✔ Metode, Penggunaan, Teknik Bercerita Di Paud
Metode bercerita berarti penyampaian dongeng dengan bertutur. Berbeda dengan bercerita, metode penyampaian dongeng lebih menonjolkan aspek aspek teknis penceritaan lainnya. Metode bercerita lebih menonjolkan pada penuturan verbal bahan dibandingkan aspek teknis yang lain.
Cerita yaitu rangkaian insiden yang disampaikan, baik berasal dari kejadian kasatmata (non fiksi) ataupun kejadian tidak kasatmata (fiksi). Sedangkan dongeng yaitu sebuah dongeng rekaan/tidak nyata/fiksi. Dongeng terdiri dari Fabel (binatang dan benda mati yang bisa bicara seperti menyerupai manusia), Sage (cerita petualangan), Hikayat (cerita rakyat), Legenda (asal-usul), Mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), Ephos (cerita besar; mahabharata, ramayana, sapur sepuh, tutr tinular). Makara Kesimpulannya yaitu bahwa dongeng ialah cerita, namun dongeng belum tentu dongeng. Atau dongeng yaitu bab dari cerita.
Metode bercerita merupakan salah satu cara dalam menawarkan pengalaman berguru bagi Anak Usia Dini. Dengan membawa dongeng kepada anak secara verbal sanggup kuat terhadap perkembangan anak. Guru yaitu pelaksana bercerita dengan dongeng yang menarik dan bisa mengundang perhatian anak. Bercerita yaitu suatu metode komunikasi univeral yang sangat kuat kepada jiwa manusia.
Penggunaan bercerita sebagai salah satu taktik pembelajaran untuk anak usia dini, harus memperhatikan hal sebagai berikut:
Cerita yaitu rangkaian insiden yang disampaikan, baik berasal dari kejadian kasatmata (non fiksi) ataupun kejadian tidak kasatmata (fiksi). Sedangkan dongeng yaitu sebuah dongeng rekaan/tidak nyata/fiksi. Dongeng terdiri dari Fabel (binatang dan benda mati yang bisa bicara seperti menyerupai manusia), Sage (cerita petualangan), Hikayat (cerita rakyat), Legenda (asal-usul), Mythe (dewa-dewi, peri, roh halus), Ephos (cerita besar; mahabharata, ramayana, sapur sepuh, tutr tinular). Makara Kesimpulannya yaitu bahwa dongeng ialah cerita, namun dongeng belum tentu dongeng. Atau dongeng yaitu bab dari cerita.
Metode bercerita merupakan salah satu cara dalam menawarkan pengalaman berguru bagi Anak Usia Dini. Dengan membawa dongeng kepada anak secara verbal sanggup kuat terhadap perkembangan anak. Guru yaitu pelaksana bercerita dengan dongeng yang menarik dan bisa mengundang perhatian anak. Bercerita yaitu suatu metode komunikasi univeral yang sangat kuat kepada jiwa manusia.
Penggunaan bercerita sebagai salah satu taktik pembelajaran untuk anak usia dini, harus memperhatikan hal sebagai berikut:
- Isi dongeng harus terkait dengan dunia kehidupan anak, sehingga anak memahami dongeng tersebut.
- Kegiatan bercerita diusahakan sanggup menawarkan perasaan gembira, lucu dan mengasyikan dengan kehidupan anak yang penuh suka cita.
- Kegiatan bercerita diusahakan menjadi pengalaman yang bersifat unik dan menarik bagi anak.
Untuk sanggup bercerita dengan baik, pendidik (guru) harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Menguasai isi dongeng secara tuntas.
2. Memiliki keterampilan bercerita.
3. Berlatih dalam irama dan modulasi secara terus-menerus.
4. Menggunakan perlengkapan yang menarik sesuai dengan tuntutan cerita.
Tenik-Teknik bisa dipakai guru:
1. Membaca eksklusif dari buku cerita.
2. Bercerita dengan memakai ilustrasi gambar dari buku.
3. Meceritakan cerita.
4. Bercerita dengan papan flannel.
5. Bercerita dengan memakai media boneka.
6. Dramatisasi suatu cerita.
7. Bercerita sambil memainkan jari-jari tangan.
Sumber:
Risaldy, Sabil. 2014. Bermain, Bercerita & Menyanyi Bagi Anak Usia Dini. Jakarta: Pt.Luxima Metro Media. Hal. 64-66. Cetakan II.
Baca Juga: Manfaat dan Tujuan Cerita Bagi Anak Usia Dini / klik disini
Belum ada Komentar untuk "✔ Metode, Penggunaan, Teknik Bercerita Di Paud"
Posting Komentar