✔ Cara Promosi Sekolah Dengan Metode Pkp Untuk Mendatangkan Banyak Siswa Baru

Salah satu alasan mengapa semua sekolah harus melaksanakan promosi ialah tuntutan mendapat banyak siswa. Terutama untuk sekolah yang mengandalkan operasional hanya dari dana BOS, maka jumlah siswa sangat menentukan.

Banyak siswa artinya banyak dana. Dengan dana yang cukup, bahkan berlebih, sekolah bisa lebih leluasa mengembangkan agenda yang diinginkan.

Sementara itu, kalau melihat kenyataan yang ada sekarang, tidak ada satupun yang bisa berleha-leha duduk cantik menunggu datangnya siswa. Semua harus jemput bola. Semua harus berpikir keras bagaimana mendatangkan siswa sebanyak-banyaknya.

Baca juga: Inilah Penyebab Sekolah Swasta Semakin Maju dan Banyak Diminati

Lalu, apa bergotong-royong bentuk promosi yang terbaik untuk dilakukan?

Jawabannya ialah promosi secara berkesinambungan, terus menerus.

Jadi tidak menyerupai promosi yang banyak dilakukan, yang cenderung momentual (dadakan menjelang ekspresi dominan PPDB). Tapi promosi yang direncanakan secara terperinci dan terukur sehingga dalam satu tahun didominasi oleh promosi. Promosi, promosi, promosi, tentu dalam banyak sekali bentuk.

Bagi sebagian orang hal ini tampak konyol dan mustahil. Bagaimana mungkin dalam satu tahun hanya memikirkan promosi?

Kita mungkin belum menyadari acara di sekolah bergotong-royong bisa dimaksimalkan sebagai media promosi. Bahkan hingga hal kecil sekalipun. Kaprikornus sama sekali tidak mengganggu kegiatan sehari-hari.

Untuk itulah, pada postingan ini kita akan mempelajari bagaimana mempromosikan sekolah yang efektif, yang tidak hanya sekedar pasang spanduk dan berbagi brosur di ekspresi dominan penerimaan siswa baru. Mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca sekalian. Dan cara ini bergotong-royong lebih ditujukan bagi sekolah kecil yang jumlah siswanya terus menurun, meskipun sudah berusaha melaksanakan perbaikan sana-sini menyangkut kualitas pembelajaran di sekolah.

Penyebutan metode PKP tidak lain hanya bertujuan biar lebih gampang mengingat step by step-nya:

  1. Petakan target
  2. Kenalkan sekolah
  3. Promosikan!

Tahap #1 : Petakan target

Kita perlu tahu dulu siapa dan berapa jumlah calon siswa kita nanti (perkiraan). Sehingga ada citra model promosi menyerupai apa yang tepat.

Apa yang dilewatkan oleh banyak sekolah ialah mereka hanya memperkirakan jumlah siswa gres dalam jangka waktu dekat. Akibatnya, mereka terkejut begitu memasuki tahun pelajaran gres ternyata siswa pendaftar kurang dari kuota yang diinginkan.

Salah satu penyebabnya alasannya ialah perencanaan penerimaan siswa gres hanya fokus pada calon siswa pada tahun aliran mendatang, tidak memikirkan calon siswa pada 2-3 tahun lagi.

Kita boleh berpikir menyerupai itu andai kiprah kita sebagai guru berakhir di tahun depan. Nyatanya tidak. Sehingga kita butuh citra berapa siswa kita di tahun-tahun berikutnya.

Minimal calon siswa gres selama 5 tahun mendatang.

Pemetaan menyerupai ini pastinya memerlukan tenaga dan pikiran lebih banyak. Tapi ini hanya di awal. Jika kini kita mulai memperkirakan calon siswa gres pada 1 hingga 5 tahun mendatang, di tahun depan kita hanya akan menambah calon siswa pada 1 tahun aliran berikutnya. Begitupun seterusnya.

Dengan cara menciptakan kelompok-kelompok menyerupai di bawah ini, kita sekaligus bisa mendata berapa banyak siswa kita selama beberapa tahun ke depan.

Kelompok 1 : Saudara siswa yang kini masih aktif

Periksa buku induk siswa. Teliti siswa aktif kita dikala ini, pilih siapa saja yang mempunyai saudara (adik) yang usianya tidak terpaut jauh. Catat nama-nama tersebut. Merekalah yang paling diutamakan melanjutkan jejak kakak-kakaknya mengisi kursi sekolah kita.

Mengapa?

