✔ 5 Kebiasaan Jelek Guru Yang Perlu Dihilangkan
Guru ialah profesi yang mulia. Selain menyandang profesional, guru juga menjadi teladan tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga di masyarakat. Mengajar dan mendidik merupakan acara yang selalu dijalankan tiap hari, telah menyatu menjadi kepribadian seorang guru.
Dengan label panutan dan pola bagi orang lain, apakah guru tidak mempunyai kebiasan negatif? Tidak mungkin rasanya bila guru tidak memilikinya. Sebagai insan biasa, guru juga tak luput dari kekurangan. Bahkan seringkali kebiasaan jelek ini memicu lunturnya respek dari siswa maupun rekan sejawat.
Disini kita tidak akan membahas sikap oknum guru yang menyimpang, ibarat memukul siswa atau kelakukan kriminal lain. Hal itu sudah terang menyalahi hukum. Yang akan kita bahas ialah kebiasaan jelek yang terlihat sepele dan hampir dilakukan banyak guru, yang ternyata menghambat kiprah mendidik itu sendiri.
Baca juga: 9 Ciri Guru Yang Baik dan Disukai Siswa
Berikut ini kebiasaan jelek guru yang dilakukan dalam kapasitasnya sebagai seorang pengajar dan pendidik :
1. Memiliki “keakuan” yang tinggi
Biasanya ketika sekolah menerima prestasi, atau ada siswa yang meraih juara dalam perlombaan, ada salah satu guru yang menganggap itu murni kerja kerasnya saja. Seolah-olah tidak ada kiprah dari guru lain. Meski benar-benar guru itu yang paling berperan, sifat keakuan ibarat ini tidak disukai rekan sejawat.
2. Rendah diri
Ada banyak pola bentuk sikap rendah diri. Mulai dari menentukan duduk di belakang ketika program tertentu (rapat, seminar) atau merasa bahwa profesi guru bukanlah profesi membanggakan. Apapun alasannya, sikap ibarat ini sangat menghambat guru untuk berkembang baik secara jenjang karir maupun kualitas mengajar di kelas.
3. Berprasangka buruk
Apabila sedang bersama-sama, terlihat biasa-biasa saja. Namun di belakang malah menggunjingkan salah satu rekan guru satu sekolah. Tidak menutup kemungkinan juga membicarakan kepala sekolah di luar batas sewajarnya. Di sisi lain, apabila ada guru muda yang lebih bernergi dan kreatif, terus menerus berprasangka ia tidak menghormati guru senior yang sudah puluhan tahun mengajar.
4. Meremehkan kedisiplinan
Sudah menjadi diam-diam umum bahwa kedisiplinan ketika ini sering dipertanyakan. Sebab dengan bergelut di dunia pendidikan yang niscaya menanamkan abjad positif, sangat disayangkan bila guru menampilkan hal sebaliknya. Sebenarnya tidak menjadi problem bila satu dua kali tidak disiplin, ibarat masuk telat alasannya ada kepentingan keluarga. Tapi kalau sudah meremehkan problem kedisiplinan dan menjadi kebiasaan, tidak salah bila siswa kehilangan respect pada guru bersangkutan.
5. Praktis tersinggung dan marah
Salah satu hal berat dari seorang guru ialah menyembunyikan rasa marah. Siapa orang yang tidak pernah mengalami masalah, kemudian kesal, kecewa, dan sebagainya. Nah sebagai guru dituntut mengendapkan problem yang dialaminya untuk tidak dibawa-bawa ke dalam kelas. Namun hal ibarat ini masih wajar. Beda dengan guru yang sedikit-sedikit simpel menawarkan raut muka marah, seolah lupa bahwa yang dihadapi ialah seorang anak yang masih berproses dan berkembang.
Baca juga : Peluang Usaha Sampingan Guru dengan Modal Kecil dan Minim Pesaing
Baiklah, uraian di atas tidak ingin menyinggung siapapun, khususnya rekan-rekan guru. Karena saya yakin tidak semua guru mempunyai kebiasaan jelek di atas.
Namun kiranya uraian ini sanggup menjadi materi introspeksi untuk berperang mengalahkan kekurangan kita masing-masing, sebagai bekal menuju guru profesional. Karena hal paling utama dari kemajuan diri ialah mau terbuka terhadap kealpaan dan kesalahan masing-masing. Semoga artikel ini bermanfaat . . .
Belum ada Komentar untuk "✔ 5 Kebiasaan Jelek Guru Yang Perlu Dihilangkan"
Posting Komentar