✔ 3 Kelemahan Mean Sebagai Ukuran Rata-Rata
| Seperti telah dikemukakan pada awal pembicaraan perihal Mean, maka dalam dunia statistik, Mean dikenal sebagai ukuran rata-rata yang menduduki daerah paling penting jikalau dibari.dingkan dengan ukuran rata-rata lainnya. Namun demikian, hal itu bukanlah berarti bahwa Mean tidak mempunyai kelemahan.
Sebagai ukuran rata-rata, Mean menyandang kelemahan menyerupai dikemukakan di bawah ini:
1) Karena Mean itu diperoleh atau berasal dari hasil perhitungan terhadap seluruh angka yang ada, maka-jika dibandingkan dengan ukuran rata-rata lainnya-perhitungannya relatif lebih sukar.
2) Dalam menghitung Mean, sangat diharapkan ketelitian dan kesabaran, lebih-lebih apabila kita dihadapkan kepada bilangan yang cukup besar, sedangkan kita tidak mempunyai alat bantu perhitungan, seperti: mesin hitung, kalkulator, dan sebagainya
3) Sebagai salah satu ukuran rata-rata, Mean kadang kala sangat dipengaruhi oleh angka atau nilai ekstrimnya, sehingga hasil yang diperoleh kadang terlalu jauh dari kenyataan yang ada.
Contoh: Siswa “A” mempunyai nilai rapor untuk lima macam bidang studi, masing-masing 6, 6, 6, 6, dan 6, sehingga Nilai Rata-rata Hitungnya = 30 : 5 = 6. Siswa “B” untuk kelima bidang studi yang sama, memperoleh nilai 10, 4, 3, 8, dan 5, sehingga Nilai Rata-ratanya juga = 30 : 5 = 6. Siswa “C” untuk kelima bidang studi tersebut mempunyai nilai-nilai 10, 2, 2, 6, dan 10 yang berarti Nilai Rata-rata Hitungnya = 30 : 5 = 6.
Cantoh lain: “A” mempunyai uang Rp 8 .000,-. “B” mempunyai uang Rp 6.900, sedangkan “C” mempunyai uang Rp 100,-. Makara rata-rata tiap anak mempunyai uang Rp 15.000; dibagi 3 = Rp 5.000; (terlalu menyimpang dari kenyataan yang ada).
Sumber:
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hal.92.
Keyword terkait:
act average score, accounting average salary, asu average gpa
Sebagai ukuran rata-rata, Mean menyandang kelemahan menyerupai dikemukakan di bawah ini:
1) Karena Mean itu diperoleh atau berasal dari hasil perhitungan terhadap seluruh angka yang ada, maka-jika dibandingkan dengan ukuran rata-rata lainnya-perhitungannya relatif lebih sukar.
2) Dalam menghitung Mean, sangat diharapkan ketelitian dan kesabaran, lebih-lebih apabila kita dihadapkan kepada bilangan yang cukup besar, sedangkan kita tidak mempunyai alat bantu perhitungan, seperti: mesin hitung, kalkulator, dan sebagainya
3) Sebagai salah satu ukuran rata-rata, Mean kadang kala sangat dipengaruhi oleh angka atau nilai ekstrimnya, sehingga hasil yang diperoleh kadang terlalu jauh dari kenyataan yang ada.
Contoh: Siswa “A” mempunyai nilai rapor untuk lima macam bidang studi, masing-masing 6, 6, 6, 6, dan 6, sehingga Nilai Rata-rata Hitungnya = 30 : 5 = 6. Siswa “B” untuk kelima bidang studi yang sama, memperoleh nilai 10, 4, 3, 8, dan 5, sehingga Nilai Rata-ratanya juga = 30 : 5 = 6. Siswa “C” untuk kelima bidang studi tersebut mempunyai nilai-nilai 10, 2, 2, 6, dan 10 yang berarti Nilai Rata-rata Hitungnya = 30 : 5 = 6.
Cantoh lain: “A” mempunyai uang Rp 8 .000,-. “B” mempunyai uang Rp 6.900, sedangkan “C” mempunyai uang Rp 100,-. Makara rata-rata tiap anak mempunyai uang Rp 15.000; dibagi 3 = Rp 5.000; (terlalu menyimpang dari kenyataan yang ada).
Sumber:
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hal.92.
Keyword terkait:
act average score, accounting average salary, asu average gpa
Belum ada Komentar untuk "✔ 3 Kelemahan Mean Sebagai Ukuran Rata-Rata"
Posting Komentar