Karena merekalah tolok ukur seberapa berhasil layanan pendidikan kita. Umumnya orang bau tanah akan mempercayakan kembali putra-putrinya bersekolah di forum kita. Namun kalau orang bau tanah berpikir sebaliknya, apalagi jumlahnya banyak, maka itu menandakan ada yang salah dengan pelayanan yang kita berikan.

Sekalipun mereka keinginan terbesar, kita tidak bisa memperlihatkan promosi secara khusus. Karena penilaian orang bau tanah otomatis didasarkan pada anaknya yang kini masih kita didik.

Kelompok 2 : Siswa yang kini berguru di sekolah-sekolah target

Apa itu sekolah target?

Sekolah sasaran ialah sekolah yang jenjang pendidikannya lebih rendah, yang waktu ekspresi dominan lulusan kita inginkan siswa-siswinya mau melanjutkan ke sekolah kita. Jika kita mengajar SD, maka targetnya ialah TK. Jika kita mengajar SMP, targetnya niscaya SD/MI.

Saat menentukan lembaga-lembaga yang menjadi target, pilih sekolah yang menjadi prioritas. Urutkan mulai atas hingga bawah menurut prioritas itu. Prioritas pertama ialah forum yang dikala ini “menyumbang” siswa terbanyak ke sekolah kita dan atau forum terdekat. Dilanjutkan pada prioritas kedua, ketiga, dan seterusnya.

(Untuk mengetahui jumlah siswa di masing-masing sekolah target, kita bisa melihat data dari Verval PD Kemdikbud. Kita semua tahu data dapodik dari tiap forum terkumpul di situs tersebut.)

Berapa banyaknya?

Jawabannya tergantung kuota atau kebutuhan kita. Semakin sedikit sekolah sasaran lebih baik alasannya ialah promosi kita nanti lebih terfokus. Namun, perhatikan betul jumlah siswa dari sekolah itu.

Idealnya, tiap tahun aliran gres kita menargetkan siswa 2 – 3 kali lipat lebih banyak dari kuota yang diinginkan.

Ini alasannya ialah hampir tidak mungkin siswa dari satu sekolah 100% melanjutkan ke sekolah yang sama. Kita harus memaklumi meskipun upaya promosi kita sangat sempurna dan massif, peluang berhasilnya tidak bisa diprediksi.

(Saat memasukkan jumlah siswa, besar kemungkinan ada data ganda. Dimana ada siswa dari kelompok 1 ialah  kelompok 2 juga, artinya saudara siswa yang kini aktif merupakan siswa yang juga menempuh pendidikan di jenjang pendidikan lebih rendah). Disini perlu ketelitian. Masukkan siswa tersebut pada salah satu kelompok.)

Nah, hingga disini kita sudah punya citra berapa banyak calon siswa kita selama 1 hingga 5 tahun ke depan. Data tersebut punya manfaat berikut,

  • Memprediksi tahun berapa kita melaksanakan promosi dalam koridor yang normal, massif atau sangat massif.
  • Memberi petunjuk berapa tingkat keberhasilan seni administrasi promosi yang kita terapkan dari tahun ke tahun.
  • Memberi tahu huruf siswa menyerupai apa yang menentukan sekolah kita (prestasi di kelas, latar belakang orang tua, dan sebagainya)

Tahap #2 : Kenalkan Sekolah

Setelah kita pegang data jumlah siswa target, saatnya menyusun planning untuk mengenalkan sekolah kita kepada sekolah target.

Tahap ini belum masuk pada tahap promosi sekolah. Kenalkan! Jangan terburu memperlihatkan kesan ingin mempromosikan diri. Beberapa sekolah mengalami kegagalan alasannya ialah kerap menyelipkan kata-kata iklan layaknya sales.

Semua orang kini sudah pintar. Mereka bisa menilai dengan cara mereka sendiri apakah sekolah kita layak atau tidak bagi putra-putrinya. Jangan hingga mereka berpikir, “Ini kok kayak Pilkada. Kesini gres sekali cuma ingin promosi.”

Itu bisa jadi bumerang.

Selain itu, alasan kita perlu mengenalkan sekolah dengan sempurna ialah alasannya ialah banyak orang bau tanah yang hanya mengenal identitas, bangunan, prestasi atau agenda unggulan kita dari luar. Mereka belum pernah melihat kita dari dekat, belum melihat kekuatan sekolah kita.

Jadi, inilah yang akan kita lakukan: mengenalkan kekuatan sekolah.

