✔ 9 Cara Unik Menerapkan Pendidikan Abjad Di Sekolah

Tanpa terasa tahun pelajaran 2019/2020 sudah berjalan selama 2 bulan. Bagaimana kabar sekolah Bapak/Ibu, apakah aktivitas penguatan huruf kepada siswa sudah berjalan dengan baik?

Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh guru, siswa dan semua warga sekolah. Punya aktivitas PPK yang kreatif dan unik ialah keharusan, dan menyerupai halnya menerapkan aktivitas literasi sekolah, konsistensi menjalankan aktivitas PPK juga menjadi faktor penting.

Memang hampir semua sekolah ketika ini sudah punya programnya masing-masing dalam upayanya membentuk huruf siswa. Tapi apakah sudah berjalan sesuai harapan? Apakah sudah bisa membuat perubahan sikap pada diri siswa.

Nah, mumpung masih di awal tahun pelajaran, kami akan mengulas beberapa cara yang bisa Bapak/Ibu gunakan sebagai aktivitas Penguatan Pendidikan Karakter di sekolah. Menerapkannya di awal-awal menyerupai ini merupakan langkah yang baik. Sehingga satu tahun pelajaran ke depan kita akan melihat hasilnya.

Inilah 9 cara unik dan kreatif menerapkan pendidikan huruf di sekolah.

1. Sasis (Sambut Salam Siswa)

Cara menerapkan Sasis ialah dengan membagi guru dan karyawan sekolah sebagai petugas yang menyambut kedatangan siswa setiap pagi. Sambil menyambut siswa, petugas juga mengecek atribut kelengkapan seragamnya.

Jika dilakukan secara konsisten, aktivitas ini akan bisa membiasakan siswa menerapkan norma moral dan sopan santun baik kepada guru dan orang tua. Selain itu juga untuk menjaga sikap disiplin siswa dalam mematuhi peraturan sekolah.

2. Panji (Pagi mengaji)

Gerakan pagi mengaji dilakukan sesudah siswa masuk kelas tiap pagi. Program ini bisa dilakukan dengan bermacam-macam teknik. Pengawasan bisa dilakukan guru yang mengajar di kelas tersebut, atau menunjuk beberapa siswa secara bergantian yang bertugas sebagai koordinator di tiap-tiap kelas.

3. Naba (nasehat kebaikan)

Naba ini dilaksanakan dengan cara menunjuk siswa secara acak untuk menunjukkan nasehat-nasehat kebaikan kepada sobat di dalam kelas. Nasehat itu sanggup bersumber dari al-Quran, hadis, atau kitab para ulama. Siswa yang bertugas harus bergantian biar semua menerima kesempatan untuk menunjukkan nasehat kebaikan kepada teman-temannya.

4. Jumadi (Gerakan bersedekah Jum’at dua ribu)

Gerakan bersedekah uang 2.000 rupiah setiap hari Jumat merupakan upaya adaptasi siswa untuk menyisihkan uang saku yang dimilikinya untuk menyebarkan kepada yang membutuhkan. Perwakilan kelas bisa ditunjuk sebagai petugas yang berkeliling mengumpulkan uang amal ini.

5. Lisa (Lihat Sampah Ambil)

Atau bisa juga kita buat Alisa, Ayo Lihat Sampah Ambil. Jargon ini ialah upaya menanamkan kesadaran akan kebersihan lingkungan yang ditujukan bagi siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.

6. WQ (Weekly Quotes)

Weekly Quotes berarti kata-kata bijak mingguan. Caranya yaitu setiap seminggu atau dua ahad sekali, seorang guru membuat kata-kata bijak dan motivasi. Lalu keesokan harinya, salah satu siswa ditunjuk untuk memimpin menghafalkan WQ itu bersama teman-teman lainnya.

Program ini sangat baik untuk selalu menunjukkan kalimat-kalimat faktual dalam pikiran siswa. Sehingga dibutuhkan semangat mereka terus terjaga dan mempunyai motivasi untuk menjadi eksklusif yang lebih baik.

7. Samba (Salam Bahasa)

Cara menerapkan Samba ialah siswa mengucapkan salam kepada guru (saat akan memulai pelajaran) dengan memakai aneka macam bahasa. Bahasa yang dipakai mencakup bahasa yang dipelajari di sekolah (muatan lokal) serta bahasa-bahasa daerah.

8. Sambel Kecap (Sanggar murid berguru dan Kecakapan hidup)

Sambel Kecap merupakan aktivitas sekolah untuk meningkatkan nilai akademik serta menyalurkan potensi non akademik siswa. Untuk akademik bisa berupa embel-embel jam berguru untuk persiapan UN, sedangkan non akademik berupa kursus kecakapan hidup, menyerupai pengoperasian komputer dan kursus kewirausahaan.

9. EVIMM (Evaluasi Manajemen Mingguan)

EVIMM dilakukan dengan mengadakan rapat penilaian aktivitas kerja, mencari permasalahan dan menyebarkan solusi yang dilakukan setiap pekan. Dalam EVIMM itu, dikedepankan nilai-nilai kebersamaan guru, tenaga kependidikan, dan seluruh karyawan sekolah.

Tujuannya ialah melihat sejauh mana sasaran pencapaian aktivitas PPK yang selama ini berjalan, serta menemukan hal-hal gres yang bisa dilakukan di pekan berikutnya.

Itulah beberapa upaya pendidikan huruf yang bisa dipraktekkan pada tahun aliran ini. Pastikan semuanya dibarengi dengan konsistensi/istiqomah dalam menjalankan biar tercapai hasil yang diinginkan. Salam PPK!!

(Artikel di atas dikembangkan dari program-program penguatan huruf yang diterapkan di SMPN 4 Katingan Kuala, Kab. Katingan, Kalimantan Tengah, sebagaimana yang dimuat di laman sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id.)

Belum ada Komentar untuk "✔ 9 Cara Unik Menerapkan Pendidikan Abjad Di Sekolah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel