✔ Model Pembelajaran Jigsaw

Model Pembelajaran Jigsaw yaitu tipe pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Elliot Aronson’s. Model pembelajaran ini didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari bahan yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memperlihatkan dan mengajarkan bahan tersebut kepada kelompoknya.

Sesuai dengan namanya, teknis penerapan tipe pembelajaran ini maju mundur menyerupai gergaji. Menurut Arends (1997), langkah-langkah penerapan model pembelajaran Jigsaw dalam matematika, yaitu:
  1. Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4 – 6 orang
  2. Masing-masing kelompok mengirimkan satu orang wakil mereka untuk membahas topik, wakil ini disebut dengan kelompok ahli
  3. Kelompok andal berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut
  4. Setelah memahami materi, kelompok andal menyebar dan kembali ke kelompok masing-masing, lalu menjelaskan bahan kepada rekan kelompoknya
  5. Guru memperlihatkan tes individual pada simpulan pembelajaran perihal bahan yang telah didiskusikan
Kunci pembelajaran ini yaitu interpedensi setiap siswa terhadap anggota kelompok untuk memperlihatkan isu yang diharapkan dengan tujuan biar sanggup mengerjakan tes dengan baik.

Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
  1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar,karena sudah ada kelompok andal yang bertugas menjelaskan bahan kepada rekan-rekannya
  2. Pemerataan penguasaan bahan sanggup dicapai dalam waktu yang lebih singkat
  3. Metode pembelajaran ini sanggup melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.
Dalam penerapannya sering dijumpai beberapa permasalahan yaitu :
  • Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. Untuk mengantisipasi dilema ini guru harus benar-benar memperhatikan jalannya diskusi. Guru harus menekankan biar para anggota kelompok menyimak terlebih dahulu klarifikasi dari tenaga ahli. Kemudian gres mengajukan pertanyaan apabila tidak mengerti.
  • Siswa yang mempunyai kemampuan membaca dan berfpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan bahan apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus menentukan tenaga andal secara tepat, lalu memonitor kinerja mereka dalam menjelaskan materi, biar bahan sanggup tersampaikan secara akurat.
  • Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus pintar membuat suasana kelas yang menggairahkan biar siswa yang cerdas tertantang untuk mengikuti jalannya diskusi.
  • Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran.

Belum ada Komentar untuk "✔ Model Pembelajaran Jigsaw"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel