✔ Kepemimpinan Yang Efektif
Kepemimpinan yang Efektif. Agar proses pengembangan para personalia pendidikan berjalan dengan baik, antara lain diharapkan kepemimpinan yang efektif ialah suatu kepemimpinan yang menghargai perjuangan para bawahan, yang memperlakukan mereka sesuai dengan bakat, kemampuan, dan minat masing-masing individu, yang memberi dorongan untuk berkembang dan mengarahkan diri ke arah tercapainya tujuan forum pendidikan.
Pemimpin yang efektif berdasarkan Pidarta (2009: 173) ialah pemimpin yang tinggi dalam kedua dimensi kepemimpinan. Begitu pula pemimpin yang mempunyai performan tinggi dalam perencanaan dan fungsi-fungsi administrasi yakni tinggi pula dalam kedua dimensi kepemimpinan. Dua dimensi kepemimpinan tersebut adalah:
a. Kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas
Ialah kepemimpinan yang hanya menekankan penyelesaian tugas-tugas kepada para bawahannya dengan tidak memperdulikan perkembangan bakat, kompetensi, minat, komunikasi, dan kesejahteraan bawahan. Para personalia akan bekerja secara rutin, rajin, taat dan tunduk dalam penampilannya. Pemimpin ini tidak mengikuti perkembangan dan kemajuan lingkungan sehingga organisasi menjadi lama dan ketinggalan jaman.
b. Kepemimpinan yang berorientasi kepada untar kekerabatan manusia.
Kepemimpinan ini hanya menekankan perkembangan personalianya, kepuasan mereka, motivasi, kerja sama, pergaulan, dan kesejahteraan mereka. Pemimpin ini berasumsi kalau para personalia diperlakukan dengan baik, maka tujuan organisasi kependidikan akan tercapai. Tetapi pada kenyataannya insan tidak selalu beritikad baik, walaupun beliau diperlakukan dengan baik. Hal ini sanggup mengakibatkan kemunduran suatu organisasi. Oleh alasannya yakni itu kepemimpinan yang baik yakni kepemimpinan yang mengintegrasikan orientasi kiprah dengan orientasi antar kekerabatan manusia. Dengan mengintegrasikan dan meningkatkan keduanya kepemimpinan akan menjadi efektif, yaitu bisa mencapai tujuan organisasi sempurna pada waktunya. Sebab kepemimpinan yang efektif sanggup melaksanakan fungsi-fungsi administrasi dengan baik termasuk melaksanakan perencanaan dengan baik pula.
Kepemimpinan yang efektif selalu memanfaatkan kolaborasi dengan bawahan untuk mencapai harapan oraganisasi. Dengan cara ibarat itu pemimpin akan banyak menerima sumbangan pikiran, semangat, dan tenaga dari bawahan yang akan mengakibatkan semangat bersama dan rasa persatuan, sehingga akan memudahkan proses pendelegasian dan pemecahan duduk kasus yang semuanya memajukan perencanaan pendidikan.
Penelitian Tiong (Usman, 2011: 290) mengungkapkan karakteristik kepala sekolah yang efektif.
1) Kepala sekolah yang adil dan tegas dalam mengambil keputusan.
2) Kepala sekolah yang membagi kiprah secara adil kepada guru.
3) Kepala sekolah yang menghargai partisipasi staf.
4) Kepala sekolah yang memahami perasaan guru.
5) Kepala sekolah yang mempunyai visi dan berupaya melaksanakan perubahan
6) Kepala sekolah yang terampil dan tertib.
7) Kepala sekolah yang berkemampuan dan efisien.
8) Kepala sekolah yang mempunyai pengabdian dan rajin.
9) Kepala sekolah yang tulus.
10) Kepala sekolah yang percaya diri.
Selain itu, Davis dan Thomas (Usman, 2011: 290) mengungkapkan karakteristik kepala sekolah yang efektif meliputi:
1) Sifat dan keterampilan kepemimpinan,
2) Kemampuan pemecahan masalah,
3) Kecakapan sosial, dan
4) Pengetahuan dan kompetensi profesional.
Ciri-ciri kepemimpinan efektif kepala sekolah di era ke-21 berdasarkan Reinhartz & Beach:
1) Kepemimpinan yang jujur, membela kebenaran, dan mempunyai nilai-nilai utama.
2) Kepemimpinan yang mau dan bisa mendengarkan bunyi guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, dan anggota komite sekolah.
3) Kepemimpinan yang membuat visi yang realistis sebagai milik bersama.
4) Kepemimpinan yang percaya berdasarkan data yang sanggup dipercaya.
5) Kepemimpinan yang dimulai dengan instropeksi dan refleksi terhadap diri sendiri terlebih dahulu.
6) Kepemimpinan yang memberdayakan dirinya dan stafnya serta mau membuatkan informasi.
