✔ Prinsip-Prinsip Penilaian Aktivitas Supervisi Pendidikan

Prinsip-prinsip Evaluasi Program Supervisi Pendidikan - .  Evaluasi jadwal supervisi pendidikan harus dilaksanakan. dengan berpedoman teguh, pada prinsip ¬prinsip tertentu supaya sanggup menghasilkan suatu penilai¬an yang benar-benar bermanfaat bagi penyusunan jadwal supervisi pendidikan berikutnya dan benar-benar bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, di sekolah pada umumnya. Sebagaimana prinsip-prinsip penilaian pada umumnya, penilaian jadwal supervisi pendidikan mempunyai prinsip-prinsip menyerupai berikut:

1.     Komprehensif.
Bahwa penilaian jadwal supervisipendidikan harus meliputi bidang target yang luas atau menye¬luruh, baik aspek personalnya, materialnya, maupun aspek operasionalnya. Evaluasi Jangan hanya dituju¬kan pada salah satu aspek saja. Misalnya aspek personalnya, jangan hanya menilai gurunya saja, tetapi juga murid, karyawan dan kepala sekolahnya. Begitu pula untuk aspek material dan operasionalnya. Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh.

2.     Komparatif.
Prinsip ini menyatakan bahwa dalam mengadakan penilaian jadwal supervisi pendidikan harus dilaksa¬nakan secara berafiliasi dengan semua orang yang terlibat dalam acara supervisi pendidikan. Sebagai teladan dalam mengevaluasi keberhasilan guru dalam mengajar, harus berafiliasi antara pengawas, kepala sekolah, guru itu sendiri, dan bahkan, dengan pihak murid. Dengan melibatkan semua pihak dalam penilaian jadwal supervisi pendidikan ini dibutuhkan kita sanggup mencapai keobyektifan dalam mengevaluasi.

3.     Kontinyu.
Evaluasi jadwal supervisi pendidikan hendaknya dilakukan secara terus-menerus selama proses pelaksanaan program. Evaluasi tidak hanya dilakukan terhadap hasil yang telah dicapai, tetapi semenjak pembuatan rencana hingga dengan tahap laporan. Hal ini penting dimaksudkan untuk selalu sanggup memonitor setiap ketika atas keberhasilan yang telah dicapai dalam periode waktu tertentu. Aktivitas yang berhasil diusahakan untuk ditingkatkan, sedangkan aktivi¬tas yang gagal dicari jalan lain untuk mencapai keberhasilan.

4.     Obyektif.
Dalam mengadakan penilaian jadwal supervisi pendidikan harus menilai sesuai dengan kenya¬taan yang ada. Katakanlah yang hijau itu hijau dan yang merah itu merah. Jangan hingga menyampaikan yang hijau itu. kuning, dan yang kuning itu hijau. Sebagai contoh, apabila seorang guru itu sukses dalam menga¬jar, maka katakanlah bahwa guru ini sukses, dan sebaliknya apabila bila guru itu kurang berhasil dalam mengajar, maka katakanlah bahwa guru itu kurang berhasil. Untuk mencapai keobyektifan dalam penilaian perlu adanya data dan atau fakta. Dari data dan fakta inilah sanggup mengolah untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Makin lengkap data dan fakta yang sanggup dikumpulkan maka makin obyektiflah penilaian yang dilakukan.

5.     Berdasarkan Kriteria yang Valid.
Selain perlu adanya data dan fakta, juga perIu adanya kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang dipakai dalam penilaian harus konsisten dengan tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria ini dipakai supaya mempunyai standar yang terang apabila menilai suatu acara supervisi pendi¬dikan. Kekonsistenan kriteria penilaian dengan tujuan berarti kriteria yang dibuat¬ harus mempertimbangkan hakekat substansi supervisi pendidikan.
Kriteria dalam penilaian jadwal supervisi pendidikan ada dua, yaitu pertama, kriteria objetive yang berkenaan dengan patokan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan inilah yang dijadikan kriteria keberhasilan pelaksanaan jadwal supervisi pendidikan. Kedua, kriteria metodis yang berkaitan dengan patokan teknik penganalisaan hasil evaluasi: contohnya dengan memakai prosentase, interval, kuantitatif, atau perhitungan matematis lainnya.

6.     Fungsional.
Hasil penilaian jadwal supervisi pendidikan tidak hanya dimaksudkan untuk menciptakan laporan kepada atasan yang kemudian di “peti es” kan. Hasil penilaian jadwal supervisi pendidikan berarti fungsional apabila sanggup dipakai untuk memperbaiki situasi yang ada pada ketika itu. Dengan demikian penilaian jadwal supervisi pendidikan benar-benar mempunyai nilai guna baik secara eksklusif maupun tidak langsung. Kegunaan langsungnya ialah dapatnya -hasil penilaian dipakai untuk perbaikan apa yang dievaluasi, sedangkan kegunaan tidak langsungnya ialah hasil penilaian itu dimanfaatkan untuk penelitian atau keperluan lainnya.

7.     Diagnostik. 
 Evaluasi jadwal supervisi pendidikan hendak¬nya bisa mengidentifikasi kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan apa yang dievaluasi sehing¬ga sanggup memperbaikinya. Oleh lantaran itu setiap hasil penilaian jadwal supervisi pendidikan harus didokumentasikan. Bahan-bahan dokumentasi hasil penilaian inilah yang sanggup dijadikan dasar inovasi kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang kemudian harus diusahakan jalan pemecahannya.

Belum ada Komentar untuk "✔ Prinsip-Prinsip Penilaian Aktivitas Supervisi Pendidikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel