✔ Peluang Perjuangan Sampingan Guru Dengan Modal Kecil Dan Minim Pesaing

Satu hal yang menyesakkan ketika mendengar banyak guru sibuk mencari usaha sampingan di luar jam mengajar di sekolah. Terutama peluang perjuangan dengan modal kecil dan minim pesaing. Padahal kalau boleh jujur, pekerjaan guru tak berhenti ketika jam bel pulang sekolah. Masih ada ulangan siswa yang belum dikoreksi, atau mengerjakan manajemen untuk esok, atau membimbing ekstrakurikuler (jika ada).

Tapi apa boleh buat, imbalan yang tak sebanding dengan pikiran, tenaga dan waktu yang dikeluarkan, memaksa guru harus pintar-pintar cari uang tambahan. Terlebih guru honorer, sudah jadi diam-diam umum bahwa honor yang diterima tidak cukup bahkan sekedar ganti uang bensin. Tak jarang

Jadi, tidak ada pilihan lain selain membuat perjuangan berdikari untuk menambal kebutuhan hidup sehari-hari.

Kabar baiknya, jadwal guru itu jelas. Kalaupun harus pulang di luar jam biasa, mungkin sekali dua kali. Tapi secara umum, sudah sanggup diperkirakan berapa jam dihabiskan untuk ngajar, dan berapa sisanya. Artinya anda sanggup merencanakan berapa waktu yang dimanfaatkan untuk mengelola perjuangan sampingan. Ngomingin perjuangan sampingan, bahwasanya ragam dan jenisnya sangat banyak. Lihatlah sekeliling anda, tetangga atau saudara yang kerja wiraswasta. Mampukah anda menghitung jenis perjuangan itu? Tidak, saking banyaknya. Mulai dari tambal ban, pijat refleksi, ternak ayam, toko kelontong, dan sebagainya.

Sayangnya, banyaknya pilihan itu terkadang membuat kita makin bingung. Mana yang sanggup cocok saya pilih, mana yang menjanjikan untung, dan sebagainya. Banyak sekali penyebab kita takut memulai, ibarat modal besar, tidak menguasai skillnya, wajib full time kerjanya, dan lain lagi.

Nah untuk itu, disini saya akan akan memberitahu peluang perjuangan yang kiranya cocok untuk anda para guru. Baik guru PNS maupun honorer. Agar lebih gampang menentukan dan memutuskan, disini akan dibedakan antara perjuangan sampingan guru yang sudah umum dengan jenis perjuangan yang masih minim peminat/pesaing.

Ragam Usaha Sampingan Guru yang Sudah Umum

Berikut ini ada 6 jenis perjuangan yang jamak dipilih para guru untuk mencari pemanis uang. Pekerjaan ini sepertinya sudah menempel dan menjadi andalan sebagian besar guru.

Meski sudah familiar, jenis-jenis perjuangan berikut tetap sanggup jadi pilihan. Dibalik tingginya persaingan, maka ada banyak sumber informasi (rekan seprofesi) yang sanggup membantu mengatasi kesulitan ketika memulai usaha. Tantangannya, butuh kreativitas dan penemuan untuk menarik minat calon konsumen.

1. Les Privat

Memberi belajar khusus untuk anak sekitar rumah ialah pekerjaan paling konvensional untuk guru. Tak jarang, orang bau tanah lah yang meminta guru untuk memberi les pada bawah umur mereka, kalau di lingkungannya belum ada.

Untuk menjadi tutor privat, anda sanggup menentukan apakah membuka di rumah, mendatangi rumah anak, atau bergabung dengan forum bimbingan belajar. Jika punya hambatan kasus ruang/tempat, jangan ragu untuk mendaftar di forum bimbel alasannya ialah waktu pekerjaan ini dilakukan di luar jam sekolah, sehingga tidak mengganggu pekerjaan utama.

2. Gerai tagihan dan pulsa

Persaingan tinggi nan ekstrim bakal dihadapi siapapun yang ingin memulai bisnis ini. Namun faktanya selalu muncul orang-orang gres yang mulai menggeluti dunia ini. Kenapa? Karena pulsa dan tagihan macam listrik, air, BPJS ialah kebutuhan primer ketika ini.