1. Buat event di sekolah target.
Jika sekolah targetnya ialah Taman Kanak-kanak atau SD, usahakan menentukan event yang menghadirkan orang bau tanah siswa.

Akan lebih baik kalau sebelumnya kita menciptakan perjanjian kerjasama dengan sekolah sasaran untuk melaksanakan event dalam beberapa tahun ke depan. Sehingga terjalin ikatan dengan sekolah target.

Penentuan waktu merupakan hal penting dalam mengadakan event. Pilih waktu yang tidak mengganggu jalannya KBM, menyerupai jeda antara ulangan selesai dan libur semester.

Jangan lupa, siapkan amunisi utama. Siapa lagi kalau bukan siswa kita yang merupakan alumni sekolah target. Pilih beberapa yang paling menonjol prestasinya. Inilah bergotong-royong inti dari mengenalkan kekuatan sekolah melalui event.

Dengan melibatkan mereka dalam event, orang bau tanah sanggup membayangkan bagaimana anaknya kelak dikala berguru di sekolah kita. Untuk itu, usahakan menentukan amuunisi yang tepat.

2. Door to door
Banyak yang menganggap metode ini kurang efektif, dan hanya menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Benar. Kalau sasaran door to door nya serampangan, maka akibatnya tidak akan efektif.

Lain halnya kalau anda berhasil mengambil sampel yang sempurna untuk dikunjungi, menyerupai stake holder atau tokoh masyarakat. Lalu ajak mereka ngobrol soal pendidikan, berikut pendapat dan solusi dari anda, maka metode ini akan banyak membantu.

Ini alasannya ialah mereka mungkin akan menyampaikannya pada masyarakat. Bagaimanapun, metode “mouth to mouth” (dari verbal ke mulut) hingga kini masih diakui sebagai metode promosi yang efektif.

3. Maksimalkan blog/website sekolah dan sosial
Permudah sasaran dalam mengakses informasi perihal sekolah kita melalui internet, yakni lewat sosial media atau lewat blog/website. Tampilkan suasana sekolah apa adanya, yaitu foto-foto kegiatan sehari-hari. Hanya dengan 2 media ini, asalkan konsisten dan terawat dengan baik, akan menambah kesan poitif bagi calon siswa dan orang tua.

Baca juga: Membuat Web/Blog Sekolah dan Mengubah Domain Menjadi .sch.id

Tahap #3 : Promosikan!

Kalau tahap #1 dan #2 sudah dikerjakan, barulah kita melaksanakan promosi. Media atau metode promosi yang umum dipakai ialah sebagai berikut.

  • Brosur
  • Banner
  • Spanduk
  • Presentasi di sekolah-sekolah
  • Video kegiatan
  • Beasiswa

Kita juga akan memakai media-media di atas sebagaimana sekolah lain. Hanya bedanya, alasannya ialah sasaran sudah kita petakan maka kita akan gampang menentukan skala prioritas.

Contohnya, mana saja daerah yang akan kita pasangi banner, sekolah mana yang akan kita sebarkan brosur dalam jumlah banyak dan sedikit, mana yang perlu kita datangi untuk presentasi dan sebagainya. Semuanya tergantung hasil penilaian seluruh warga sekolah.

Yang terpenting, jangan lupa mencantumkan 6 hal penting ini pada setiap media promosi:

  1. Fasilitas unggulan sekolah
  2. Prestasi akademik dan non akademik
  3. Profil guru dan tenaga kependidikan
  4. Program unggulan sekolah
  5. Kultur / Lingkungan sekolah
  6. Kreativitas dalam KBM

Nah, itulah teknik promosi sekolah untuk mendatangkan banyak siswa gres dengan metode PKP. Metode ini bisa dimanfaatkan terutama oleh sekolah-sekolah kecil yang menemui hambatan berupa minimnya siswa yang mendaftar tiap tahun. Di luar itu, tak kalah pentingnya semua sekolah selalu mengupgrade kualitas pembelajaran. Karena perbaikan layanan pendidikan bagi siswa-siswi masih merupakan bentuk promosi paling baik yang tidak ada tandingannya.

Baca juga : 9 Ciri Guru yang Baik dan Disukai Siswa

Dimanapun, hingga kapanpun, kalau sekolah mempunyai keunggulan dalam memperlihatkan layanan pendidikan, ia akan selalu menyandang sekolah pilihan.

Belum ada Komentar untuk "✔ Cara Promosi Sekolah Dengan Metode Pkp Untuk Mendatangkan Banyak Siswa Baru"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel