✔ Panduan Menulis Ijazah Bagi Anda Yang Gres Pertama Kali
Salah satu kiprah sekolah di final tahun pelajaran ialah mengisi ijasah milik siswa yang akan diluluskan. Semua tahu ini pekerjaan penting yang tak bisa disepelekan. Sebab ijasah hanya diterbitkan satu kali, dihentikan ada salah tulis, serta menentukan masa depan siswa.
Apakah anda ditunjuk mengeksekusi kiprah ini?
Selamat. Artinya ada salah satu kelebihan anda yang diakui. Minimal punya goresan pena rapi. Masih banyak di luar sana sekolah yang mempercayakan penulisan ijasah pada orang luar. Membayar pada jasa penulisan ijazah, atau menitipkan pada guru di sekolah lain. Aneh, apakah memang tidak ada satupun guru di sekolah itu yang mampu? Padahal guru itu pekerjaannya menulis.
Saya oke kalau menulis ijazah itu soal pengalaman. Serapi apapun goresan pena anda kalau masih pertama kali niscaya merasa gugup. Begitu pegang pulpen siap menulis, kemudian ingat yang anda hadapi dokumen penting, tiba-tiba jari terasa berat menulis aksara pertama. Keringat hambar mulai keluar sampai menciptakan anda harus mengumpulkan lagi keberanian.
… itu wajar.
Itu pula yang saya rasakan ketika pertama kali mendapatkan kiprah ini. Dan tahun ini ialah untuk kali ketiga saya melakukannya. Saat perdana dulu, perlu waktu cukup banyak untuk mengumpulkan keberanian menulis kata pertama. Penyebabnya ibarat di atas, takut ada salah tulis. Di tahun kedua, semua terasa lebih mudah. Karena pada juknis hampir tidak ada perubahan tiap tahunnya.
Persiapan Sebelum Menulis Ijazah
Tidak ada persiapan khusus yang penting disiapkan sebelum mulai menulis. Anda mungkin disarankan menulis pakai pensil dulu yang tipis demi menghindari kesalahan. Saya menentukan menghindarinya. Sebab sehabis pensil dihapus berdasarkan saya meninggalkan bekas yang kurang rapi. Mungkin itu alasannya jenis kertas ijazahnya.
Namun kalau anda berniat melakukannya, pastikan menentukan pensil berkualitas jelek. Sebab pensil jenis ini akan menghasilkan goresan pena yang tipis dan agak blur. Sehingga nanti sehabis dihapus tidak ada bekas yang terlihat.
Selain itu ada juga yang menyarankan memakai dua penggaris di antara tulisan. Ini memang mengakibatkan goresan pena kita lurus atas-bawah. Tapi lagi--lagi saya juga melalaikannya. Karena itu membatasi kebebasan dalam menulis. Dan inipun hanya pilihan. Kalau sebelumnya anda pernah pakai teknik ini dan berhasil, silahkan memakai. Tapi kalau belum, lebih baik menghindarinya.
Jadi, persiapan ibarat di atas tidak saya pakai. Saya menentukan mempersiapkan 4 hal ini.
1. Blangko referensi ijazah yang terisi data lengkap
Lebih baik hindari data yang terpisah-pisah kalau sudah mau menulis ijazah. Seperti nama melihat di sertifikat kelahiran, nilai melihat lembaran lain, nomor ujian di lainnya lagi. Takutnya tidak fokus sehingga mengakibatkan salah input.
Untuk itu, cetaklah satu lembar referensi ijazah yang sudah terisi data lengkap siswa (lihat gambar bawah). Aplikasi olah nilai ijazah ibarat ini banyak tersebar di internet. Anda bisa mencarinya dengan mudah.
2. Pulpen terbaik
Tidak ada anjuran pulpen brand apa yang terbaik digunakan menulis ijazah. Pun dengan ukurannya. Di dalam juknis hanya tertera begini,
". . . ditulis dengan aksara yang benar, jelas, rapi, bersih, dan gampang dibaca menggunakan tinta hitam yang tidak gampang luntur dan tidak gampang dihapus”
Jadi anda bisa mengira-ngira sendiri berapa ukuran yang pas serta pulpen jenis apa yang tepat. Kalau saya menggunakan Drawing Pen DR ukuran 0.5 untuk menulis nama siswa di belahan depan ijazah, ukuran 0.3 untuk nama siswa belahan belakang ijazah dan nama kepala sekolah, dan ukuran 0.2 untuk selainnya.
3. Waktu, tempat, suasana
Tiga hal itu berdasarkan saya penting direncanakan sebelum menulis ijazah. Fokus serta konsentrasi menulis ditentukan oleh kapan anda menulisnya, dimana tempatnya, serta bagaimana suasana sekitar anda.
Tiap orang berbeda, jadi anda bisa menentukan sendiri. Namun kalau bisa hindari menulis ijazah di sekolah. Apalagi dikala jam mengajar. Memaksakan diri menulis di sela-sela mengajar akan beresiko pecah konsentrasi. Akibatnya anda berpotensi besar salah dalam penulisan. Tidak ada bedanya sekalipun anda menyendiri dalam satu ruangan.
Sebaiknya menentukan saat-saat yang hening di rumah, dikala tidak ada pekerjaan lain yang perlu anda pikirkan, serta tidak ada yang mengganggu anda.
4. Mental dan kepercayaan diri
Nah, ini yang penting dari semuanya. Memang butuh waktu, tapi yakinkan diri anda begitu muncul rasa was-was, takut salah. Anda dipercaya, berarti anda mampu. Toh kalau salah, itu bukan tanpa solusi. Memang harus menunggu beberapa waktu untuk menerima blangko baru, dan penyerahan ijazah terpaksa ditangguhkan. Tapi memang perlu ada jaminan kepada anda kalau memang tanpa sengaja salah tulis. Siapapun bisa salah dalam kiprah ini.
Bagaimana kalau terlanjur ada kesalahan?
Jika ternyata salah dalam menulis ijazah, cobalah teliti kembali apakah masih bisa dibetulkan. Saya pernah sekali salah menulis angka 8, waktu itu saya tulis 9. Namun keringat hambar saya kering sehabis tahu kesalahan itu masih bisa diperbaiki. Kedua angka itu mirip, jadi masih bisa dibenahi.
Namun itu hanya beruntung saja. Kalau memang ada kesalahan yang mustahil diperbaiki, segera berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk proses pengajuan blangko baru. Sembari menerbitkan surat keterangan oleh kepala sekolah untuk keperluan siswa mendaftar ke sekolah baru.
Bagaimana dengan cairan peluntur atau penghapus tinta? Jujur saya belum pernah mencoba. Dan memang tidak tertarik mencoba alasannya berharap tidak pernah ada problem dalam penulisan ijazah yang saya kerjakan.
Baiklah, itu saja pengalaman yang bisa saya bagikan kali ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anda yang kebetulan menerima mandat menulis ijazah. Kebanggaan patutlah anda rasakan. Sebab anda goresan pena tangan anda terpatri dalam dokumen penting siswa, serta (mungkin) menjadi belahan penting dalam perjalanan hidungnya. Di samping itu, niscaya ada juga “uang lelah” yang anda peroleh dari pekerjaan ini.
Selamat menulis . . .
Belum ada Komentar untuk "✔ Panduan Menulis Ijazah Bagi Anda Yang Gres Pertama Kali"
Posting Komentar