✔ Demokrasi, Korupsi: Cape Deh...

 Kita gres saja menuntaskan sebuah pesta akbar ✔ Demokrasi,  Korupsi: Cape Deh...
Demokrasi, Korupsi: Cape Deh - asik berguru dot com.  Kita gres saja menuntaskan sebuah pesta akbar, atau sebuah pesta paling besar yang berjulukan demokrasi dengan melalui kegiatannya "Pemilu". Pesta tersebut dilaksanakan untuk keperluan menentukan orang yang akan "mewakili" kita di dewan perwakilan rakyat nantinya, baik DPR-RI, dewan perwakilan rakyat Provinsi maupun dewan perwakilan rakyat Kabupaten/Kotamadya. Tapi ada juga pesta demokrasi yang tak kalah seru, yaitu pemilu "Pilpres" untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden.

Kalau dirangkum arti demokrasi berdasarkan ahli, maka sanggup disimpulkan bahwa kekuasaan ditentukan oleh rakyat yang mempunyai bunyi terbanyak/dominan.  Artinya bahwa wakil yang duduk diparlemen maupun presiden akan ditentukan oleh bunyi rakyat melalui pemilu. Bahkan ada yang menyampaikan "Suara Rakyat, Suara Tuhan". Hmm...betapa mulianya demokrasi yang merupakan suatu sistem dalam suatu negara. Demokrasi itu mengakui bahwa rakyatlah yang menentukan nasib bangsa dan negaranya. Hebat bukan?.

Tapi...bila ternyata wakilnya banyak yang "korupsi", bahkan Presiden-nya justru merugikan negara, apakah rakyatnya juga suka "korupsi" atau rakyatnya suka jual-jual asset negara?. Apakah hasil pilihan rakyat tersebut sanggup dikatakan sebagai citra kecil atau miniatur kondisi bangsanya? Adakah kekerabatan hubungannya? Ataukah ada faktor "X" yang merubahnya sehingga rakyat menentukan wakil tersebut?

Fakta membuktikan:
Pemenang pemilu tahun 2014 ialah :1) PDIP, 2) Golkar, 3) Gerinda, dst...
Indeks korupsi partai politik 2002-2014 yang dikeluarkan oleh Indonesia Corruption Watch (ICW), yang diambil dari http://www.musadiqmarhaban.com/indeks-partai-paling-korup-di-indonesia/ adalah:
 Kita gres saja menuntaskan sebuah pesta akbar ✔ Demokrasi,  Korupsi: Cape Deh...
Menurut indeks korupsi yang dirilis oleh ICW periode 2002-2014 (www.antikorupsi.org) sebagai berikut: 1. PDIP (7.7) 2. PAN (5.5) 3. Golkar (4.9) 4. PKB (3.3) 5. PPP (2.7) 6. PKPI (2.1) 7. Gerindra (1.9) 8. Demokrat (1.7) 9. PBB (1.6) 10. Hanura (1.5) 11. PKS (0.3).

Dari data tersebut sanggup juga disusun berdasarkan jumlah koruptor masing-masing partai adalah:
1) PDIP [113 koruptor], 1) GOLKAR [73], 3) DEMOKRAT [37], 4) PAN [33], ...DST.

Ternyata, justru partai terkorup yang menjadi pilihan rakyat di 2014. Justru partai yang mempunyai indeks korupsi terbesar yang menjadi pemenang pemilu ! Hebatkan? Lalu... yang menjadi pertanyaan adalah:
Apakah rakyat suka dengan tindakan korupsi wakil anggota dewan tersebut?
Apakah rakyat pemilih sudah tidak perduli dengan korupsi wakil anggota dewan tersebut?
Apakah ini suatu indikasi bahwa money politik "benar-benar" menjadi "Trend" pada demokrasi kita?
Apakah teori prinsip-prinsip demokrasi, budaya demokrasi dan pendidikan demokrasi tidak berjalan sesuai teorinya?
Seorang sahabat berkata: "Sederhana...ternyata rakyat kita masik suka korupsi".  Sedih?  Bukankah itu dibuktikan rakyat dengan menusuk partainya?
Masihkah sanggup dikatakan bahwa "Suara Rakyat Suara Tuhan?" JANGAN !!! TUHAN TIDAK PERNAH KORUPSI.

Kesimpulan:
  1. Rakyat belum semuanya menerima informasi ihwal Indeks korupsi partai politik.
  2. Sisten verifikasi partai politik tidak memakai indek korupsi partai sebagai nilai penentuan lolos tidaknya partai.
  3. Adanya kekerabatan antara partai terkorup dengan partai pemenang.
Haruskah kita berkata:
DEMOKRASI: SISTEM POLITIK YANG MAHAL, LAHIRKAN POLITISI KORUP..!

Belum ada Komentar untuk "✔ Demokrasi, Korupsi: Cape Deh..."

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel