✔ Gunakan Metode Mnemonic Untuk Memudahkan Anak Menghafal

Sekolah ialah ruang kebebasan siswa mempelajari banyak sekali ilmu, karakter, dan keterampilan. Di ruang-ruang kelas mereka menemukan wawasan baru, yang terkelompokkan menjadi 3 ranah: kognitif, afektif dan psikomotor - pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Untuk perilaku dan keterampilan, biasanya lebih banyak dipelajari melalui praktek dan pembiasaan. Sedangkan pada kognitif, anak akan berhadapan dengan istilah-istilah gres yang mengharuskannya terus mengingat istilah itu dalam jangka waktu lama.

Tapi tunggu dulu . . .

Ada banyak orang yang mencibir guru-guru yang sering menyuruh siswanya menghafal. Patutkah?

Jika menghafal itu dijadikan rutinitas belajar, maka guru pantas disebut demikian. Sampai sehari-harinya hanya ceramah dan hafalan. Otomatis siswa merasa bosan. Dan kalau sudah muncul rasa jenuh, mau materinya diteruskan menyerupai apa ya tidak ada yang masuk.

Jadi masalahnya disitu, bukan pada perlu atau tidaknya guru menerapkan teknik menghafal dalam pembelajaran. Kadang-kadang banyak orang (biasanya orang yang menganjurkan pembelajaran aktif-kreatif) menilai kegagalan siswa itu alasannya ialah guru bisanya hanya menyuruh siswanya menghafal. Padahal tidak demikian.

Coba, pelajaran apa yang tidak mengandung istilah-istilah yang harus diingat siswa? Semua bahan niscaya ada. Dan menjadi sebuah kesalahan kalau guru sudah menguasai banyak sekali macam model mengajar, tapi masih menyulitkan siswa untuk menghafal bahan di dalamnya.

Kembali lagi, menghafal merupakan kemampuan yang wajib dimiliki siswa semoga menjadi pribadi pembelajar. Menghafal ialah skill dasar yang menjembatani siswa gampang mengingat istilah-istilah, baik yang masih gres atau yang sudah lama.

Inilah yang akan kita dalami, perihal bagaimana cara mempermudah siswa mengingat istilah yang ada di buku-buku.

Ada 2 hal yang sesungguhnya menjadi keinginan semua guru maupun orang bau tanah tekait hal ini:

  1. Siswa lebih cepat menghafal.
  2. Mereka tidak merasa dirinya sedang menghafal.

Terlihat menyerupai 2 hal yang bertolak belakang. Bagaimana mungkin gampang dan cepat menghafal tanpa dirinya sadar telah melakukannya? Jawabannya sangat mungkin. Dan memang 2 hal itulah yang harus diupayakan, mengingat kegiatan menghafal itu memang pondasi berguru si anak.

Nah, disini kita akan mengupayakan hal itu dengan metode memperpendek istilah yang mana kata-katanya lebih bersahabat di indera pendengaran siswa.

Metode ini dikenal dengan Mnemonic.

Metode mnemonik (baca: ne-mo-nik) akan menciptakan proses mengingat menjadi lebih mudah.

Kenapa? Karena mnemonic menggunakan prinsip asosiasi (menghubungkan) antara suatu hal dengan yang lain. Tentu saja tidak serta merta siswa eksklusif hafal begitu saja, namun butuh sedikit perjuangan dan diterapkan terus menerus.

Adapun manfaat penggunaan mnemonic ialah sebagai berikut,

1. Memudahkan mengingat

Kita tahu bahwa menghafal merupakan acara yang menjenuhkan. Teknik-teknik mnemonic akan memudahkan siswa dalam mengingat bahan pelajaran serta membantunya mengingat informasi lebih cepat dan mempertahankannya lebih lama.

2. Memudahkan belajar.

Jika teknik menghafal sudah dikuasai dengan baik, maka otomatis semangat siswa untuk berguru akan meningkat. Dengan demikian, pelajaran yang tidak membutuhkan hafalan akan lebih gampang dipelajari alasannya ialah dasar hafalan anak sudah kuat.

Selain itu, mnemonik juga berkhasiat dalam mengoptimalkan waktu berguru dan mencapai tujuan pembelajaran lebih gampang dengan waktu yang lebih cepat..

3. Mendukung suksesnya pembelajaran aktif-kreatif.

Kita tahu apapun model pembelajaran yang dipakai, semua memerlukan skill menghafal yang baik. Dengan teknik menghafal yang cepat dan mudah, maka acara belajar-kreatif akan terbantu.

Baca juga: Tips Ceramah Yang Baik Saat Mengajar

Nah, inilah 6 teknik yang biasa digunakan dalam metode mnemonic untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan menghafal:

1. Akronim

Akronim berarti menciptakan kependekan/singkatan dari suatu kelompok kata (kalimat) menjadi kata gres yang lebih mudah.

Ini pola penggunaan akronim:

  • Mengambil aksara pertama dari seluruh kata. Seperti MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) dan lain-lain.
  • Hanya menyertakan suku kata awal semoga yummy diucapkan. Seperti Jabar, Kaltim, Jabodetabek dan lainnya.
  • Membentuk kata, tapi memerlukan imajinasi. Contoh : Jenis-jenis pengungkit (jika yang di tengah Titik Tumpu, maka itu Tuas Jenis 1. Jika yang ditengah Titik Beban, maka itu Tuas Jenis 2, dan kalau yang di tengah Titik Kuasa, maka itu Jenis 3. Semua itu sanggup diingat dengan abreviasi T1B2K3.

