✔ Sifat Data Statistik
Sifat Data Statistik - . Berulang kali telah dikemukakan bahwa data statistik yaitu data yang berwujud angka. Sebagai data angka, data statistik mempunyai beberapa sifat tertentu, antara lain adalah:
1. Memiliki Nilai Relatif (relative Value) atau nilai semu. Nilai relatif dari suatu angka atau bilangan yaitu nilai yang ditunjukkan oleh angka atau bilangan itu sendiri.
Contoh :
Nilai relatif dari bilangan 5 yaitu nilai bilangan 5 itu sendiri
2. Memiliki Nilai Nyata (True Value) atau nilai sebenarnya. Nilai kasatmata dari suatu angka yaitu kawasan tertentu dalam suatu gugusan angka yang diawali oleh nilai relatif.
Contoh :
Nilai kasatmata dari 5 yaitu kawasan antara (5 – 0,5) hingga dengan (5 + 0,5). Makara nilai kasatmata dari angka 5 yaitu kawasan antara 4,5 – 5,5.
3. Memiliki Batas Bawah Relatif, Batas Atas Relatif, Batas Bawah Nyata, dan Batas Atas Nyata.
Contoh :
Bilangan 50 – 54
Maka batas bawah relatif yaitu 50 ; batas atas relatif 54 ; batas bawah kasatmata 50 – 0,5 = 49,5 (Lower Limit = l); batas atas kasatmata 54 + 0,5 = 54,5 (Upper Limit = u)
Bilangan 50 – 54 disebut Nilai Relatif ; 49,5 dan 54,5 disebut Nilai Nyata
4. Data statistik yang berbentuk data kelompok mempunyai nilai tengah atau titik tengah (Midpoint), yaitu nilai dari gugusan bilangan atau angka yang terletak di tengah-tengah gugusan angka atau bilangan tersebut.
Contoh :
a. Deretan angka yaitu 11, 12, 13, 14, 15 nilai tengahnya = 13, alasannya yaitu nilai 13 berada di tengah-tengah gugusan angka tersebut.
b. Data kelompok antara 40 – 44 nilai tengahnya = (40 + 44)/2 = 42, alasannya yaitu nilai 42 terletak pada gugusan angka tersebut di tengah-tengah.
5. Data statistik sebagai data angka, dalam penggunaan perhitungan tidak memakai sistem potongan melainkan memakai sistem desimal (pembulatan).
Contoh :
Pecahan ½ harus diubah menjadi 0,5
Baca juga: Skala Pengukuran Nominal dalam Statistika
6. Data statistik sebagai data angka dalam penggunaan perhitungan memakai sistem pembulatan angka, yaitu pada angka desimal biasanya dilakukan sesudah di belakang tanda koma dan diambil tiga angka saja dengan ketentuan :
a. Jika angka sesudah tanda koma 50 atau kurang dari 50 maka bilangan setelahnya dianggap 0 (nol) dan tiga angka sesudah bilangan desimal (tanda koma) tetap.
Contoh :
0,1234 dibulatkan menjadi 0,123
b. Jika angka sesudah tanda koma 51 atau lebih dari 51 maka bilangan setelahnya dianggap 1 (satu) dan bilangan 1 (satu) tersebut ditambahkan pada bilangan sebelumnya pada angka ketiga sesudah tanda desimal (tanda koma).
Contoh :
0,123517 dibulatkan menjadi 0,124
Sumber:
Prof. Drs. Anas Sudijono, 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Cetakan ke-22, Halaman20-22.
1. Memiliki Nilai Relatif (relative Value) atau nilai semu. Nilai relatif dari suatu angka atau bilangan yaitu nilai yang ditunjukkan oleh angka atau bilangan itu sendiri.
Contoh :
Nilai relatif dari bilangan 5 yaitu nilai bilangan 5 itu sendiri
2. Memiliki Nilai Nyata (True Value) atau nilai sebenarnya. Nilai kasatmata dari suatu angka yaitu kawasan tertentu dalam suatu gugusan angka yang diawali oleh nilai relatif.
Contoh :
Nilai kasatmata dari 5 yaitu kawasan antara (5 – 0,5) hingga dengan (5 + 0,5). Makara nilai kasatmata dari angka 5 yaitu kawasan antara 4,5 – 5,5.
3. Memiliki Batas Bawah Relatif, Batas Atas Relatif, Batas Bawah Nyata, dan Batas Atas Nyata.
Contoh :
Bilangan 50 – 54
Maka batas bawah relatif yaitu 50 ; batas atas relatif 54 ; batas bawah kasatmata 50 – 0,5 = 49,5 (Lower Limit = l); batas atas kasatmata 54 + 0,5 = 54,5 (Upper Limit = u)
Bilangan 50 – 54 disebut Nilai Relatif ; 49,5 dan 54,5 disebut Nilai Nyata
4. Data statistik yang berbentuk data kelompok mempunyai nilai tengah atau titik tengah (Midpoint), yaitu nilai dari gugusan bilangan atau angka yang terletak di tengah-tengah gugusan angka atau bilangan tersebut.
Contoh :
a. Deretan angka yaitu 11, 12, 13, 14, 15 nilai tengahnya = 13, alasannya yaitu nilai 13 berada di tengah-tengah gugusan angka tersebut.
b. Data kelompok antara 40 – 44 nilai tengahnya = (40 + 44)/2 = 42, alasannya yaitu nilai 42 terletak pada gugusan angka tersebut di tengah-tengah.
5. Data statistik sebagai data angka, dalam penggunaan perhitungan tidak memakai sistem potongan melainkan memakai sistem desimal (pembulatan).
Contoh :
Pecahan ½ harus diubah menjadi 0,5
Baca juga: Skala Pengukuran Nominal dalam Statistika
6. Data statistik sebagai data angka dalam penggunaan perhitungan memakai sistem pembulatan angka, yaitu pada angka desimal biasanya dilakukan sesudah di belakang tanda koma dan diambil tiga angka saja dengan ketentuan :
a. Jika angka sesudah tanda koma 50 atau kurang dari 50 maka bilangan setelahnya dianggap 0 (nol) dan tiga angka sesudah bilangan desimal (tanda koma) tetap.
Contoh :
0,1234 dibulatkan menjadi 0,123
b. Jika angka sesudah tanda koma 51 atau lebih dari 51 maka bilangan setelahnya dianggap 1 (satu) dan bilangan 1 (satu) tersebut ditambahkan pada bilangan sebelumnya pada angka ketiga sesudah tanda desimal (tanda koma).
Contoh :
0,123517 dibulatkan menjadi 0,124
Sumber:
Prof. Drs. Anas Sudijono, 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Cetakan ke-22, Halaman20-22.
Belum ada Komentar untuk "✔ Sifat Data Statistik"
Posting Komentar