✔ Aktivitas Peningkatan Produktivitas Kerja

asik berguru dot com. Program-program peningkatan produktivitas kerja yang cukup penting, antara lain sanggup pula dilaksanakan dengan cara:

1. Pemberian insentif : Program peningkatan produktivitas kerja sanggup ditandai dengan adanya pertolongan tunjangan kepada para pegawai yang memiliki prestasi kerja yang tinggi.  Dimana pertolongan ini didasarkan atau ditentukan andilnya terhadap produktivitas.
2. Kepuasan kerja : Persoalan peningkatan kepuasan kerja merupakan hal kompleks.  Maka diharapkan penyusunan kembali yang menyangkut penggandaan pekerjaan dan ekspansi tenaga kerja.
3. Pengawasan menempel : Pengawasan menempel terdiri dari pengawasan atasan pribadi oleh sistem pengendalian manajemen.  Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pegawai, maka pengawasan atasan pribadi dan sistem pengendalian administrasi harus sanggup dilaksanakan secara intensif pada suatu organisasi atau perusahaan, biar pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai serta lancarnya aktivitas organisasi sanggup segera diketahui, sehingga kalau terjadi penyimpangan dari tujuan yang ditentukan, maka akan segera diketahui tindakan perbaikan.

Banyak faktor yang menghipnotis produktivitas kerja, baik yang bekerjasama dengan tenaga kerja ataupun yang bekerjasama dengan lingkungan perusahaan dan budi pemerintah secara keseluruhan.  Adapun berdasarkan Balai Pengembangan Produktivitas Daerah dalam Sedarmayanti (1995: 74-75), ada enam faktor utama yang sanggup memilih produktivitas tenaga kerja, sebagai berikut:

1. Sikap kerja, seperti: kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift work), sanggup mendapatkan pemanis kiprah dan bekerja dalam suatu tim.
2. Tingkat keterampilan, yang ditentukan oleh pendidikan, latihan dalam administrasi dan supervisi serta keterampilan dalam teknik industri.
3. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan organisasi yang tercermin dalam perjuangan bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan produktivitas melalui bundar pengawasan mutu (quality control cyrcle) dan panitia mengenai kerja unggul.
4. Manajemen produktivitas, yakni administrasi efisien mengenai sumber dan sistem kerja untuk mencapai peningkatan produktivitas.
5. Efisiensi tenaga kerja, menyerupai perencanaan tenaga kerja dan pemanis tugas.
6. Kewiraswastaan, yang tercermin dalam pengembalian resiko, kreativitas dalam berusaha, dan berada pada jalur yang benar dalam berusaha.

Bagikan Artikel ini