✔ Uniknya Budaya Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin
| Kota Banjarmasin ialah kota bau tanah yang posisinya di belah sungai Martapura dan sarat dengan budaya sungai serta keagamaan. Sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang turun-temurun, kota Banjarmasin yang dijuluki sebagai “Kota Seribu Sungai” ini dalam menyambut bulan pahala Ramadhan selalu serba meriah, termasuk kebiasaan pedagang dalam memanjakan konsumennya dengan membuka “pasar wadai” di setiap sudut kota maupun kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan.
Baca juga: 8 Fakta Unik Sebelum Lebaran
Melihat perkembangan yang ada perihal kondisi pasar wadai di Banjarmasin dan kabupaten lainnya, ternyata banyak hal menyimpan keunikan yang terjadi di dalamnya. Inilah 7 fakta keunikan yang kami temukan di lapangan :
Pasar Wadai awalnya hadir dari dan untuk masyarakat setempat untuk menyediakan beberapa kebutuhan berbuka puasa. Bertambahkembangnya waktu dan bisnis pariwisata, pasar wadai menjadi kegiatan tetap pemerintah kawasan dalam menyambut bulan pahala ramadhan yang setiap pembukaan pasar wadai tersebut ditandai dengan pengguntingan pita dan program seremonial oleh pejabat setempat. Pasar Wadai sebagai ajang menampilkan koleksi macam-macam kue-kue yang ada semenjak zaman dahulu dan tidak akan kita temukan pada hari-hari biasa. Ada istilah wadai 41 macam koleksi khas Banjar yang ditampilkan selama bulan pahala di pasar wadai tersebut. Pasar Wadai sebagai tempat tujuan muda-mudi untuk ngabuburit mengabiskan waktu menjelang berbuka puasa bahkan terkadang menimbulkan tempat pertemuan jodoh bagi yang belum memiliki pasangan. Adanya perubahan materi materi dagangan yang awalnya ditawarkan hanya masakan ringan bagus (sesuai sebutannya Pasar Wadai artinya Pasar Kue, Wadai=Kue), sekarang bermetamorfosis pasar “kaget” yang di dalamnya bukan hanya kue, tapi juga ada jenis ikan, sayur, sambal termasuk mainan anak-anak. Namun fokusnya pasar wadai tersebut biasanya pada kue-kue, ikan dan sayuran untuk buka puasa. Mainan bawah umur biasanya berada di tempat terpisah dari tempat yang sudah disediakan. Pasar yang tidak memiliki lokasi tetap ibarat layaknya pasar. Lokasi pasar wadai biasanya di tengah kota yang pada hari biasa justru dihentikan untuk berjualan di tempat tersebut. Makara pasar wadai bergotong-royong ada pengecualian selama bulan pahala ramadhan. Apabila habis bulan puasa, maka jangan coba-coba masyarakat untuk berdagang/berjualan di tempat tersebut jika tidak mau diangkut/dirazia Satpol PP. Harga akan diobral murah apabila telah melewati waktu berbuka puasa. Aksi banting harga yang dilakukan pedagang tersebut biasanya ketika mereka mau pulang ke rumah masing-masing. Artinya harga pada pasar wadai begitu cepat berubah ketika waktu berbuka telah lewat. Tempat yang subur untuk PKL, kaum peminta-minta dan penjaga parkir.
1. Bingka,
2. Bingka barandam,
3. Kararaban,
4. Kikicak,
5. Bulungan hayam,
6. Kelalapon,
7. Cingkarok batu,
8. Wajik,
9. Apam,
11. Undi-undi,
12. Untuk-untuk,
13. Sarimuka,
14. Wadai balapis,
15. Cincin,
16. Cucur,
17. Lamang,
18. Gagatas,
19. Gaguduh,
20. Ronde,
21. Ilat sapi,
22. Garigit,
23. Sasagun,
24. Lupis,
25. Pais pisang,
26. Hintalu karuang,
27. Wadai satu,
28. Gincil,
29. Katupat balamak,
30. Bubur sagu,
31. Serabi,
32. Putri salat,
33. Patah,
34. Pais sagu,
35. Pais waluh,
36. Dadar gulung,
37. Agar-agar habang,
38. Wadai gayam,
39 Amparan tatak,
40. Pundut,
41. Ipau.
Belum ada Komentar untuk "✔ Uniknya Budaya Pasar Wadai Ramadhan Banjarmasin"
Posting Komentar