak sekitar 39 Km dari Banjarmasin.  Nama akrap lainnya dari sapaan guru sekumpul ialah guru Izai atau dengan nama lengkapnya ialah Syaikhuna al-Alim al-Allamah Muhammad Zaini bin al-Arif billah Abdul Ghani bin Abdul Manaf bin Muhammad Seman bin Muhammad Sa’ad bin Abdullah bin al-Mufti Muhammad Khalid bin al-Alim al-Allamah al-Khalifah Hasanuddin bin Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari. Beliau ialah salah satu keturunan dari Datu Kalampayan. Semasa hidunya dia sangat dikenal oleh para pejabat Pusat dan Daerah termasuk para Artis Ibukota Jakarta.

3. Makam Datu Sanggul
Datu Sanggul, demikian masyarakat menyebutnya, ialah seorang ulama dan tokoh masyarakat, khususnya di wilayah Tatakan, Tapin Selatan, Tapin. Ia hidup sekitar era ke-18 M, satu zaman dengan Maulana Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari.  Makam Datu Sanggul terletak terletak di desa Tatakan (14 km dari Rantau).  Kalau dari Banjarmasin ditempuh dengan jarak sekitar 113 Km atau sekitar 3 jam waktu tempuh sekarang.

4. Makam Sultan Suriansyah
Makam Sultan Suriansyah terletak di Kelurahan Kuin Utara, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin. Sultan Suriansyah merupakan raja Kerajaan Banjar pertama yang memeluk agama Islam. Sewaktu kecil namanya ialah Raden Samudera, sesudah diangkat menjadi raja namanya menjadi Pangeran Samudera dan sesudah memeluk Islam namanya menjadi Sultan Suriansyah. Gelar lainnya ialah Panembahan atau Susuhunan Batu Habang. Makam tersebut kini dapat diakses melewati jalan Kayutangi dan ketika ini makam tersebut terletak di tengah rumah pada penduduk.

5. Makam Habib Basirih
Makam Habib Hamid bin Abbas Bahasyim atau lebih dikenal dengan sebutan Habib Basirih, letaknya tidak begitu jauh dari jembatan tol menuju tempat Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin. Kubah ini berada di Jl Keramat RT 13, Kelurahan Basirih, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Silsilahnya, Habib Hamid bin Abbas bin Abdullah bin Husin bin Awad bin Umar bin Ahmad bin Syekh bin Ahmad bin Abdullah bin Aqil bin Alwi bin Muhammad bin Hasyim bin Abdullah bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad Al Faqih bin Abdurrahman bin Alwi Umul Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath.

Konon, antara Habib Basirih dengan salah satu wali songo, Sunan Ampel (Raden Rahmat), masih ada hubungan kekeluargaan. Sama-sama keturunan dari Waliyullah Muhammad Shahib Mirbath (keturunan generasi ke-16 dari Rasulullah Muhammad SAW).

Kedua tokoh ulama besar di jamannya ini, bertemu pada Alwi Umul Faqih bin Muhammad Shahib Mirbath. Sunan Ampel jalur putra Alwi Umul Faqih yang berjulukan Abdul Malik sedang Habib Basirih jalur putra Alwi Umul Faqih yang berjulukan Abdurrahman. Lalu, jikalau Sunan Ampel ialah keturunan ke 23 dari Rasulullah Muhammad SAW, maka Habib Basirih merupakan keturunan ke 36.  Untuk menuju kubah Habib Basirih, dapat ditempuh lewat jalur darat dan sungai. Menggunakan angkutan darat melalui Jl Gubernur Subardjo, Lingkar Selatan (jalan tol), Jl Trisakti, Komplek Lumba-Lumba atau memanfaatkan Sungai Basirih.

Bagikan Artikel ini