✔ Berapa Jumlah Anggota Kelompok Paling Efektif? Inilah Kelebihan Dan Kekurangannya

Dalam mengajar, tentu anda tak gila dengan metode diskusi. Metode diskusi biasanya dikemas dalam banyak sekali tipe pembelajaran kooperatif, menyerupai jigsaw, cooperative review, kancing gemerincing, dan lain-lain.

Nah salah satu skill yang harus dikuasai jikalau memakai metode diskusi yaitu pengelompokan siswa. Adapun tujuan membagi siswa ke dalam kelompok sangatlah banyak, diantaranya siswa bisa saling bertukar pikiran dan terhindar rasa bosan akhir terlalu seringnya ceramah dari guru.

Lalu, berapa jumlah anggota dari tiap-tiap kelompok paling ideal?

Biasanya guru mempertimbangkan beberapa faktor menyerupai jumlah siswa di kelas, bahan yang dibahas, atau alat peraga yang tersedia. Namun, ternyata jumlah anggota tiap kelompok mempunyai kelebihan dan kekurangan. Hal ini juga patut dipertimbangkan ketika anda ingin membagi siswa ke dalam kelompok belajar.

Kelompok Berpasangan (2 anggota)

Kelebihan:

1. Meningkatkan partisipasi siswa. Dengan hanya ada dua anggota, siswa akan dituntut berafiliasi lebih maksimal memenuhi sasaran yang ditentukan guru.
2. Tiap anggota punya lebih banyak kesempatan memberi bantuan untuk kelompok.
3. Proses pembagian kelompok lebih cepat dan mudah. Guru bisa memasangkan siswa menurut nomor urut bolos atau rangking di kelas.
4. Tepat untuk bahan sederhana (tidak memerlukan daypikir lebih dalam).

Kekurangan:

1. Kelompok yang membutuhkan bimbingan lebih banyak. Guru harus pintar-pintar memonitor masing-masing kelompok.
2. Jika muncul selisih pendapat pada satu kelompok, tidak ada yang berperan menengahi permasalahan.
3. Hanya ada dua anggota berakibat sedikitnya inspirasi yang muncul.
4. Hasil pekerjaan siswa yang dikumpulkan ke guru menjadi lebih banyak.

Kelompok Bertiga (3 anggota)

Kelebihan:

1. Ada satu siswa yang berperan sebagai penengah bila timbul perbedaan pendapat.
2. Interaksi antar siswa lebih mudah.
3. Proses pembentukan kelompoknya masih relatif mudah.
4. Ada kesempatan untuk tiap siswa berkontribusi terhadap  kelompoknya.

Kekurangan:

• Jumlah kelompok masih cukup banyak, sehingga guru harus akil membagi waktu memberi pendampingan kelompok secara bergantian.
• Lembar kiprah yang dikumpulkan ke guru cukup banyak, berakibat banyak pula feedback yang harus diberikan guru.
• Kuantitas inspirasi yang muncul masih relatif sedikit.

Kelompok Berempat (4 anggota)

Kelebihan:

• Monitoring guru ke kelompok-kelompok lebih mudah.
• Ide yang muncul lebih variatif, siswa berkesempatan menawarkan masukan secara bergantian.
• Bisa digunakan untuk materi-materi yang butuh daypikir tingkat tinggi.
• Tiap kelompok masih bisa dipecah menjadi berpasang-pasangan, biasanya untuk membahas dua subtema yang berbeda.

Kekurangan:

• Jumlah anggota genap, sulit untuk melaksanakan pengambilan suara.
• Jumlahnya yang cukup banyak menciptakan beberapa siswa yang kurang antusias menentukan tidak melibatkan diri.
• Perlu sosialisasi yang baik sebelum dilakukan diskusi.
• Perlu waktu lebih banyak dalam pembagian kelompok.

Kelompok Berlima (5 anggota)

Kelebihan:

• Kelompok dengan lima anggota sangat baik untuk proses pengambilan suara.
• Ide atau masukan yang muncul sangat bervariasi.
• Seluruh bahan atau kiprah dalam semua tingkatan bisa diterapkan, sebab banyak sumberdaya yang ikut membantu memecahkan materi.
• Guru gampang memonitor kelompok.

Kekurangan:

• Fokus siswa terhadap kiprah sangat kurang, banyak yang kesannya menentukan bergantung kepada sobat yang lebih pintar.
• Kemampuan siswa dalam keleompok berlima heterogen, berpotensi memunculkan selisih pemikiran.
• Memudahkan siswa melepaskan diri untuk tidak terlibat pada aktivitas kelompok.

Itulah jumlah pembagian kelompok yang paling umum dipilih guru, yaitu berpasangan, tiga, empat, dan lima anggota. Mungkin ada juga lainnya menyerupai membagi isi kelas menjadi dua kelompok untuk menunjang model pembelajaran tertentu.

Semua itu tentu punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Tinggal bagaimana pintar-pintarnya guru menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, sarana yang dimiliki kelas, tujuan yang akan dicapai, juga karakteristik bahan yang sedang dipelajari.

Bagikan Artikel ini