✔ Pendekatan Taktik Perubahan Administrasi Pendidikan
| Strategi perubahan mencakup pendekatan: (1) struktural, (2) kultural, (3) sosial, (4) dari bawah, (5) dari diri sendiri (personal), (6) dari yang mudah, (7) dari yang kecil, (8) dari murah, (9) terus-menerus, (10) sistem, (11) rasional, dan (12) politik dan ekonomi.
1. Perubahan dengan pendekatan struktural, yaitu perubahan dilakukan dengan mengubah struktur yang ada atau perubahan dimulai dari pemimpin dan kebijakan. Perubahan ini disebut juga sebagai perubahan radikal.
2. Perubahan dengan pendekatan kultural, yaitu perubahan terhadap mitos, kebiasaan, nilai, keyakinan, simbol, dan ritual. Manajer menganalisis kultur mana yang perlu perubahan. Perubahan kultur pada sekolah misalnya, harus tetap mengacu pada mutu lulusan sebagai produk dari pembelajaran. Jika tidak, sekolah akan menjadi forum simbol.
3. Perubahan dengan pendekatan sosial, yaitu perubahan dari masyarakat primitif ke modern, masyarakat agraris ke industri, masyarakat industri ke informasi, masyarakat tidak mau berguru ke masyarakat belajar, dan seterusnya.
4. Perubahan dengan pendekatan dari bawah, yaitu kebalikan dari perubahan struktural yaitu bukan dari pemimpinnya tetapi dari bawahan yang dipimpinnya yang ingin berubah.
5. Perubahan dengan pendekatan dari diri sendiri (personal), yaitu perubahan yang tiba dari diri sendiri alasannya yaitu siapa lagi yang mengubah nasib kita kalau tidak kita sendiri. Jangan menunggu orang lain yang mengubah diri kita lantaran perlu waktu dan belum tentu orang lain mau dan bisa mengubah diri kita. Perubahan personal mencakup tiga tahap, yaitu (1) pencairan (unfreezing), (2) perpindahan (moving) atau pengenalan (introducing), dan (3) pembekuan contoh gres (refreezing). Pencairan ialah menyadarkan anggota akan kekurangan cara kerja/keyakinan/model/ kondisi lama. Perpindahan ialah memperkenalkan kepada anggota cara kerja/keyakinan/model/kondisi baru. Pembekuan contoh gres ialah penyesuaian cara kerj a/keyakinan/model/kondisi lama.
6. Perubahan dengan pendekatan dari yang mudah, yaitu perubahan yang mudah dan cepat dilakukan.
7. Perubahan dari yang kecil, yaitu perubahan bertahap tidak menunggu hingga menjadi besar dulu gres berubah.
8. Perubahan dengan pendekatan dari murah, yaitu perubahan yang paling ekonomis biayanya sehingga tidak memberatkan dan sanggup diwujudkan.
9. Perubahan terus-menerus, yaitu perubahan yang tiada henti-henti menuju pada kesempurnaan. Perubahan kecil dan terus-menerus disebut juga sebagai perubahan inkremental atau perubahan dengan motode Kaizen.
10. Perubahan dengan pendekatan sistem, yaitu perubahan yang dilakukan dengan mengundang konsultan. Konsultan selanjutnya mencari subsistem yang menjadi sumber masalah, mengkaji subsistem/hubungan antarsubsistem mana yang perlu diubah, mengajukan alternatif perubahan, dan melaksanakan langkah rinci sanggup mengikuti model CREATE, yaitu:
Care: mencari sumber masalah.
Relate: membangun hubungan. antar subsistem.
Examine: menelaah subsistem masalah.
Acquaire: memperoleh sumber daya.
Try: mencoba alternatif terbaik.
Extend: memperluas pertimbangan.
Renew: mengusut pembaruan (Anonim, 2005)
11. Perubahan dengan pendekatan rasional, yaitu perubahan dilakukan dengan memakai contoh yang diyakini bahwa anggota or ayang yaitu orang-orang rasional yang akan berubah jikalau melihat ada dinasan yang mengindikasikan perlunya perubahan. Tugas manajer yaitu menyediakan data yang meyakinkan bawahannya supaya mau dan bisa berubah.
12. Perubahan dengan pendekatan politik dan ekonomi, yaitu perubahan yang dilakukan dengan perundingan dan koalisi serta memanfaatkan bargaining power yang dimiliki. Manajer perubahan bertugas melaksanakan perundingan dengan memfokuskan perhatikan pada kepentingan ekonomi bawahannya, lulusan, dan Pengguna lulusan.
Sumber:
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.244-246.