Usaha ini masih menjanjikan, meski ketika ini sudah banyak fasilitas untuk bayar tagihan atau beli pulsa. Bahkan hanya dengan sekali klik. Tapi dengan modal kepercayaan anda terhadap rekan guru lainnya, membuat mereka lebih pilih membeli di anda ketimbang lewat situs pembayaran online.

3. Kursus bahasa/komputer

Kalau dulu, perjuangan ini lebih banyak digeluti guru pengampu mapel bahasa dan TIK. Sekarang tidak. Kemajuan pesat teknologi mengatakan fasilitas untuk menguasai skill bahasa abnormal maupun multimedia. Banyak yang berguru belajar sendiri berhasil melewati mereka yang cuma modal kuliah.

Nah, entah sebagai guru kelas, guru seni tari, olahraga, atau guru lainnya berpeluang sukses dengan membuka kursus bahasa. Untuk itu, anda perlu merenungkan bahasa abnormal yang paling anda minati. Lalu meningkatkan skill tersebut dengan youtube atau situs berguru bahasa asing.

4. Jualan produk online

Ibu-ibu guru, terutama guru gres tidak abnormal dengan perjuangan ini. Produk yang dijual sanggup buatan sendiri, atau menjualkan barang milik orang lain. Ada banyak platform toko online, seperi blog/website, akun facebook, fanspage, instagram, atau akun di situs kenamaan ibarat tokopedia, shopee dll. Agar hasil penjualan lebih optimal, seringlah browsing perihal cara mengoptimalkan bisnis online.

5. Penulis buku

Bagi guru, menulis buku tidak hanya menguntungkan dari segi komersil, tapi juga menunjang karir. Saat ini menulis buku menjadi syarat untuk kenaikan pangkat. Sayangnya, masih marak buku hasil “jahitan”. Buku yang tersebar bukan karya sendiri, melainkan jasa dari pihak tertentu.

Bagi anda yang punya hobi menulis, menulis minimal satu buku tentu sasaran yang harus dicapai. Kalau tidak diterima penerbit mayor, lewat self publishing juga tak kalah menjanjikan. Yang penting sasaran promosinya jelas. Tak perlu muluk-muluk bersaing di toko buku besar, cukup pasarkan di lingkungan internal sekolah atau kecamatan dulu.

6. Pertanian dan peternakan

Kalau tinggal di desa, hampir semua guru punya sawah atau lahan untuk dijadikan daerah usaha. Entah digarap sendiri atau diburuhkan ke orang lain. Faktanya, hasil dari pertanian atau merawat binatang ternak jadi sumber utama penghasilan, bukan dari honor mengajar.

Jika anda ingin memulai perjuangan ini, tidak susah mencari orang yang mau memberi solusi. Tinggal kapan mau mulai. Memang kalau tidak punya lahan sendiri, maka modalnya tentu lebih banyak. Solusinya ialah menyewa lahan atau bekerja paruh waktu di ladang milik orang lain.

Bagaimana? Sudah ada citra jenis perjuangan yang cocok? Jika belum, yuk simak perjuangan lainnya yang belum banyak diketahui guru dan modal yang diharapkan juga relatif sedikit.

Ragam Usaha Sampingan Guru dengan Modal Kecil dan Minim Pesaing

Salah satu opsi untuk membuat lapangan kerja sendiri yang hemat modal ialah perjuangan berbasis online. Nah kabar manis buat para guru yang aktif di media sosial, atau setidaknya kerap bersinggungan dengan IT untuk mengerjakan administrasi. Itulah modal awal untuk mulai membuatkan usaha-usaha berikut ini.

1. Bimbel Online

Sebuah penemuan yang sekarang mulai banyak muncul ialah bimbel online. Anda tidak perlu lagi menyiapkan ruang kelas dan tatap muka langsung, cukup membuat komunitas online untuk memberi bimbingan. Kaprikornus modal sanggup dibilang nol, hanya butuh tersedia jaringan internet. Modal akan anda perlukan untuk pengembangan, semisal membuat brosur promosi, door to door, dan lainnya.