7) Kepemimpinan yang melibatkan semua sumber daya insan di sekolah, mengatasi hambatan-hambatan untuk berubah baik secara personal maupun organisasional (Usman, 2011: 291).
Pemimpin yang efektif berdasarkan Pidarta (2009: 173) ialah pemimpin yang tinggi dalam kedua dimensi kepemimpinan. Begitu pula pemimpin yang mempunyai performan tinggi dalam perencanaan dan fungsi-fungsi administrasi yakni tinggi pula dalam kedua dimensi kepemimpinan. Dua dimensi kepemimpinan tersebut adalah:
a. Kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas
Ialah kepemimpinan yang hanya menekankan penyelesaian tugas-tugas kepada para bawahannya dengan tidak memperdulikan perkembangan bakat, kompetensi, minat, komunikasi, dan kesejahteraan bawahan. Para personalia akan bekerja secara rutin, rajin, taat dan tunduk dalam penampilannya. Pemimpin ini tidak mengikuti perkembangan dan kemajuan lingkungan sehingga organisasi menjadi lama dan ketinggalan jaman.
b. Kepemimpinan yang berorientasi kepada untar kekerabatan manusia.
Kepemimpinan ini hanya menekankan perkembangan personalianya, kepuasan mereka, motivasi, kerja sama, pergaulan, dan kesejahteraan mereka. Pemimpin ini berasumsi kalau para personalia diperlakukan dengan baik, maka tujuan organisasi kependidikan akan tercapai. Tetapi pada kenyataannya insan tidak selalu beritikad baik, walaupun beliau diperlakukan dengan baik. Hal ini sanggup mengakibatkan kemunduran suatu organisasi. Oleh alasannya yakni itu kepemimpinan yang baik yakni kepemimpinan yang mengintegrasikan orientasi kiprah dengan orientasi antar kekerabatan manusia. Dengan mengintegrasikan dan meningkatkan keduanya kepemimpinan akan menjadi efektif, yaitu bisa mencapai tujuan organisasi sempurna pada waktunya. Sebab kepemimpinan yang efektif sanggup melaksanakan fungsi-fungsi administrasi dengan baik termasuk melaksanakan perencanaan dengan baik pula.
Kepemimpinan yang efektif selalu memanfaatkan kolaborasi dengan bawahan untuk mencapai harapan oraganisasi. Dengan cara ibarat itu pemimpin akan banyak menerima sumbangan pikiran, semangat, dan tenaga dari bawahan yang akan mengakibatkan semangat bersama dan rasa persatuan, sehingga akan memudahkan proses pendelegasian dan pemecahan duduk kasus yang semuanya memajukan perencanaan pendidikan.
Penelitian Tiong (Usman, 2011: 290) mengungkapkan karakteristik kepala sekolah yang efektif.
1) Kepala sekolah yang adil dan tegas dalam mengambil keputusan.
2) Kepala sekolah yang membagi kiprah secara adil kepada guru.
3) Kepala sekolah yang menghargai partisipasi staf.
4) Kepala sekolah yang memahami perasaan guru.
5) Kepala sekolah yang mempunyai visi dan berupaya melaksanakan perubahan
6) Kepala sekolah yang terampil dan tertib.
7) Kepala sekolah yang berkemampuan dan efisien.
8) Kepala sekolah yang mempunyai pengabdian dan rajin.
9) Kepala sekolah yang tulus.
10) Kepala sekolah yang percaya diri.
Selain itu, Davis dan Thomas (Usman, 2011: 290) mengungkapkan karakteristik kepala sekolah yang efektif meliputi:
1) Sifat dan keterampilan kepemimpinan,
2) Kemampuan pemecahan masalah,
3) Kecakapan sosial, dan
4) Pengetahuan dan kompetensi profesional.
Ciri-ciri kepemimpinan efektif kepala sekolah di era ke-21 berdasarkan Reinhartz & Beach:
1) Kepemimpinan yang jujur, membela kebenaran, dan mempunyai nilai-nilai utama.
2) Kepemimpinan yang mau dan bisa mendengarkan bunyi guru, tenaga kependidikan, siswa, orang tua, dan anggota komite sekolah.
3) Kepemimpinan yang membuat visi yang realistis sebagai milik bersama.
4) Kepemimpinan yang percaya berdasarkan data yang sanggup dipercaya.
5) Kepemimpinan yang dimulai dengan instropeksi dan refleksi terhadap diri sendiri terlebih dahulu.
6) Kepemimpinan yang memberdayakan dirinya dan stafnya serta mau membuatkan informasi.
7) Kepemimpinan yang melibatkan semua sumber daya insan di sekolah, mengatasi hambatan-hambatan untuk berubah baik secara personal maupun organisasional (Usman, 2011: 291).
Belum ada Komentar untuk "✔ Kepemimpinan Yang Efektif"
Posting Komentar