Keyword terkait:
pengorganisasian dalam manajemen, pengorganisasian dan struktur organisasi, pengorganisasian dan organisasi
1. Perubahan dengan pendekatan struktural, yaitu perubahan dilakukan dengan mengubah struktur yang ada atau perubahan dimulai dari pemimpin dan kebijakan. Perubahan ini disebut juga sebagai perubahan radikal.
2. Perubahan dengan pendekatan kultural, yaitu perubahan terhadap mitos, kebiasaan, nilai, keyakinan, simbol, dan ritual. Manajer menganalisis kultur mana yang perlu perubahan. Perubahan kultur pada sekolah misalnya, harus tetap mengacu pada mutu lulusan sebagai produk dari pembelajaran. Jika tidak, sekolah akan menjadi forum simbol.
3. Perubahan dengan pendekatan sosial, yaitu perubahan dari masyarakat primitif ke modern, masyarakat agraris ke industri, masyarakat industri ke informasi, masyarakat tidak mau berguru ke masyarakat belajar, dan seterusnya.
4. Perubahan dengan pendekatan dari bawah, yaitu kebalikan dari perubahan struktural yaitu bukan dari pemimpinnya tetapi dari bawahan yang dipimpinnya yang ingin berubah.
5. Perubahan dengan pendekatan dari diri sendiri (personal), yaitu perubahan yang tiba dari diri sendiri alasannya yaitu siapa lagi yang mengubah nasib kita kalau tidak kita sendiri. Jangan menunggu orang lain yang mengubah diri kita lantaran perlu waktu dan belum tentu orang lain mau dan bisa mengubah diri kita. Perubahan personal mencakup tiga tahap, yaitu (1) pencairan (unfreezing), (2) perpindahan (moving) atau pengenalan (introducing), dan (3) pembekuan contoh gres (refreezing). Pencairan ialah menyadarkan anggota akan kekurangan cara kerja/keyakinan/model/ kondisi lama. Perpindahan ialah memperkenalkan kepada anggota cara kerja/keyakinan/model/kondisi baru. Pembekuan contoh gres ialah penyesuaian cara kerj a/keyakinan/model/kondisi lama.
6. Perubahan dengan pendekatan dari yang mudah, yaitu perubahan yang mudah dan cepat dilakukan.
7. Perubahan dari yang kecil, yaitu perubahan bertahap tidak menunggu hingga menjadi besar dulu gres berubah.
8. Perubahan dengan pendekatan dari murah, yaitu perubahan yang paling ekonomis biayanya sehingga tidak memberatkan dan sanggup diwujudkan.
9. Perubahan terus-menerus, yaitu perubahan yang tiada henti-henti menuju pada kesempurnaan. Perubahan kecil dan terus-menerus disebut juga sebagai perubahan inkremental atau perubahan dengan motode Kaizen.
10. Perubahan dengan pendekatan sistem, yaitu perubahan yang dilakukan dengan mengundang konsultan. Konsultan selanjutnya mencari subsistem yang menjadi sumber masalah, mengkaji subsistem/hubungan antarsubsistem mana yang perlu diubah, mengajukan alternatif perubahan, dan melaksanakan langkah rinci sanggup mengikuti model CREATE, yaitu:
Care: mencari sumber masalah.
Relate: membangun hubungan. antar subsistem.
Examine: menelaah subsistem masalah.
Acquaire: memperoleh sumber daya.
Try: mencoba alternatif terbaik.
Extend: memperluas pertimbangan.
Renew: mengusut pembaruan (Anonim, 2005)
11. Perubahan dengan pendekatan rasional, yaitu perubahan dilakukan dengan memakai contoh yang diyakini bahwa anggota or ayang yaitu orang-orang rasional yang akan berubah jikalau melihat ada dinasan yang mengindikasikan perlunya perubahan. Tugas manajer yaitu menyediakan data yang meyakinkan bawahannya supaya mau dan bisa berubah.
12. Perubahan dengan pendekatan politik dan ekonomi, yaitu perubahan yang dilakukan dengan perundingan dan koalisi serta memanfaatkan bargaining power yang dimiliki. Manajer perubahan bertugas melaksanakan perundingan dengan memfokuskan perhatikan pada kepentingan ekonomi bawahannya, lulusan, dan Pengguna lulusan.
Sumber:
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.244-246.
Keyword terkait:
pengorganisasian dalam manajemen, pengorganisasian dan struktur organisasi, pengorganisasian dan organisasi
Belum ada Komentar untuk "✔ Pendekatan Taktik Perubahan Administrasi Pendidikan"
Posting Komentar