Bagaimana persaingannya? Kalau anda berselancar di internet, mungkin anda akan bergidik melihat begitu banyaknya situs-situs bimbel online. Bukan itu targetnya. Cukup lingkup lokal saja. Seperti bawah umur di desa anda, atau satu kompleks perumahan. Lingkup yang kecil ini ibarat ini masih minim pesaing.

2. Content Writer

Yang ini bahwasanya sama dengan menjadi penulis. Namun fokusnya bukan menulis buku atau artikel di media massa, tapi menjual goresan pena lewat situs online! Apakah bisa?

Semakin bergantungnya masyarakat pada informasi secara online, membuat situs-situs besar selalu membutuhkan artikel-artikel fresh untuk menunjang update artikel mereka. Ada yang mematok harga menurut jumlah kata, ada pula yang menerapkan sistem kontrak. Namun syaratnya, mereka harus tahu dulu track record anda, bagaimana kualitas goresan pena anda. Jika berminat, anda juga harus memastikan pihak yang anda ajak kerjasama benar-benar terpecaya.

3. Jualan foto

Daripada cuma majang foto di facebook dan instagram, mending berguru fotografi yang serius, kemudian dijual ke beberapa situs online. Diantaranya ShutterStock.com yang akan mengatakan anda komisi 20-30%, kemudian Istockphoto.com dengan komisi 15% per foto. Ada lagi StockFresh.com, Fotolia.com, dan lain-lain.

Modal utama yang diharapkan ialah kamera resolusi tinggi biar kualitas foto anda bagus, dan tentu saja tersedianya jaringat internet.

4. Software developer/aplikasi pendidikan

Aplikasi/software pendidikan sekarang menjadi kebutuhan guru seiring dengan tuntutan pelaporan maupun manajemen yang wajib berbasis komputer. Ini peluang yang tidak sanggup dilewatkan.

Kendalanya ialah banyak aplikasi pendidikan ketika ini yang sudah dibagikan secara gratis. Mulai dari aplikasi penilaian, absensi, atau perangkat pembelajaran. Jangan salah, bahwasanya itu tidak murni gratis. Mereka punya iklan sebagai sumber penghasilan. Bagaimana dengan anda? Anda sanggup gunakan teknik ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Jika hasil modifikasi anda berbuah aplikasi yang lebih lengkap dan lebih gampang dipakai, sangat mungkin hasil jerih payah anda berbuah penghasilan.

5. Nitip jualan di koperasi sekolah

Mungkin anda bertanya, kok sanggup jualan di kopsis termasuk perjuangan kecil dan minim pesaing. Begini, pada umumnya koperasi sekolah itu jenis perjuangan yang dikelola secara berdikari oleh sekolah, tanpa melibatkan pihak lain. Nah, upayakan biar seluruh barang yang dijual berasal dari unsur sekolah, ibarat guru dan tendik. Dengan demikian, siapapun yang mau sanggup menitipkan masakan atau barang ingin dijual untuk menambah pemasukan harian.

Kuncinya ialah terbuka, baik kepada sesama guru maupun orang tua. Terbuka mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga laba yang didapat. Jangan hingga perjuangan ini malah mengakibatkan kasus di kemudian hari.

Nah, sudahkah anda putuskan perjuangan apa yang ingin anda coba? Jika masih belum, jangan khawatir, masih ada kok peluang perjuangan sampingan lain yang patut anda pertimbangkan, ibarat driver ojek online, menjahit, makelar properti. Jenis-jenis perjuangan ini tidak saya masukkan lantaran tidak berafiliasi eksklusif dengan dunia guru.

Demikianlah artikel mengeni peluang perjuangan sampingan untuk guru dengan modal kecil dan minim pesaing. Mudah-mudahan sanggup membantu mengatasi kasus para guru yang ingin menerima pemanis penghasilan di luar profesi mengajar. Jangan lupa bagikan artikel ini ke rekan-rekan kita seprofesi, siapa tahu mereka lebih membutuhkan.