✔ Cara Mengatasi Anak Nakal Dan Badung Di Sekolah

Cara Mengatasi Anak Nakal di Sekolah - Mengatasi anak nakal merupakan kiprah sehari-hari seorang guru. Hampir setiap tahun dalam satu kelas, niscaya ada beberapa anak yang dikategorikan nakal. Nah, disini perlu keterampilan tersendiri untuk mengatasinya. Bagaimana caranya?

Perlu diketahui, menyebut anak nakal bahwasanya kurang sempurna kalau itu keluar dari ucapan guru. Sebab ucapan itu muncul karena guru tidak sanggup mengendalikan sikap siswanya yang tergolong menyimpang tersebut.

Padahal label anak nakal sangatlah berbahaya disandang anak. Guru yang melabeli anak dengan sebutan “anak nakal” akan ditanggung selama bertahun-tahun selama anak tersebut bersekolah. Jika cap nakal itu diperoleh di tahun pertama, sanggup dipastikan cap itu akan terus melekat.

Jadi, langkah penting pertama menghadapai anak nakal dan bandel yakni menahan diri untuk tidak mengeluarkan cap negatif. Mari kita mulai dari diri kita dulu. Kalau sudah, barulah kita lanjutkan ke upaya berikutnya.

Penyebab Anak Nakal di Sekolah

Anak mempunyai sifat nakal tidak terbentuk dengan sendirinya. Setidaknya ada 2 faktor yang berperan:

1. gen/bawaan
2. lingkungan sekitar.

Kenakalan juga demikian. Tidak sanggup eksklusif kita menjudge bahwa kebiasaan nakal murni kesalahan anak itu. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi.

Kenapa kita wajib tahu ini?

Agar ketika menghadapi anak nakal, tidak ada sedikitpun rasa dendam kepada mereka. Terkadang saking jengkelnya, kita hingga lupa bahwa yang kita hadapi bahwasanya yakni anak-anak.

Berikut ini faktor-faktor yang sanggup menjadi penyebab anak nakal dan bandel:

1. Kurang menerima perhatian orang tua.
Sikap negatif yang ia tunjukkan bahwasanya alasannya yakni ingin menerima perhatian. Ia akan mengulang-ulang kesalahan dan tak peduli meskipun orang lain (guru) murka kepadanya, alasannya yakni dari cara inilah ia diperhatikan.

2. Korban perundungan (pembullyan).
Ini yang jamak terjadi akhir-akhir ini. Anak yang pernah menerima perlakuan jelek disisihkan dari pergaulan, dibully, dan sebagainya, sanggup menjadi bom waktu yang sanggup ia luapkan kapan saja.

3. Orang tuanya broken home
Anak yang mengetahui orang tuanya bermasalah sudah niscaya merasa tak nyaman lagi beraktivititas. Akibatnya ia kehilangan fokus mencar ilmu di kelas dan lama-lama menjadi biang onar di sekolah.

Ketiga hal di atas hanyalah teladan penyebab anak nakal dan bandel. Dan masih sanggup bertambah seiring dengan banyaknya masalah dan alasan-alasan lain yang menyebabkan anak berperilaku menyimpang.

Cara menghadapi/mengatasi anak nakal di sekolah

Baiklah, beberapa tips berikut mudah-mudahan membantu anda yang sudah kehabisan cara menghadapi anak nakal di sekolah:

1. Berhenti menunjukkan sebutan negatif pada anak tersebut.
2. Katakan anda percaya padanya! Bilanglah “Saya rasa apa yang orang katakan wacana kau itu salah, saya pikir kau lebih baik dari apa yang orang bicarakan.”
3. Sambil melaksanakan pendekatan, gali terus gosip wacana latar belakang keluarga, komentar tetangga, lingkungan sekitar biar lebih terperinci lagi mengenai penyebab anak melaksanakan kenakalan.
4. Berikan ia kepercayaan di dalam kelas. Mulai dari hal sederhana ibarat memimpin doa bersama atau membawakan tas dari ruang guru menuju kelas.
5. Temukan ketika beliau berbuat baik kepada temannya. Puji kebaikannya itu di hadapan teman-teman lain.
6. Saat beliau kembali berulah, katakan “akhir-akhir ini Bapak melihat pencapaian besar dalam diri kamu, bapak bangga, kenapa melaksanakan hal tidak baik lagi?”
7. Kalau sudah ada perubahan, tanamkan keyakinan “Bapak bangga, dan bapak yakin kau sanggup menentukan mana perbuatan baik yang mempunyai kegunaan untukmu dengan yang tidak.”
8. Sabar, istiqomah dan terus mendoakan anak. Inilah kunci sesungguhnya

Itulah langkah menghadapi anak nakal dan bandel yang mungkin sanggup menjadi ilham buat anda. Tidak ada kata “menghukum” atau “memberi sanksi” pada tips ini. Sebab mengatasi anak anak nakal hanya sanggup dilakukan dengan pendekatan hati. Semoga bermanfaat . . .

Bagikan Artikel ini