Yang menarik, ternyata ada beberapa istilah terkenal yang mungkin tanpa kita sadari merupakan akronim. Seperti sinetron (sinema elektronik), laser (light amplication by simulated emission of radiation) dan lainnya.

2. Akrostik

Akrostik ialah penggunaan setiap aksara pertama atau suku kata pertama kemudian menggabungkannya menjadi suatu kalimat. Akrostik tidak harus selalu menggunakan aksara pertama dan juga tidak selalu menghasilkan singkatan dalam bentuk sutu kata atau frasa. Akrostik juga menggunakan aksara kunci untuk menciptakan konsep abnormal menjadi lebih konkrit sehingga lebih gampang diingat.

Contoh pemakaian akrostik ialah warna pelangi MEJIKUHIBINIU (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu).

3. Teknik Loci

Loci merupakan teknik mnemonic yang dilakukan dengan cara mengasosiasikan benda-benda di lokasi yang anda kenal dengan hal-hal yang ingin anda ingat.
Contoh :
Untuk memicu ingatan anak semoga gampang mengingat urut-urutan alat pencernaan insan mulai awal hingga akhir, kita bisa mengasosiasikan ruangan kelas. Apa saja yang terjadi di lisan kita asosiasikan dengan memasuki ruang kelas 1, di kerongkongan kita asosiasikan masuk ruang kelas 2, di lambung kita asosiasikan ruang kelas 3, dan seterusnya sampai terakhir di anus kita asosiasikan masuk ruang kelas 6.

Meski tampak sulit diterapkan anak usia tingkat dasar, tapi sesungguhnya bisa. Asalkan benda yang diasosiasikan tidak jauh dari kesehariannya. Namun demikian, teknik loci lebih gampang diterapkan pada orang mempunyai kekuatan imajinasi yang besar lengan berkuasa untuk menggambarkan segala sesuatu yang ingin diingatnya.

Semakin unik imajinasinya, semakin gampang untuk mengingatnya.

4. Chunking (pemotongan)

Teknik chunking sangat sempurna digunakan untuk mengingat angka/bilangan. Jangankan siswa, orang dewasapun kesulitan mengingat angka yang jumlahnya banyak, menyerupai nomor telepon. Ini wajar, alasannya ialah memori otak insan mempunyai kapasitas yang begitu terbatas. Nah disinilah perlunya dilakukan pemotongan terhadap deretan angka-angka itu.

Jadi prinsipnya adalah, daripada menghafal deretan angka yang begitu banyak, lebih baik memotong angka-angka itu menjadi beberapa bagian.

Contohnya untuk menghafal angka 085655746808, lebih gampang bila dipotong menjadi 085-655-74-68-08.

5. Rima dan Lagu

Coba saya tebak, lebih gampang mana saya dan anda waktu disuruh menghafal rumus/teori dengan menghafal lagu yang kini lagi populer? Kemungkinan besar yang menghafal lagu.

Kadang-kadang kita juga suka geleng-geleng melihat anak yang diminta mengingat pelajaran sulitnya minta ampun, begitu menyanyikan lagu begitu lancarnya. Itu alasannya ialah ada nada dari apa yang ia hafal.

Rima dan lagu merupakan salah satu teknik mnemonik yang sangat baik digunakan. Warna nada dan lagu akan membantu memaksimalkan proses ingatan, dan masuk ke dalam memori audio seseorang.

Misalnya untuk menghafal nama-nama hari atau alfabet, biasa menggunakan lagu “Twinkle,Twinkle, Little Star.” Selain itu kita juga bisa mengubah isi bahan yang kita asuh menjadi bait-bait yang dinyanyikan dengan nada lagu tertentu.

Ini salah satu pola bahan perihal menaati peraturan sekolah (menggunakan nada lagu Sebatang Pohon).
Aku berguru sehari-hari
Di ..... yang kusayangi
Peraturan di sekolah ini
Aku turuti, saya patuhi

Bertemu guru eksklusif menyapa
Ucapkan salam mencium tangan
Sayang kepada semua teman
Berbuat terpuji kita amalkan

6. Sistem kata penanda

Sistem kata penanda berarti dengan mengaitkan atau menghubungkan satu kata dengan kata lain melalui sebuah agresi atau citra menggunakan objek nyata. Sistem kata penanda sangat baik utnuk membantu mengingat rumus-rumus matematika, fisika, atau kimia. Bahkan kalau kata penanda itu dibentuk unik, meski kurang nyambung, justru akan lebih mempermudah proses mengingat dan menahannya dalam waktu lama.

Untuk misalnya kita menggunakan cara menghafal unsur periodik kimia dari RumusHitung.com berikut ini.
Golongan IA >> H-Li-Na-K-Rb-Cs-Fr

HaLiNa Kawin Rabu Cs Frustasi
Hiii LiNaKo Raib Calonsuaminya Frustasi

Golongan II A .>> Be–Mg–Ca–Sr–Ba–Ra

Beli Mangga Campur Sirup Banyak Rasa
Bebek Mangan Cacing Seret Banget Rasane
Beli Mangga Cari Sirsak Bawa Rambutan

Bagaimana, tertarik mencobanya? Atau anda sudah menerapkan beberapa diantaranya?
Semoga sedikit pemaparan perihal metode mnemonic ini bermanfaat untuk anda. Silahkan anda terus membuatkan metode ini di kelas anda. Karena sudah banyak yang mengambarkan metode mnemonic sangat membantu anak dalam menghafal, khususnya pada materi-materi yang didominasi istilah-istilah sulit..

Belum ada Komentar untuk "✔ Gunakan Metode Mnemonic Untuk Memudahkan Anak Menghafal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel