✔ Organisasi Sebagai Sistem Sosial
a. Definisi
Sistem ialah subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, berkorelasi, dan berdependensi yang membentuk suatu kesatuan utuh melebihi kalau subsistem-subsistem bekerja sendiri-sendiri (sinergik). Sistem itu menyerupai seikat sapu lidi.
Jika lidi itu bekerja sendiri-sendiri, maka kesudahannya akan lebih sedikit dibandingkan kalau diikat bersama-sama. Jika lidi-lidi itu disatukan menjadi sebuah sapu lidi maka akan sulit dipatahkan. Ia akan membentuk kekuatan gres yang melebihi masing-masing kekuatan lidi. Keadaan ini disebut sinergik.
Dalam sistem berlaku semboyan bercerai kita runtuh, bersatu kita teguh. Pemikiran perihal sistem muncul dengan semakin kompleks dan banyaknya problem yang dihadapi dan semakin independennya bagian-bagian dalam suatu sistem.
Dalam suatu sistem, apabila salah satu subsistemnya berubah, maka akan sanggup mengubah sistem itu secara keseluruhan. Sebagai contoh, penyusunan aktivitas kuliah merupakan suatu sistem. Jika salah seorang dosen minta diubah jam kuliahnya maka akan memengaruhi jam kuliah dosen lainnya secara menyeluruh.
b. Tujuan
Tujuan mempelajari organisasi sebagai sistem adalah:
(1) untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang sanggup memengaruhi keefektifan orgamsasi;
(2) mengendalikan faktor-faktor sosial tersebut;
(3) memperlihatkan keterangan mengenai perubahan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem;
(4) semoga dalam memecahkan problem organisasi tidak terkotak-kotak atau sepotong-sepotong, tetapi utuh dan menyeluruh.
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.161-162.
Keyword terkait:
pengorganisasian dalam manajemen, pengorganisasian dan struktur organisasi, pengorganisasian dan organisasi.
Sistem ialah subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, berkorelasi, dan berdependensi yang membentuk suatu kesatuan utuh melebihi kalau subsistem-subsistem bekerja sendiri-sendiri (sinergik). Sistem itu menyerupai seikat sapu lidi.
Jika lidi itu bekerja sendiri-sendiri, maka kesudahannya akan lebih sedikit dibandingkan kalau diikat bersama-sama. Jika lidi-lidi itu disatukan menjadi sebuah sapu lidi maka akan sulit dipatahkan. Ia akan membentuk kekuatan gres yang melebihi masing-masing kekuatan lidi. Keadaan ini disebut sinergik.
Dalam sistem berlaku semboyan bercerai kita runtuh, bersatu kita teguh. Pemikiran perihal sistem muncul dengan semakin kompleks dan banyaknya problem yang dihadapi dan semakin independennya bagian-bagian dalam suatu sistem.
Dalam suatu sistem, apabila salah satu subsistemnya berubah, maka akan sanggup mengubah sistem itu secara keseluruhan. Sebagai contoh, penyusunan aktivitas kuliah merupakan suatu sistem. Jika salah seorang dosen minta diubah jam kuliahnya maka akan memengaruhi jam kuliah dosen lainnya secara menyeluruh.
b. Tujuan
Tujuan mempelajari organisasi sebagai sistem adalah:
(1) untuk mengetahui faktor-faktor sosial yang sanggup memengaruhi keefektifan orgamsasi;
(2) mengendalikan faktor-faktor sosial tersebut;
(3) memperlihatkan keterangan mengenai perubahan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki sistem;
(4) semoga dalam memecahkan problem organisasi tidak terkotak-kotak atau sepotong-sepotong, tetapi utuh dan menyeluruh.
Sumber:
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.161-162.
Keyword terkait:
pengorganisasian dalam manajemen, pengorganisasian dan struktur organisasi, pengorganisasian dan organisasi.
Belum ada Komentar untuk "✔ Organisasi Sebagai Sistem Sosial"
Posting Komentar